Kebersihan Kulit Faktor-faktor Personal Hygiene yang Memengaruhi Kejadian Skabies

3 Tingkat Pengetahuan atau Perkembangan Individu Kedewasaan seseorang akan memberi pengaruh tertentu pada kualitas diri orang tersebut, salah satunya adalah pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan penting dalam meningkatkan status kesehatan individu, sebagai contoh, agar terhindar dari penyakit kulit, maka harus mandi dengan bersih setiap hari. 4 Status Kesehatan Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah dan jatuh sakit. 5 Kebiasaan Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk atau benda tertentu dalam melakukan perawatan diri, misalnya menggunakan showers, sabun orang lain, pakaian atau handuk orang lain dapat menimbulkan penularan penyakit skabies. 6 Cacat JasmaniMental Bawaan Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri Alimul, 2009.

2.2.2. Faktor-faktor Personal Hygiene yang Memengaruhi Kejadian Skabies

Faktor-Fakror personal hygiene yang memengaruhi kejadian skabies adalah sebagai berikut:

A. Kebersihan Kulit

Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat Universitas Sumatera Utara cukup dalam memepertahankan fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara anatomis terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis. Kulit memiliki fungsi sebagai berikut : 1 Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit. 2 Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu produksi keringat serta penguapan. 3 Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu. 4 Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen. 5 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan. 6 Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet matahari. Perubahan dan keutuhan kulit sangat dipengaruhi oleh usia, jaringan kulit, dan keadaan lingkungan. Kulit anak sangat rawan terhadap berbagai trauma dan masuknya kuman, sebaliknya pada orang dewasa kematangan kulit sudah sempurna sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik. Jaringan kulit yang rusak akan merubah struktur kulit. Selain itu, keadaan lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan kulit, contohnya kondisi panas dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan Alimul, 2009. Universitas Sumatera Utara Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama memberikan kesan. Oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-baiknya. Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari-hari. Dalam memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehat harus selalu diperhatikan adalah menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri, mandi minimal 2 kali sehari, mandi memakai sabun, menjaga kebersihan pakaian, makan yang bergizi terutama banyak sayur dan buah, dan menjaga kebersihan lingkungan. Kulit menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman patogen ke dalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar dari berbagai penyakit, gangguan, atau kelainan yang mungkin muncul. Selainitu, kondisi kulit yang bersih akan menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseorang sehat. Pada umumnya kulit dibersihkan dengan cara mandi. ketika mandi, kita sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat mencegah hilangnya kelembapan dan menghaluskan kulit. Kebersihan kulit anak harus lebih diperhatikan karena sering sekali buang air dan senang bermain dengan kotoran. Cara perawatan kulit adalah biasakan mandi minimal dua kali sehari atau setelah beraktivitas, gunakan sabun yang tidak bersifat iritasi. Seluruh tubuh harus dibersihkan dengan cara mandi menggunakan sabun terutama area lipatan kulit, lalu keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan, hingga kaki. Universitas Sumatera Utara

B. Kebersihan Tangan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Sekolah-Sekolah Dasar Di Kecamatan batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 35 61

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

personal hygiene dan sanitasi lingkungan

2 4 33

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skabies 2.1.1. Pengertian Skabies - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 8

Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 80