Ketersediaan Air Bersih Kebersihan Tempat Tidur Kebersihan Kamar Tidur Keberadaan Hewan

3.6.2. Pengukuran Sanitasi Lingkungan

A. Ketersediaan Air Bersih

Pengukuran terhadap ketersediaan air bersih diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan diobservasi dengan 5 pertanyaan dengan jawaban ya diberi nilai 2, jawaban kadang – kadang diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Kategori hasil ukur didapatkan dari selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dibagi dengan jumlah kategori jawaban. Berdasarkan total skor maka ketersediaan air bersih diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 0-5 2. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 6-10

B. Kebersihan Tempat Tidur

Pengukuran terhadap kebersihan tempat tidur diperoleh dari kuesioner dengan skala ordinal dengan 5 pertanyaan, dimana skor jawaban ya diberi nilai 2 jawaban kadang – kadang diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Kategori hasil ukur didapatkan dari selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dibagi dengan jumlah kategori jawaban. Berdasarkan total skor maka kebersihan tempat tidur diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 0-5 2. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 6-10

C. Kebersihan Kamar Tidur

Pengukuran terhadap kebersihan kamar tidur diperoleh dari kuesioner dengan skala ordinal dengan 5 pertanyaan, dimana skor jawaban ya diberi nilai 2, jawaban kadang – kadang diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Kategori hasil ukur Universitas Sumatera Utara didapatkan dari selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah dibagi dengan jumlah kategori jawaban. Berdasarkan total skor maka kebersihan kamar tidur diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1. Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 0-5 2. Baik, apabila jawaban responden memiliki total skor 6-10

D. Keberadaan Hewan

Pengukuran terhadap keberadaan hewan peliharaan diperoleh dari kuesioner dengan skala nominal dengan 1 pertanyaan. Berdasarkan jawaban, keberadaan hewan dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: 1. Ada apabila memilki hewan ternak atau hewan peliharaan seperti anjing, kambing, kucing, babi, dll 2. Tidak ada, apabila tidak memiliki hewan ternak atau hewan peliharaan seperti anjing, kucing, kambing, babi, dll.

E. Pencahayaan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Sekolah-Sekolah Dasar Di Kecamatan batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 35 61

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

personal hygiene dan sanitasi lingkungan

2 4 33

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skabies 2.1.1. Pengertian Skabies - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 8

Pengaruh Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Skabies pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 80