Penyelenggaraan Sekolah Satu Atap

26 Model pengelolaan dua pengelola dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut. JENJANG PENDIDIKAN DASAR SD SMP KELAS KELAS I II III IV V VI VII I VIII II IX III Gambar 1. Model Pengelolaan Dua Pengelola Dalam pengelolaan Satu Atap dengan dua pengelola atau lebih maka terdapat ketentuan yaitu: 1 Bila suatu SD-SMP Satu Atap terdiri dari satu SD yang menyatuterpadu dengan satu SMP, SD-SMP Satu Atap tersebut dapat dikelola oleh 2 kepala sekolah 1 kepala SD dan 1 kepala SMP. 2 Bila suatu SD-SMP Satu Atap terdiri dari dua SD atau lebih dengan satu SMP, SD-SMP Satu Atap tersebut dapat dikelola oleh 3 kepala sekolah atau lebih sejumlah kepala SD dan 1 kepala SMP atau oleh 2 kepala sekolah 1 kepala sekolah SD dan 1 kepala sekolah SMP. Pola pengelolaan dengan dua pengelola tersebut sudah berjalan pada beberapa sekolah swasta yang memiliki kampus pendidikan sejak SD, SMP, bahkan sampai SMA. Pola pengelolaan ini dapat dikelola oleh dua kepala sekolah atau lebih dan memiliki guru sebagai dewan guru yang berdiri sendiriterpisah. Perpindahan jenjang pendidikan baik dari SD ke SMP 27 ataupun dari SMP ke SMA tetap melalui PSB akan tetapi lebih sederhana karena sudah memiliki hubungan hirarkhis.

b. Pendidikan Dasar Terpadu dengan Satu Pengelola

1 Pada SD dan SMP model ini perpindahan dari kelas VI ke kelas VII kelas I SMP dilakukan dengan system PSB. Tetapi karena satu pengelola maka prosedurnya menjadi lebih sederhana. 2 SD-SMP dikelola terpadu oleh satu pengelola. 3 Guru sepanjang memungkinkan dapat mengajar di SD dan juga SMP. 4 Bisa terdiri dari satu SD dan satu SMP baik sejak awal ataupun karena melalui proses regrouping. Pola pengelolaan sekolah satu pengelola ini diterapakan di daerah yang sulit dijangkau. Dengan model pengelolaan ini menjadi lebih mudah karena pengelolaannya menjadi terpadu oleh satu pengelola. Model pengelolaan satu pengelola dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut. JENJANG PENDIDIKAN DASAR SD SMP KELAS KELAS I II III IV V VI VII I VIII II IX III Gambar 2. Model Pengelolaan Satu Pengelola SD-SMP Satu Atap dengan satu pengelola cocok untuk diterapkan pada: 1 SD-SMP Satu Atap yang terletak di daerah yang sulit dijangkauterpencil atau sulit transportasinya. 2 Daerah yang sulit mendapatkan tenaga yang berkualitas.