Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

20 Lebih lanjut pendidikan dasar terpadu SD-SMP Satu Atap adalah penyelenggaraan pendidikan yang mencakup SD dan SMP yang sekolah dan atau pengelolaannya terpadu. Dedi Koswara 2012 :3 menyatakan bahwa keterpaduan yang dimaksud dapat secara fisik dan atau secara pengelolaan. Keterpaduan secara fisik berarti bahwa lokasi SMP menyatu atau didekatkan dengan SD. Keterpaduan secara pengelolaan meliputi beberapa hal yaitu. a. Memiliki keterpaduan dalam pengembangan visi dan misi pendidikan dasar di lingkungannya. b. Memiliki keterpaduan dalam penyusunan program kerja tahunan sekolah. c. Memiliki keterpaduan dalam pengelolaan penerimaan siswa baru di lingkungannya. d. Memiliki keterpaduan dalam usaha mengatasi angka putus sekolah, angka mengulang, dan angka transisi dengan pengembangan analisis kohort. e. Memiliki keterpaduan dalam usaha mengatasi kebuhutan tenaga kependidikan. f. Memiliki keterpaduan dalam mengatasi sarana penunjang proses belajar- mengajar. g. Memiliki keterpaduan dalam pengembangan usaha peningkatan mutu pendidikan dasar. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa program sekolah satu atap merupakan program yang dibuat pemerintah untuk memberikan layanan pendidikan di daerah yang terpencil, terpencar dan terisolir untuk penuntasan angka putus sekolah. 21

2. Tujuan Sekolah Satu Atap

Tujuan didirikanya sekolah satu atap adalah untuk pemerataan pendidikan dan penuntasan program wajib belajar sembilan tahun di daerah yang sulit dijangkau. Tujuan adanya sekolah atap dijabarkan secara rinci dalam buku Panduan Pelaksanaan Sekolah Satu Atap Depdiknas, 2008: 5, yang terbagi menjadi dua tujuan sebagai berikut : a. Tujuan Umum Mempercepat penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan meningkatkan mutu pendidikan dasar. b. Tujuan Khusus 1 Memperluas layanan pendidikan dasar atau meningkatkan daya tampung SMP pada daerah terpencil, terpencar dan terisolir guna menunjang tercapainya penuntasan wajar pendidikan dasar 9 tahun. 2 Mendekatkan SMP dengan SD pendukungnya, serta memberikan kesempatan dan peluang bagi anak untuk melanjutkan pendidikannya. 3 Meningkatkan partisipasi masyarakat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan adanya sekolah satu atap adalah untuk mempermudah akses pendidikan di daerah terpencil, terpencar dan terisolir dengan mendekatkan SMP ke lokasi terdekat yang dapat dijangkau masyarakat dalam rangka penuntasan wajib belajar sembilan tahun. 22

3. Penyelenggaraan Sekolah Satu Atap

Penyelenggaraan sekolah satu atap harus memperhatikan pertimbangan- pertimbangan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Pertimbangan tersebut antara lain pertimbangan mengenai kondisi geografis, kondisi bangunan SD, serta adanya dukungan masyarakat dan kesanggupan dari pemerintah daerah setempat untuk menyelenggarakan sekolah satu atap. Pertimbangan tersebut dijadikan kriteria oleh pemerintah untuk memberikan subsidi atau tidak. dalam Depdiknas 2008: 5 dijelaskan kriteria sekolah Calon Penerima Subsidi dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Kriteria umum 1 Calon SD-SMP Satu Atap adalah SD Negeri terletak di daerah terpencil, terpencar dan terisolir serta sulit dijangkau. 2 Jumlah potensi calon siswa di daerah tersebut sebesar tidak lebih dari 30 anak. 3 Jarak ke SMPMTs terdekat baik negeri maupun swasta tidak kurang dari 6 KM. 4 Kondisi bangunan SD yang ada memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5 Adanya dukungan dari masyarakat untuk melaksanakan pembangunan dengan mekanisme partisipasi masyarakat.