55
3. Deskripsi Kelompok Usaha Program Pemberdayaan Perempuan
melalui Pendampingan SKB di PKBM
Program pendampingan SKB di PKBM dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi dan unggulan lokal merupakan program
yang berupaya mengubah “mindset” penduduk miskin khususnya
perempuan agar memiliki kemampuan dan keberanian mencoba usaha yang bersifat produktif guna memperoleh pendapatan dari hasil usaha
sendiri serta mampu keluar dari keterbelakangan dan kemiskinan. SKB Bantul dalam program ini memfasilitasi dan mendampingi tiga PKBM di
wilayah kerja SKB yakni PKBM Sari Ilmu di Sanden, PKBM Taruna Mukti di Srandakan dan PKBM Candirejo di Jetis. Setiap PKBM mempunyai
kelompok usaha sendiri yang terdiri dari 10 orang, sehingga total perempuan peserta program pendampingan ini adalah 30 orang.
a. Deskripsi Peserta Kelompok Usaha
Tabel 7. Daftar Perempuan Peserta Program Berdasarkan Usia
No Usia
Jumlah Presentase
1 35-44
3 10
2 45-54
17 56,67
3 55-64
10 33,33
Sumber: Hasil wawancara
Dari data jumlah perempuan peserta program berdasarkan usia di atas dapat disimpulkan bahwa peserta merupakan perempuan yang masih
dalam keadaan produktif dan mampu bekerja karena usia mereka masih belum termasuk usia lanjut.
56
Tabel 8. Daftar Perempuan Peserta Program Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Presentase
1 Tidak Sekolah
8 26,67
2 SD
11 36,67
3 SMP
7 23,33
4 SMA
4 13,33
Sumber: Hasil wawancara Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir
yang ditempuh perempuan peserta program bervariasi mulai dari yang tidak sekolah sampai SMA. Jumlah perempuan peserta program paling
banyak adalah SD dengan presentase 36,67 dan yang paling sedikit adalah SMA hanya sebanyak 4 orang atau 13,33. Data ini
menunjukkan bahwa sasaran program cukup tepat sasaran.
Tabel 9. Daftar Perempuan Peserta Program Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah Presentase
1 Ibu Rumah Tangga
17 56,67
2 Wiraswasta
7 23,33
3 Tani
6 20
Sumber: Hasil wawancara Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa perempuan peserta
program banyak yang tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga yakni sebanyak 56,67. Sedangkan yang wiraswasta dan bertani buruh
sebanyak 23,33 dan 20. Berdasarkan ketiga data menunjukkan bahwa presentase
perempuan paling banyak adalah yang hanya lulusan SD dan menjadi ibu rumah tangga yakni sebesar 36,67 dan 56,67. Hal ini
mengindikasikan bahwa program yang ditujukan untuk perempuan yang menganggur dan mempunyai pendidikan rendah tepat sasaran.