Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

13 dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro kecil dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya untuk memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi masyarakat yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya agar mampu, baik secara fisik, mental dan pikiran untuk mencapai kesejahteraan sosial hidupnya. Pemberdayaan dimaknai sebagai sebuah proses yang menunjuk pada kelompok lemah khususnya perempuan, untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatan, memperoleh barang dan jasa serta berpartisipasi dalam proses pembangunan. Melalui proses pemberdayaan, perempuan di dalam kelompok sosial masyarakat terbawah sekalipun bisa terangkat dan muncul menjadi bagian masyarakat menengah ke atas. Konsep pemberdayaan perempuan menempatkan perempuan khusunya ibu rumah tangga sebagai subjek untuk mengembangkan diri dan mengarahkan mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat berdaya. Tujuan akhirnya adalah agar perempuan memiliki kemampuan untuk melaksanakan program-program yang berupaya memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupannya serta mampu mengatasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi berdasarkan 14 sumber daya yang dimiliki. Jadi, pendekatan pemberdayaan perempuan menekankan pada pentingnya pemberdayaan perempuan yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Hal ini dapat terwujud apabila perempuan diberi kesempatan, mendapat bantuan dan difasilitasi pihak lain yang mempunyai komitmen untuk itu.

b. Prinsip Pemberdayaan Perempuan

Sunit Agus Tri Cahyono 2008: 11-12 mengemukakan bahwa prinsip-prinsip pemberdayaan sebagai berikut: 1 Pembangunan yang dilaksanakan harus bersifat lokal 2 Lebih mengutamakan aksi sosial 3 Menggunakan pendekatan organisasi komunitas atau kemasyarakatan lokal 4 Adanya kesamaan kedudukan dalam hubungan kerja 5 Menggunakan pendekatan partisipasi para anggota kelompok sebagai subjek bukan objek 6 Usaha kesejahteraan sosial untuk keadilan Menurut Andi Hanindito 2011: 12 kebijakan yang dibuat dalam pemberdayaan perempuan harus merangkul kebutuhan perempuan dan memenuhi hak-hak dari perempuan tanpa melupakan kewajibannya. Kebijakan pemberdayaan perempuan diarahkan pada: 1 Perempuan sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial Sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial perempuan dapat berperan dalaam agen perubahan, yaitu berupaya memecahkan masalah yang dialami perempuan lain melalui berbagai cara sesuai potensi yang ada pada dirinya 2 Pengorganisasian perempuan sebagai kekuatan baru