106
C. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan dan penilaian prestasi belajar siswa yang telah diuraikan pada setiap siklus, maka penerapan model pembelajaran
talking stick dalam pencapaian prestasi belajar memilih bahan baku busana dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penerapan Model Pembelajaran
Talking Stick dengan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Pembelajaran Pemelihaaraan Bahan
Tekstil Kelas X Tata Busana A SMK N 1 Ngawen
Penerapan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran memilih bahan baku busana sebagai tindakan dalam penelitian ini dilakukan
mulai siklus I sampai siklus II. Adapun pelaksanaan model pembelajaran Talking Stick pada materi pemeliharaan bahan tekstil adalah sebagai berikut:
a. Tahap Pendahuluan
Pada siklus I kegiatan yang dilakukan pada tahap pendahuluan beberapa sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana
pembelajaran RPP. Guru mengucapkan salam sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, dan memimpin doa bersama siswa sebelum memulai
pembelajaran. Kegiatan selanjutnya menginformasikan tujuan pembelajaran, selanjutnya menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran Talking Stick. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa. Kemudian guru membentuk kelompok belajar siswa, dan menyiapkan
bolpion untuk pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick.
107 Kegiatan pendahuluan pada siklus I dan II sudah berjalan dengan
lancar. Semua siswa dapat mengikuti kegiatan pendahuluan pembelajaran dengan model pembelajaran Talking Stick dengan baik.
b. Tahap Pelaksanaan pembelajaran
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini mulai diterapkan model pembelajaran Talking Stick. Pada siklus I dan II kegiatan yang telah
dilakukan terdiri dari guru menyampaikan materi tentang pengertian pemeliharaan bahan tekstil. Setelah itu guru memberikan kesempatan
kepada para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran. Kemudian siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam
wacana. Pada kegiatan diskusi kelompok ini semua siswa dituntut untuk bekerjasama secara sungguh-sungguh, saling bertukar pikiran dan
pendapat. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan. Guru
mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaa dari guru. Pada siklus I
masih ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau bertanya kepada teman.
Kegiatan pembelajaran pada tahap pelaksanaan di atas telah terlaksana semua, akan tetapi respon siswa mengenai tindakan yang
diberikan oleh guru pada siswa masih kurang. Hanya sedikit siswa yang berani bertanya, menjawab pertanyaan guru, dan mengemukakan
108 pendapatnya. Hal ini disebabkan karena siswa masih malu dan kurang
termotivasi untuk belajar siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang baru dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dan lebih dominan di dalam
proses pembelajaran. Untuk sebab itu pada siklus II guru harus lebih memberikan motivasi kepada siswa agar pembelajaran lebih maksimal.
Selain itu guru mempersiapkan reward berupa bolpoin. Bolpoin ini akan diberikan kepada siswa apabila siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru,
dengan demikian siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Pada siklus II setelah guru lebih memotivasi dan memantau belajar
siswa serta memberikan reward, proses belajar pun berhasil. Kegiatan menjadi lebih maksimal, kondisi kelas pun semakin kondusif. Siswa sudah
tidak malu-malu lagi dalam bertanya, menjawab pertanyaan guru, serta mengemukakan pendapatnya. Model pembelajaran Talking Stick menuntut
siswa untuk aktif dan dapat berdiskusi serta bekerjasama di dalam kelompok, serta bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri
maupun pembelajaran orang lain. Selain itu model pembelajaran ini dapat menguji kesiapan mental siswa, melatih membaca dan memahami dengan
cepat, membuat siswa lebih giat dalam belajar, meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
c. Tahap Penutup