68 dengan mempertimbangakan perbedaan atau persamaaan, penjelasan, dan
gambar data seluruhnya. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking
Stick diketahui melalui hasil dari perhitungan rata-rata dan hasil presentase. Penggunaan presentase terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan sebagai
konversi untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun teknik analisis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Analisis Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pemeliharaan
Bahan Tekstil Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Data observasi pada pelaksanaan pembelajaran yang telah diperoleh ini
dihitung berdasarkan jumlah aspek yang diamati baik itu aspek yang terlaksana maupun aspek yang tidak terlaksana. Butir aspek yang diamati pada penelitian
ini ada 24 butir. Butir aspek yang terlaksana ini diberi tanda checklist √ pada
kolom “YA” dan diberi skor 1 sedangkan butir aspek tidak terlaksana ini diberi tanda checklist
√ pada kolom “TIDAK” dan skor 0. Data tersebut kemudian dipresentase sehingga dapat diketahui sejauh
mana keterlaksanaan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil melalui model pembelajaran Talking Stick pada kelas X Tata Busana A di SMK N 1 Ngawen.
Apabila hasil presentase tersebut lebih dari 75, maka pelaksanaan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil melalui model pembelajaran Talking
Stick ini telah terlaksana dengan baik. Namun, apabila hasil presentasenya lebih kecil dari 25, maka pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
Talking Stick ini dikategorikan tidak terlaksana dengan baik sehingga perlu adanya evaluasi terhadap proses pembelajaran tersebut. Hasil analisis data
69 observasi pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh ini kemudian disajikan
secara deskripstif.
b. Teknik Analisis Persentase Keaktifan Siswa
Untuk mengetahui analisis persentase keaktifan siswa dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
= x 100
c. Analisis Data Peningkatan Prestasi Belajar
Data tentang peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh dari aspek kognitif dengan tes pilihan ganda. Perhitungan tendensi sentralnya meliputi
perhitungan rata-rata mean, nilai tengah median, nilai yang sering muncul modus. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
1 Rata-rata mean
Mean atau rata-rata merupakan penjelasan kelompok yang didasarkan atas rata-rata dari kelompok tersebut. Sugiyono, 2007:49.
2 Nilai tengah median
Median adalah teknik penjelasan data kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil
sampai yang terbesar, atau kebalikannya dari yang terbesar sampai terkecil Sugiyono, 2007:48.
3 Modus mode
Mode adalah teknik penjelasan data kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer nilai yang sedang menjadi mode atau nilai yang
sering muncul dalam kelompok tersebut Sugiyono, 2007:47.
70 Sedangkan untuk menghitung persentase peningkatan menggunakan
rumus berikut ini:
Agar lebih memudahkan untuk memahami data hasil belajar siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal disajikan berdasarkan dua
kategori yaitu tuntas dan belum tuntas. Berikut kriteria ketuntasan yang sudah ditentukan.
Tabel 14. Interpretasi Penilaian Kompetensi Belajar Siswa
Skor Kategori
Keterangan
70-100 Tuntas
Sudah mencapai nilai KKM 70
Belum tuntas Belum mencapai nilai KKM
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa skor 70 adalah nilai yang belum mencapai KKM dan berada pada kategori belum tuntas.
Untuk skor 70-100 adalah nilai yang sudah mencapai KKM dengan kategori tuntas. Target pembelajaran dikatakan telah tercapai apabila
100 mencapai KKM ≥70.
H. Kriteria Keberhasilan