113 Berdasarkan uraian di atas, maka peningkatan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran memilih bahan baku busana melalui penerapan model pembelajaran talking stick menunjukkan hasil yang signifikan dari siklus I ke
siklus II. Adanya peningkatan prestasi belajar siswa setiap siklus yang dilakukan, merupakan indikasi keberhasilan tindakan yaitu penerapan model
pembelajaran talking stick pada mata pelajaran memilih bahan baku busana sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Memilih Bahan Baku Busana Kelas X Tata Busana A SMK N 1 Ngawen Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick
a. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memilih
Bahan Baku Busana Kelas X Tata Busana A SMK N 1 Ngawen Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick
Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ditunjukkan dari ketuntasan indikator yang telah ditentukan yaitu
≥80. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat dari pra siklus yaitu 3 indikator
sudah tuntas dan 9 indikator belum tuntas. Secara keseluruhan, persentase skor keaktifan belajar memilih bahan baku busana pada pra siklus sebesar
68,22. Pada siklus siklus I yaitu 5 indikator sudah tuntas dan 7 indikator belum tuntas. Secara keseluruhan, persentase skor keaktifan belajar memilih
bahan baku busana pada siklus I sebesar 77,33. Masih adanya indikator yang belum tuntas pada siklus I dikarenakan belum terbiasa dengan
pembelajaran langsung yang diterapkan dan belum terbiasa dengan model pembelajaran Talking Stick. Maka disini guru mata pelajaran berkolaborasi
berdiskusi untuk memperbaiki kekurangan yang ada agar siswa yang belum tuntas bisa tuntas dengan cara memperbaiki refleksi siklus I, memperbaiki
rencana pembelajaran, guru memberikan motivasi agar siswa lebih aktif dan
114 termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan akan diterapkan pada siklus
ke II. Berdasarkan hasil keaktifan siswa, siklus II meningkat menjadi 91,44
yaitu semua indikator sudah tuntas, semua sudah memenuhi skor yang telah ditentukan yaitu sebesar 80. pada siklus II ini sudah memenuhi
keberhasilan yang diterapkan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan guru sudah memperbaiki kekurangan pada siklus I dan peneliti mengakhiri penelitian
karena sudah mencapai keberhasilan yang diterapkan oleh peneliti.
b. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memilih
Bahan Baku Busana Kelas X Tata Busana A SMK N 1 Ngawen Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick
Hasil belajar pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil ditunjukkan dari ketuntasan belajar peserta didik berdasarkan KKM yang telah ditentukan
yaitu ≥70. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari pra siklus yaitu 16
siswa atau 64 tidak tuntas dan 9 siswa atau 36 yang tuntas, setelah diterapkan model pembelajaran talking stick
prestasi belajar siswa meningkat, yaitu 22 siswa atau 88 tuntas dan 3 siswa atau 12 belum
tuntas. Masih adanya siswa yang belum tuntas pada siklus I dikarenakan belum terbiasa dengan pembelajaran langsung yang diterapkan dan belum
terbiasa dengan model pembelajaran talking stick. Maka disini guru mata pelajaran berkolaborasi berdiskusi untuk memperbaiki kekurangan yang ada
agar siswa yang belum tuntas bisa tuntas dengan cara memperbaiki refleksi siklus I, memperbaiki rencana pembelajaran, guru memberikan motivasi agar
115 siswa lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan akan
diterapkan pada siklus ke II. Berdasarkan hasil belajar siswa, siklus II meningkat menjadi 100
yaitu 25 siswa sudah tuntas, semua sudah memenuhi nilai KKM, pada siklus II ini sudah memenuhi keberhasilan yang diterapkan oleh peneliti. Hal ini
dikarenakan guru sudah memperbaiki kekurangan pada siklus I dan peneliti mengakhiri penelitian karena sudah mencapai keberhasilan yang diterapkan
oleh peneliti.
116
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian prestasi belajar memilih bahan baku busana
di SMK N 1 Ngawen dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Talking Stick. Dengan demikian hipotesis tindakan yang dikemukakan dapat
diterima. Hasil tersebut secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut: 1.
Penerapan pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan penerapan model pembelajaran talking stick berlangsung dengan baik dan dapat
membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran teori yang mendasari cara-cara pemeliharaan bahan tekstil. Pelaksanaan tindakan
dapat dilaksanakan sesuai dengan sintak melalui siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan, yaitu : Perencanaan –
Tindakan dan Pengamatan – Refleksi. Penerapan model pembelajaran talking stick dapat meminimalkan pengabaian siswa pada pembelajaran
teori pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil. Penerapan model pembelajaran talking stick juga meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran, sehingga keaktifan belajar siswa dapat meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil. 2.
Keaktifan siswa dalam mata pelajaran memilih bahan baku busana melalui model pembelajaran talking stick di SMK N 1 Ngawen tergolong
dalam kategori sangat tinggi. Keaktifan belajar siswa terdiri dari 12 indikator. Pada pra siklus terdapat 9 indikator yang belum tuntas .