Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

9 2 Guru sebagai motivator yang dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik dan memberikan pemahaman ekstrakurikuler kepramukaan agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang lebih baik. 3 Siswa dapat mendapatkan manfaat dari kegiatan ektrakurikuler kepramukaan dan iklim sekolah yang kondusif agar mampu berprestasi dalam belajar . c. Bagi Dinas Pendidikan 1 Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan pembelajaran ekstrakurikuler dan iklim sekolah untuk prestasi hasil belajar siswa. 2 Dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki kebijakan pembelajaran ekstrakurikuler untuk prestasi hasil belajar siswa. d. Bagi Universitas Penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan materi pelatihan bagi kepala sekolah, pegawai, dan guru- guru di SMK. 10 BAB. II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Ekstrakurikuler Kepramukaan

a. Pengertian Pembelajaran

Menurut Cagne dan Biggs dalam Tengku Zahra Djaafar 2001: 2, pembelajaran adalah rangkaian peristiwa yang mempenagruhi siswa sedemikian rupa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah, dengan tujuan membantu siswa atau orang untuk belajar. Menurut Sudjana dalam Sugihartono 2007: 80, pembelajaran adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar sedangkan menurut Darsono 2002: 24-25, pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi belajar mengajar dengan melibatkan komponen-komponen pembelajaran : tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode, teknik mengajar, siswa, media, guru dan evaluasi hasil belajar.

b. Pengertian Ekstrakulikuler

Menurut suryobroto 2002: 287, kegiatan ekstrakurikuler didefinisikan sebagai kegiatan tambahan di luar struktur program 11 dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan dan pengetahuan siswa. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan 2008 : 4, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 291 yaitu kegiatan yang brerada di luar program yang tertulis didalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler ialah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran yang bertujuan memperluas dan memperkaya wawasan siswa.

c. Visi dan Misi Ekstrakurikuler

Visi dan Misi merupakan salah satu unsur kelengkapan yang harus ada dalam sebuah organisasi. Dalam Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 2013: 25-26 mengungkapkan bahwa ekstrakurikuler mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

HUBUNGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHASISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 STABAT.

0 2 29

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 5 BANDUNG.

1 4 42

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 2 39

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 1 42

PERSEPSI SISWA TENTANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK N 1 SEYEGAN.

0 2 160

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 120

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI DI SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 93