21
e. Memberikan pelukan dan ciuman pada anak, secara psikologis pelukan dan ciuman dapat membangkitkan rasa percaya diri anak dan dapat
meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. f. Mengatakan pada anak bahwa mereka sangat berarti bagi orang tua
dan orang tua sangat menyayangi anak-anaknya. Berdasarkan beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
hubungan orang tua dengan anak dapat menjadi akrab dan harmonis apabila pathic communication, catharic communication, informative
communication dan persuasive communication dalam keluarga dapat
dilaksanakan dengan baik. Selain itu keluarga harus membangun tradisi kebersamaan, memanfaatkan alat komunikasi, menyediakan waktu khusus
untuk bersama, membicarakan hal-hal yang penting, memberikan ciuman dan pelukan pada anak, dan menyayangi anak-anak.
4. Karakteristik Efektifitas Komunikasi dalam Keluarga
DeVito dalam Bimo Walgito, 2007: 84-87 menyebutkan dalam kaitannya dengan efektivitas komunikasi, salah satu modelnya adalah the
Humanistic Model . Menurut model demikian, dalam komunikasi secara
umum ada lima kualitas yang efektif, yaitu keterbukaan openness, empati emphaty, suportivitas supportiveness, positif positiveness, dan
kesamaan equality.
a. Keterbukaan Opennes
Ada beberapa aspek mengenai keterbukaan dalam komunikasi, diantaranya mengandung keinginan untuk mengungkapkan diri saat
22
memberikan informasi mengenai diri sendiri yang umumnya disembunyikan. Seseorang dapat melakukannya asalkan pengungkapan
diri tepat.
b. Empati Emphaty
Empati dengan seseorang adalah merasakan seperti yang dirsakan oleh orang lain atau mengalami seperti yang dialami orang lain tanpa
menghilangkan identitas diri. Misalnya seseorang mengalami kesusahan karena kehilangan salah seorang anggota keluarganya.
Orang lain ikut berbelasungkawa sebagai ekspresi empatinya.
c. Suportivitas Supportiveness
Suportivitas merupakan keadaan yang berkaitan dengan evaluatif. Jika dalam komunikasi seseorang mengevaluasi positif terhadap orang
lain, maka akan memberikan dukungan kepadanya. Sebaliknya, jika evaluasinya negatif, orang tidak akan memberikan dukungan
kepadanya.
d. Positif Positiveness
Sikap positif dalam komunikasi merupakan sikap yang positif, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun situasi komunikasi. Perasaan
seseorang positif atau negatif akan jelas terlihat selama pembicaraan dan akan mempengaruhi kepuasan akan ketidakpuasan interaksi.
Perasaan yang negatif umumnya membuat komunikasi sulit berlangsung dan dapat menjadi macet. Artinya komunikasi
membutuhkan adanya positive thinking, terutama kepada orang yang