20
d. Persuasive Communication
Komunikasi pertama ingin agar orang yang diberi komunikasi mau melakukan apa yang dikehendakinya sesuai dengan cara yang
diinginkannya. Orang tua menyadari bahwa peranan mereka begitu penting dalam pengarahan hidup anaknya, sehingga mereka tidak
berhenti menasehati dalam segala kesempatan yang ada. Ketidakmantapan komunikasi sering diakibatkan sikap orang tua
yang berlebihan dalam mengarahkan anaknya. Mereka sering melupakan tiga unsur yang disebutkan diatas, kurang menggunakan
waktu untuk berbicara dengan anak-anaknya. Ngainun Naim 2011:212-213 menyebutkan ada beberapa langkah
upaya membangun komunikasi keluarga yang baik dalam keluarga, yaitu: a. Menciptakan kebiasaan atau tradisi membangun kebersamaan.
b. Keluarga dengan tingkat kesibukan yang tinggi harus memanfaatkan berbagai media yang ada untuk membangun komunikasi secara
intensif dengan seluruh anggota keluarga, misalnya berkomunikasi via hp.
c. Menyediakan waktu khusus untuk bersama, misalnya makan malam atau sarapan.
d. Membicarakan hal-hal yang penting bagi anak, anak perlu dilatih untuk menghadapi persoalan yang serius.
21
e. Memberikan pelukan dan ciuman pada anak, secara psikologis pelukan dan ciuman dapat membangkitkan rasa percaya diri anak dan dapat
meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. f. Mengatakan pada anak bahwa mereka sangat berarti bagi orang tua
dan orang tua sangat menyayangi anak-anaknya. Berdasarkan beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
hubungan orang tua dengan anak dapat menjadi akrab dan harmonis apabila pathic communication, catharic communication, informative
communication dan persuasive communication dalam keluarga dapat
dilaksanakan dengan baik. Selain itu keluarga harus membangun tradisi kebersamaan, memanfaatkan alat komunikasi, menyediakan waktu khusus
untuk bersama, membicarakan hal-hal yang penting, memberikan ciuman dan pelukan pada anak, dan menyayangi anak-anak.
4. Karakteristik Efektifitas Komunikasi dalam Keluarga
DeVito dalam Bimo Walgito, 2007: 84-87 menyebutkan dalam kaitannya dengan efektivitas komunikasi, salah satu modelnya adalah the
Humanistic Model . Menurut model demikian, dalam komunikasi secara
umum ada lima kualitas yang efektif, yaitu keterbukaan openness, empati emphaty, suportivitas supportiveness, positif positiveness, dan
kesamaan equality.
a. Keterbukaan Opennes
Ada beberapa aspek mengenai keterbukaan dalam komunikasi, diantaranya mengandung keinginan untuk mengungkapkan diri saat