29
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa baik buruknya komunikasi dalam keluarga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi keluarga diantaranya adalah citra diri dan citra orang lain, suasana psikologis, lingkungan fisik, kepemimpinan, bahasa,
dan perbedaan usia. Komunikasi keluarga akan berjalan efektif apabila citra diri dan citra orang lain baik, suasana psikologis yang stabil,
lingkungan fisik yang baik, kepemimpinan yang demokratis, penggunaan bahasa yang dapat mewakili objek secara tepat, dan bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi harus disesuaikan dengan usia anak.
6. Hambatan Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi dalam keluarga tidak selamanya berjalan lancar. Selalu saja terdapat penghalang yang menghambat terjalinnya komunikasi
intensif dalam keluarga. Beberapa hal yang menghambat komunikasi dalam keluarga menurut Ngainun Naim 2011:212 adalah sebagai berikut:
a. Sikap egois dan emosi yang menutup kemungkinan untuk saling menghargai di antara anggota keluarga. Sikap egois ini bentuknya
sangat beragam. Misalnya saja, seorang ayah karena egonya merasa sebagai orang yang berkuasa di rumah. Segala sesuatunya seolah telah
diketahui, terutama kehidupan anak-anaknya. b. Hubungan antar anggota keluarga tidak selalu berjalan lancar. Sangat
mungkin ketidakharmonisan ini bermula dari hal kecil, namun terjadi secara berulang-ulang.
30
c. Karena saling mengharap terlalu banyak. d. Tidak adanya kesadaran untuk membangun komunikasi secara baik
diantara anggota keluarga. Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa sikap egois dan
emosi, hubungan antar anggota keluarga tidak berjalan lancar, mengharap terlalu banyak, dan tidak ada kesadaran untuk membangun komunikasi
dengan baik dapat menghambat komunikasi yang efektif dalam keluarga.
B. Perilaku Sosial
1. Pengertian Perilaku Sosial
Sebagai makhluk sosial, seseorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau
dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas
yang dihasilkan naluriah semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu ini biasa disebut perilaku sosial Ria
Hairiah, 2011: 3-4. Krech, Crutchfield dan Ballachey dalam Rusli Ibrahim 2001: 22,
mengungkapkan bahwa perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar
pribadi. Sejalan dengan hal di atas, Abdul Syani 2007: 54, menyatakan bahwa perilaku sosial adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang
individu untuk berbuat atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat. Pendapat lain diungkapkan oleh