37
Baron Byrne 2003: 92 juga menyebutkan tiga bentuk perilaku sosial yang baik. Ketiga bentuk tersebut yaitu:
a. Menolong Orang Lain yang Kesulitan
Pengaruh kehadiran orang lain menjadikan seseorang cenderung kurang dalam memberikan bantuan kepada orang asing yang mengalami
kesulitan. Semakin banyak orang yang hadir, semakin kecil kemungkinan individu yang benar-benar memberikan pertolongan. Terdapat dua aspek
yang dapat mendukung dan menghambat individu untuk menolong orang yang mengalami kesulitan, yaitu penyebaran tanggung jawab dan
menghindari kesalahan.
b. Mengurangi Suatu Tindakan Pelanggaran
Adanya keinginan untuk keamanan dengan mengurangi pelanggaran dan rasa tanggung jawab untuk memberikan bantuan pada orang yang
telah mengalami pelanggaran.
c. Menahan Godaan
Seseorang seringkali dihadapkan pada pilihan antara melakukan apa yang diketahui dengan mempertahankan perilaku moral atau melakukan
cara penyelesaian yang mudah dengan berbohong atau berbuat curang. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan seseorang tergoda untuk melanggar
aturan guna memperoleh keuntungan yang cepat. Meskipun ada beberapa orang yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan aturan, namun
masih banyak orang yang mampu menahan untuk tidak melanggar aturan.
38
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk dan jenis perilaku sosial antara lain, berdasarkan kecenderungan perilaku peran
dapat dibedakan menjadi beberapa perilaku antara lain, sifat pemberani dan pengecut secara sosial, sifat berkuasa dan sifat patuh, sifat inisiatif dan
pasif, sifat mandiri dan tergantung. Berdasarkan kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial dapat dibedakan antara lain, dapat diterima dan
ditolak orang lain, suka bergaul dan tidak suka bergaul, sifat ramah dan tidak ramah, simpatik dan tidak simpatik. Selain itu masih ada jenis-jenis
perilaku sosial yang lain seperti menolong orang lain yang kesulitan, mengurangi tindakan pelanggaran, dan dapat menahan godaan untuk
melanggar aturan.
C. Hubungan Komunikasi Keluarga dengan Perilaku Sosial
Komunikasi keluarga merupakan komunikasi yang pasti terjadi dalam keluarga dan melibatkan setiap anggota keluarga, dimana interaksi tersebut
bernilai pendidikan untuk mewariskan sejumlah norma kepada anak untuk bekal hidupnya di masyarakat. Peran keluarga dalam pembentukan dan
perkembangan perilaku anak sangat dominan, terkait dengan upaya orang tua dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien dengan memberikan
perhatian, kasih sayang, bimbingan, arahan, serta teladan yang baik dalam berperilaku.
Seseorang yang dibesarkan dalam rumah tangga yang bahagia dan komunikatif, maka perilaku seseorang akan bersifat baik. Sebaliknya jika
seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak bahagia, sulit diharapkan