30
c. Karena saling mengharap terlalu banyak. d. Tidak adanya kesadaran untuk membangun komunikasi secara baik
diantara anggota keluarga. Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa sikap egois dan
emosi, hubungan antar anggota keluarga tidak berjalan lancar, mengharap terlalu banyak, dan tidak ada kesadaran untuk membangun komunikasi
dengan baik dapat menghambat komunikasi yang efektif dalam keluarga.
B. Perilaku Sosial
1. Pengertian Perilaku Sosial
Sebagai makhluk sosial, seseorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau
dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas
yang dihasilkan naluriah semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu ini biasa disebut perilaku sosial Ria
Hairiah, 2011: 3-4. Krech, Crutchfield dan Ballachey dalam Rusli Ibrahim 2001: 22,
mengungkapkan bahwa perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar
pribadi. Sejalan dengan hal di atas, Abdul Syani 2007: 54, menyatakan bahwa perilaku sosial adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang
individu untuk berbuat atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat. Pendapat lain diungkapkan oleh
31
Abu Ahmadi, 1999: 163 bahwa perilaku sosial adalah suatu kesadaran individu yang menetukan perbuatan nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial
dan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial yang melingkupi sikap dan tindakan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial merupakan tindakan yang secara langsung berhubungan
dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat yang ditunjukkan dengan pola respon seseoraang terhadap orang lain atau sifat relatif untuk
menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial
Baron dan Byrne dalam Rusli Ibrahim 2001: 59 berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial
seseorang, yaitu:
a. Perilaku dan Karakteristik Orang Lain
Apabila seseorang terbiasa bergaul dengan orang-orang penyabar, ada kemungkinan ia akan terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya
itu. Demikian pula sebaliknya, apabila seseorang berteman dengan yang suka merusak barang-barang milik orang lain, maka ada
kecenderungan ia akan terpengaruh oleh perilaku sosial semacam itu.
b. Proses Kognitif
Ingatan dan pikiran yang mendasari kesadaran sosial seseorang, termasuk keyakinan, ide, dan pertimbangannya tentang orang lain,
berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Misalnya, seseorang yang