Menahan Godaan Jenis Perilaku Sosial

41 Walgito, 2007: 84-87, diantaranya adalah adanya keterbukaan antar anggota keluarga, sikap empati, suportivitas atau saling mendukung, sikap positif, dan kesamaan. Hasil penelitian Rohner dalam Rohinah M. Noor, 2012: 138 menunjukkan bahwa pengalaman masa kecil seseorang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya karakter atau kecerdasan emosinya. Anak yang diterima adalah anak yang diberikan kasih sayang, baik secara verbal diberikan kata-kata cinta dan kasih sayang, kata-kata yang membesarkan hati, dorongan, dan pujian, ataupun secara fisik diberi ciuman, elusan di kepala, pelukan, dan kontak mata yang mesra. Sementara itu, anak yang ditolak adalah anak yang mendapat perilaku agresif orang tua, baik secara verbal kata-kata kasar, sindiran negatif, bentakan, dan kata-kata lainnya yang dapat mengecilkan hati, ataupun secara fisik memukul, mencubit, dan menampar. Sifat penolakan orang tua dapat juga bersifat tidak mempedulikan kebutuhan anak, baik fisik maupun batin, atau bersifat penolakan yang tidak terlalu tegas terlihat tetapi anak merasa tidak dicintai dan diterima oleh orang tua, walaupun orang tua tidak merasa demikian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi keluarga dengan perilaku sosial siswa. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang memiliki kualitas komunikasi yang baik akan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat, sedangkan anak yang tumbuh pada keluarga yang minim komunikasi akan tumbuh menjadi pribadi yang pemberontak dan cenderung tidak taat pada 42 aturan. Penelitian ini mempunyai relevansi dengan jurnal penelitian yang berjudul Hubungan ketaatan beribadah dengan perilaku sosial dan Hubungan antara komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan pemahaman moral pada remaja. Namun peneliti hanya menggabungkan antara variabel komunikasi keluarga dan perilaku sosial saja. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat seberapa besar dan signifikan hubungan komunikasi keluarga dengan perilaku sosial. Gambar 1. Hubungan antar variabel Keterangan: X : Komunikasi keluarga Y : Perilaku sosial

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi keluarga dengan perilaku sosial siswa kelas V Sekolah Dasar. X Y

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD GUGUS TERAMPIL KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

6 40 164

HUBUNGAN PENDIDIKAN MORAL DAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS III BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 185

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN MENGADAKAN VARIASI DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD SE GUGUS SULTAN AGUNG KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 154

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DENGAN SIKAP CINTA TANAH AIR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS IV KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN.

0 1 143

HUBUNGAN ANTARA KETAATAN TERHADAP PERATURAN BARIS BERBARIS DALAM KEGIATAN PRAMUKA DENGAN DISIPLIN SISWA KELAS V SD SE GUGUS SUMBING KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG.

2 9 112

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN MENGADAKAN VARIASI DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD SE GUGUS SULTAN AGUNG KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 154

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

PENGARUH PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE GUGUS WIROPATI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 206

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN POLA BERMAIN SISWA SD KELAS V SE-GUGUS V UPTD PAUD DAN DIKDAS KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 173