13
Breckler, Rejecki, Katz Stotland Dodo Sutardi, 2012. Mereka memandang sikap sebagai kombinasi reaksi kognitif, afektif dan perilaku terhadap suatu objek.
Ketiga komponen itu secara bersama mengorganisasikan sikap individu. Pendekatan ini yang dikenal dengan triadic scheme, disebut juga pendekatan
tricomponent. Dengan demikian sikap diwujudkan seseorang pada saat berhadapan dengan objek sosial individu atau kelompok yang membentuk
kesatuan berdasarkan aturan-aturan, nilai-nilai yang dianut bersama. Nilai-nilai yang dimaksud diantarnya yaitu: 1 keterbukaan berterusterang, jujur, tanggung
jawab, 2 empati menghindari menilai benar salah, hangat, 3 komunikasi mendengarkan, berbicara, sopan, dan 4 kerjasama bersahabat, peduli.
Keempat aspek tersebut dapat menunjukkan keberhasilan perkembangan sikap sosial anak.
3. Komponen Sikap Sosial
Pada hakekatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen. Abu Ahmadi 2007: 151-152 mengemukakan bahwa Traves, Gagne, dan
Cronbach sependapat sikap melibatkan 3 aspek atau komponen yang saling berhubungan yaitu sebagai berikut.
a. Aspek kognitif yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran,
berupa pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
b. Aspek afektif yaitu menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, emosi yang
berhubungan dengan objek berwujud proses yang menyangkut perasaan-
14
perasaan tertentu seperti senang, tidak senang, ketakutan, kedengkian, simpati, dan sebagainya.
c. Aspek konatif yaitu melibatkan salah satu predisposisikecenderungan untuk
bertindak terhadap objek Dengan demikian sikap seseorang pada suatu obyek sikap terdiri ketiga
kompenen di atas yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek sikap.
4. Karakteristik Sikap Sosial
Menurut Brigham Tri Dayakisni, 2009: 90 ada beberapa karakteristik atau
ciri dasar sikap, yaitu sebagai berikut:
a. sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku,
b. sikap ditujukan mengarah kepada objek psikologis atau kategori, dalam hal
ini skema
yang dimiliki
orang menentukan
bagaimana mereka
mengkategorisasikan target object dimana sikap diarahkan, c.
sikap dipelajari, dan d.
sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada suatu objek itu dengan suatu cara tertentu.
Abu Ahmadi 2009: 164-165 mengemukakan beberapa ciri-ciri dari sikap, yaitu sebagai berikut.
a. Sikap itu dipelajari learnability
Sikap merupakan hasil belajar yang berbeda dengan motif-motif psikologis lainnya. Misalnya lapar adalah motif psikologis yang tidak perlu dipelajari,
sedangkan pilihan terhadap suatu jenis makanan adalah sikap. Sikap dapat
15
dipelajari dengan sengaja dan dilakukan dengan kesadaran individu, namun terdapat pula beberapa sikap yang dipelajari dengan tidak sengaja dan tanpa
kesadaran individu. b.
Memiliki kestabilan stability Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, dan stabil
melalui pengalaman. Contohnya perasaan suka atau tidak suka terhadap warna tertentu yang sifatnya berulang-ulang atau memiliki frekuensi yang
tinggi. c.
Personal-societal significance Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara
orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, maka ia akan sangat berarti bagi dirinya.
d. Berisi kognisi dan afeksi
Komponen kognisi dari sikap adalah berisi informasi yang faktual. Misalnya objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
e. Approach-avoidance diretionality
Bila seseorang memiliki sikap yang favorable terhadap suatu objek, maka akan mendekati dan membantunya. Sebaliknya, bila seseorang memiliki sikap
yang unfavorable akan menghindarinya. Dari karakteristik dan ciri sikap yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir namun memerlukan proses belajar baik terjadi secara sengaja maupun tanpa sengaja. Sikap selalu
berhubungan dengan suatu objek.
16
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Sosial