48
Tabel. 3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Active Knowledge
Sharing Variabel
Aspek yang Diamati
Indikator Deskripsi
No. Item
Penerapan pembelajaran
Active Learning tipe
Active Knowledge
Sharing Proses
Pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran
Active Learning tipe
Active Knowledge
Sharing oleh guru
Menyampaikan materi
pelajaran dan
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Guru
dapat menyampaikan
materi pelajaran
dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
1
Membagikan kartu daftar pertanyaan.
Guru dapat
membagi kartu pertanyaan untuk
siswa. 2
Menjelaskan ulasan materi dan langkah-
langkah kegiatan
yang akan
dilaksanakan. Guru dapat menjelaskan
ulasan materi
dan langkah-langkah kegiatan
yang akan dilaksanakan. 3
Bertanya jawab
dengan siswa. Guru
dapat bertanya
jawab dengan
siswa terkait materi.
4
Memandu siswa
berkeliling kelas
untuk bertukar
pengetahuan. Guru dapat memandu
siswa berkeliling kelas untuk
bertukar pengetahuan.
5
Mengamati kerja
setiap kelompok. Guru dapat mengamati
kerja masing-masing
kelompok. 6
Mengajak siswa
untuk mengoreksi
jawaban bersama- sama.
Guru dapat mengajak siswa
mengoreksi jawaban bersama-sama.
7
G. Validitas Instrumen
Validitas menurut Sugiyono 2009: 363 merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
49
peneliti. Sugiyono menerangkan bahwa data yang valid adalah data sama antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu pengujian validitas internal karena yang diukur sikap sosial siswa.
1. Pengujian Validitas KontenIsi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala sikap. Pengujian validitas isi untuk instrumen berbentuk skala sikap dilakukan dengan
cara mengkaji dan merumuskan indikator sikap sosial berdasarkan referensi yang menjadi acuan yaitu Kartini Kartono 2006, Sudarsono 1997, dan Abu Ahmadi
2007, kemudian dikembangkan menjadi butir-butir atau item pernyataan. 2.
Pengujian Validitas Konstruk Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan meminta pendapat dosen
pembimbing yang sekaligus menjadi ahli yang disebut dengan expert judgement. Mekanismenya adalah instrumen yang akan digunakan harus dikonstruksi tentang
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu. Ahli mengarahkan instrumen diperbaiki dalam hal menyeimbangkan pernyataan positif
negatif, mempersingkat pernyataan, dan mengganti beberapa pernyataan yang kurang tepat. Setelah ahli memberikan persetujuan, maka instrumen dapat
digunakan oleh peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Wina Sanjaya 2010: 106 mengemukakan bahwa menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk
50
mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini
menggunakan triangulasi data, yaitu mencari kebenaran hasil tes sikap dengan pengamatan dan wawancara oleh guru. Penelitian ini dilakukan dengan cara
menafsirkan data kuantitatif secara verbal yaitu dengan membandingkan hasil observasi dan tes sikap sosial yang diperoleh subjek sebelum dan sesudah dikenai
tindakan, kemudian dibahas secara kualitatif dari hasil tes sikap, pengamatan, wawancara, dan catatan lapangan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe
Active Knowledge Sharing.
Analisis data diwakili oleh refleksi putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan refleksi peneliti dapat membantu dalam menafsirkan data penelitian.
Hasil tes sikap sosial dan observasi aktivitas siswa pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1.
Mencari skor maksimum dari tes yang dilakukan.
2.
Menjumlah skor mentah yang diperoleh siswa.
3.
Mencari persentase hasil tes dan observasi.
Sumber: Ngalim Purwanto 2006: 102 Data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran
tersebut diproses dengan cara dijumlah dan dibandingkan dengan jumlah yang
R NP =
x 100
51
diharapkan sehingga diperoleh persentase. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti mengelompokkan hasil penelitian sebagai berikut.
Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan No
Kriteria Persentase
1. Sangat Baik
86 – 100
2. Baik
76 – 85
3. Cukup
60 – 75
4. Kurang
55 – 59
5. Kurang Sekali
≤ 54
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 267, keuntungan menggunakan persentase sebagai alat informasi adalah bahwa dengan persentase pembaca akan
lebih mudah mengetahui seberapa jauh sumbangan tiap-tiap aspek terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dengan demikian dapat diketahui adanya
peekembangan sikap sosial siswa ketika pembelajaran menggunakan model Active Learning tipe
Active Knowledge Sharing
pada siswa kelas V SD Negeri
Ngentakrejo
.
I. Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil apabila kualitas proses pembelajaran dan sikap sosial siswa kelas V SD Negeri
Ngentakrejo
meningkat dalam pembelajaran menggunakan model Active Learning tipe
Active Knowledge Sharing
dengan mencapai kriteria baik yaitu diukur dengan rerata.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN