Deskripsi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti
sungguh-sungguh bukan karena ikut-ikutan teman dan terbukti bahwa tingkat keaktifan mereka dalam organisasi paling banyak masuk dalam
kategori tinggi. Hasil pengkategorian juga dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 3. Kategorisasi Variabel Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi
b.
Motivasi Belajar
Data variabel motivasi belajar diperoleh melalui kuesioner angket yang terdiri dari 14 butir pertanyaan dan jumlah responden
sebanyak 243 orang. Berdasarkan data variabel motivasi belajar diperoleh nilai mean sebesar 51,04, median sebesar 51,00, modus
sebesar 59,00, dan standar deviasi sebesar 7,07. Juga diperoleh nilai minimum sebesar 30,00 dan nilai maksimum sebesar 65,00. Dari hasil
perhitungan tersebut, kemudian dilakukan pengkategorian untuk
10 4,61
77 35,48
104 47,93
26 11,98
20 40
60 80
100 120
Sangat Rendah Rendah
Tinggi Sangat Tinggi
Jumlah Responden
Rentang Nilai
variabel motivasi belajar. Hasil pengkategorian akan disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar
Kategori Rentang Nilai
Banyaknya Responden
Persentase Sangat Rendah
30-40 21
8,64 Rendah
41-50 97
39,92 Tinggi
51-60 106
43,62 Sangat Tinggi
61-65 19
7,82 Total
243 100,00
Tabel 16 menunjukkan bahwa dari 243 responden, sebagian besar responden yaitu 106 orang 43,62 masuk dalam kategori
tinggi. Tetapi responden yang masuk dalam kategori rendah jumlahnya jauh lebih banyak dari jumlah responden yang masuk dalam kategori
sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013 dan
2014 rata-rata sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi, tetapi masih banyak juga yang memiliki motivasi belajar rendah, ini terbukti
dengan selisih yang sangat sedikit antara jumlah responden yang masuk dalam kategori tinggi yaitu 106 orang dan responden yang
masuk dalam kategori rendah 97 orang, hanya selisih 9 orang saja. Hasil pengkategorian juga dapat dilihat pada diagram di bawah ini: