Manfaat Organisasi Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi

dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak Sardiman, 2007: 73. Sartain dalam buku Purwanto, 2007: 61 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang. Tujuan adalah yang membatasi atau menentukan tingkah laku organisme itu. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama Suprijono, 2009: 163. Menurut Winkel 1983: 270, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar. Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian peran dari motivasi belajar sangat penting bagi mahasiswa karena dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat, dan mengarahkan proses belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar.

b. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono 1994: 89-92 ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: 1 Cita-cita atau aspirasi individu Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita- cita individu untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. 2 Kemampuan Belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri individu. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya piker, dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berfikir individu menjadi ukuran. Individu yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit nyata tidak sama dengan individu yang berfikir secara operasional berdasarkan pengamatan dan dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya. Jadi individu yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena individu seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya. 3 Kondisi Jasmani dan Rohani Individu adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi individu yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. 4 Kondisi Lingkungan Kelas Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri individu. Lingkungan individu sebagaimana juga lingkungan pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara dosen harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu mahasiswa untuk termotivasi dalam belajar.

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 50 55

PENGARUH AKTIVITAS ORGANISASI MAHASISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 119

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 7 12

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

PENGARUH SIKAP BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN Pengaruh Sikap Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKI

0 0 20

PENGARUH SIKAP BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN Pengaruh Sikap Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKI

0 1 29

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KINERJA DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 136

PENGARUH KERJA PART-TIME TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

15 88 212

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 124

PENGARUH KONDISI MAHASISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 145