c. Penilaian Prestasi Belajar
Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa telah mencapai tingkat penguasaan
kompetensi seperti yang diharapkan. Penilaian dilakukan lewat ujian atau teknik pengumpulan informasi yang lain. Pengumpulan informasi
untuk kepentingan penilaian dilakukan secara terus menerus, lebih dari satu kali dalam satu satuan waktu kegiatan akademik.
Adapun penghitungan hasil belajar atau indeks prestasi seperti dalam Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta, pasal 29
tentang Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir 2006: 17 adalah sebagai berikut:
1 Penentuan kemampuan akademik seorang mahasiswa sejauh mungkin mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang mencerminkan kompetensi mahasiswa. 2 Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai pendekatan secara
komplementatif yang mencakup berbagai unsur hasil belajar sehingga mampu memberikan umpan balik dan “potret”
penguasaan kepada mahasiswa secara tepat, sesuai kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa.
3 Nilai suatu mata kuliah ditentukan dengan dasar lulus atau tidak lulus. Nilai batas kelulusan adalah 5,6 lima koma enam untuk
skala 0 sampai 10 atau 56 lima puluh enam untuk skala 0 sampai 100.
4 Nilai akhir dikonversikan ke dalam huruf A, A-, B+, B, B-, C+, C, dan D yang standar dan angkabobotnya ditetapkan sebagai
berikut:
Tabel 1. Cara Penilaian dan Penentuan Nilai Akhir
Standar Nilai Nilai
10 100
Huruf Angkabobot
8,6-10 86-100
A 4,00
8,0-8,5 80-85
A- 3,67
7,5-7,9 75-79
B+ 3,33
7,1-7,4 71-74
B 3,00
6,6-7,0 66-70
B- 2,67
6,1-6,5 61-65
C+ 2,33
5,6-6,0 56-60
C 2,00
0,0-5,5 0-55
D 1,00
Sumber: Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta 2006: 18.
Adapun arti notasi huruf adalah sebagai berikut:
A = sangat baik sekali B-
= agak baik A- = baik sekali
C+ = lebih dari cukup
B+ = lebih dari baik C
= cukup B = baik
D = kurang
2. Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi
a. Pengertian Keaktifan
Keaktifan dalam hal ini memiliki arti yang sama dengan partisipasi. Adapun keaktifan atau partisipasi dimaksudkan sebagai
keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya Suryobroto, 1997: 279. Menurut
Anton Mulyono 2001: 26, keaktifan adalah suatu kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh
aktivitas non fisik, seperti mental, intelektual, dan emosional Sanjaya, 2007: 106.