individu menjadi ukuran. Individu yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit nyata tidak sama dengan individu yang
berfikir secara operasional berdasarkan pengamatan dan dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya. Jadi individu yang mempunyai
kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena individu seperti itu lebih sering memperoleh sukses
oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya. 3 Kondisi Jasmani dan Rohani
Individu adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi individu yang mempengaruhi motivasi belajar disini
berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. 4 Kondisi Lingkungan Kelas
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri individu. Lingkungan individu sebagaimana juga
lingkungan pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau
menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara dosen harus
berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangka
membantu mahasiswa untuk termotivasi dalam belajar.
5 Unsur-unsur Dinamis Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
6 Upaya Dosen Membelajarkan Mahasiswa Upaya
yang dimaksud
disini adalah
bagaimana dosen
mempersiapkan diri dalam membelajarkan mahasiswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, dan menarik perhatian
mahasiswa.
c. Aspek-aspek Motivasi Belajar
Motivasi timbul karena adanya dorongan dari berbagai aspek- aspek yang timbul dalam maupun luar diri individu. Menurut Frandsen
dalam Suryabrata, 2006: 56, ada beberapa aspek yang memotivasi belajar seseorang, yaitu:
1 Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. Sifat ingin tahu mendorong seseorang untuk belajar, sehingga
setelah mereka mengetahui segala hal yang sebelumnya tidak diketahui maka akan menimbulkan kepuasan tersendiri pada
dirinya.
2 Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. Manusia terus-menerus menciptakan sesuatu
yang baru karena adanya dorongan untuk lebih maju dan lebih baik dalam kehidupannya.
3 Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman. Jika seseorang mendapatkan hasil yang baik
dalam belajar, maka orang-orang disekelilingnya akan memberikan penghargaan berupa pujian, hadiah dan bentuk-bentuk rasa simpati
yang lain.
4 Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi.
Suatu kegagalan dapat menjadikan seseorang merasa kecewa dan depresi atau sebaliknya dapat menimbulkan motivasi baru agar
berusaha lebih baik lagi. Usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik tersebut dapat diwujudkan dengan kerjasama bersama orang
lain kooperasi ataupun bersaing dengan orang lain kompetisi.
5 Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. Apabila seseorang menguasai pelajaran dengan baik,
maka orang tersebut tidak akan merasa khawatir bila menghadapi ujian, pertanyaan-pertanyaan dari guru dan lain-lain karena merasa
yakin akan dapat menghadapinya dengan baik. Hal inilah yang menimbulkan rasa aman pada individu.
6 Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar. Suatu perbuatan yang dilakukan dengan baik pasti akan
mendapatkan ganjaran yang baik, dan sebaliknya, bila dilakukan kurang sungguh-sungguh maka hasilnyapun kurang baik bahkan
mungkin berupa hukuman.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan aspek motivasi belajar menurut Frandsen sebagai alat ukur motivasi belajar, sebab
lebih mudah mengukur tinggi rendahnya motivasi belajar seseorang.
d. Fungsi Motivasi Belajar