meningkat, memperoleh banyak teman baru dan mendapat banyak pengalaman selama mengikuti kegiatan di organisasi. Namun jika
dalam mengikuti kegiatan organisasi tidak diimbangi dengan faktor- faktor lain seperti motivasi dan disiplin untuk belajar maka kegiatan
organisasi akan menghambat dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, apabila faktor motivasi dan disiplin untuk belajar
tersebut ada di dalam diri seseorang, maka kegiatan organisasi tidak menjadi penghambat untuk memperoleh prestasi belajar yang
memuaskan.
h. Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam Organisasi
Sebagai mahasiswa berbagai macam label pun disandang, menurut Syaiful Arifin 2014: 23 ada beberapa macam label yang
melekat pada diri mahasiswa, misalnya : a Sebagai Iron Stock, mahasiswa itu harus bisa menjadi pengganti
orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, yang berarti mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin
bangsa ini nantinya. b Agent Of Change, dituntut untuk menjadi agen perubahan.
Maksudnya, jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai
dengan harapan yang sesungguhnya. c Social Control, harus mampu mengontrol sosial yang ada di
lingkungan sekitar lingkungan masyarakat. Jadi selain pintar di
bidang akademis, mahasiswa harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
d Moral Force, diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang sudah ada. Jika di lingkungan sekitarnya terjadi hal-hal yang tak
bermoral, maka mahasiswa dituntut untuk merubah serta meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Namun secara garis besar, setidaknya ada tiga peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiswa, yaitu :
a Peranan Moral, dunia kampus merupakan dunia dimana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau.
Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai individu untuk dapat menjalankan
kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
b Peranan Sosial, selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala
perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
c Peranan Intelektual, mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut
dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan
dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak Sardiman, 2007: 73.
Sartain dalam buku Purwanto, 2007: 61 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang. Tujuan adalah yang membatasi atau menentukan tingkah
laku organisme itu. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar,
arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama Suprijono,
2009: 163. Menurut Winkel 1983: 270, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan
kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar.