Sumber Daya Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta

75 perorangan yaitu kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, hidung, gigi dan mulut, dan kaki. Selain mengawasi kebersihan perorangan dilakukan juga monitoring lingkungan secara teratur dan berkala yaitu dengan pemantuan jentik nyamuk dan pemantuan lingkungan sekitar sekolah. Selanjutnya yaitu dengan mengawasi kebersihan makanan di sekolah yang dilakukan oleh siswa yang menjadi Duta kantin dan Badan POM. Makanan atau jajanan yang dijual di kantin SD N Tegalrejo1 harus memenuhi 10 gizi seimbang yaitu syukuri dan nikmati keanekaragaman makanan, biasakan mengkomsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi, Makan aneka ragam sayuran dan cukup buah, biasakan mengkomsumsi aneka ragam makanan sumber karbohidrat, batasi mengkomsumsi makanan manis, asin dan berlemak tinggi, biasakan sarapan, minum air putih yang cukup dan aman, biasakan membaca label pada kemasan makanan, biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir, dan Melakukan aktifitas fisik olahraga secara teratur dan mempertahankan berat badan ideal.

b. Sumber Daya

Resources Pada pelaksanaan program sekolah sehat ini akan dipaparkan beberapa sumber daya sebagai berikut. 1 Sumber Daya Manusia Secara struktural agen atau komponen yang ikut terlibat dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 adalah Guru 76 Olahraga dan Petugas UKS. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak S selaku Kepala Sekolah SD N Tegalrejo sebagai berikut. “Secara menyuluruh sumber daya manusia yang utama dalam pelaksanaan sekolah sehat adalah Guru UKS dan Guru Olahraga. Tetapi semua harus didukung oleh stakeholder yg ada artinya semua warga sekolah ikut terlibat di dalam peranan penting itu”. W-3 Tanggal 23 Juli 2016 Seperti halnya yang diungkapkan oleh Petugas Puskesmas Bapak S sebagai berikut. “Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sumber daya manusia, Sarana prasarana dan Dana operasional, apalagi ini dalam menunjang Program Sekolah Sehat. Sumber daya manusia yang harus ada yaitu Tenaga Sekolah, Puskesmas, KUA, Kecamatan, Polsek, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, BABINSA Badan Binaan Masyarakat dan Masyarakat RT, RW. Semua tenaga tersebut ikut terlibat dalam sekolah sehat ini, semua harus berperan aktif dalam pelaksanaan program sekolah sehat ini”. W-1 Tanggal 30 Juli 2016 Hal di atas juga didukung oleh pernyataan Bapak D selaku Guru Olahraga di SD N Tegalrejo sebagai berikut. “Yang menjadi sumber daya utama pelaksanaan sekolah sehat adalah Guru olahraga dan Guru UKS karena sebagai penggerak utama. Kita mengajar pendidikan jasmani jadi dikaitkan dengan sekolah sehat. Tetapi semua warga sekolah Sangat mendukung, bahkan kita harus selalu memotori mengutamakan PHBS bahkan untuk PHBS tidak diremehkan. Karena semua kegiatan harus slaling mendukung”. W-4 Tanggal 26 Juli 2016 Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat di atas bahwa sumber daya pelaksana program sekolah sehat dilakukan oleh guru Olahraga dan Petugas UKS adalah motor penggerak utama dalam pelaksanaan program ini. Sedangkan komponen lain yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan program sekolah sehat adalah 77 Kepala sekolah, Komite sekolah, Guru dan Siswa, mereka merupakan agen pelaksana yang langsung melaksanakan penyelenggaraan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan sekolah. Sedangkan sumber daya manusia yang ikut terlibat dalam keberhasilan program sekolah sehat yaitu KUA, Kecamatan, Polsek, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, BABINSA Badan Binaan Masyarakat dan Masyarakat. Semua sumber daya manusia yang ada di sekolah ataupun pihak luar ikut membantu dan saling mendukung dalam pelaksanaan sekolah sehat dengan memberikan pendanaan, pemikiran, penyediaan tenaga, kegiatan, sarana dan prasarana sesuai ketentuan yang berlaku. Karena program ini merupakan tugas bersama maka harus dilakukan bersama- sama agar berjalan secara optimal. 2 Sumber Daya Dana Pelaksanaan Program Sekolah Sehat didukung dengan alokasi dana yang berasal dari berbagai sumber. Untuk mensukseskan Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta didukung oleh Dana BosPemerintah, Dana Anggaran Sekolah, APBD tingkat kota, kabupaten dan kecamatan, CSR Corporate Social Responsibility bantuan dari dunia industri nestle. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut. “Untuk masalah pendanaan kita menggunakan include anggaran sekolah, tetapi kita mendapat subsidi dari instansi terkait kaitanya dengan lomba. Kita dapat tambahan modal ketika maju lomba, mungkin secara prinsip dana rutin dari pemerintah rutin 78 tetapi tidak secara spesifik, ini tidak diperuntukan untuk sekolah sehat saja tetapi untuk pembiayaan secara umum. Umpamannya dalam sarana prasarana, beli obat-obat an itu kan sudah secara umum ada jadi saling mendukun g tidak dipisahkan”. W-3, 23 Juli 2016. Hal lain juga diungkapkan oleh Ibu S selaku Pengurus UKS sebagai berikut. “Kita mendapatkan bantuan dari Bospemerintah, selain itu kita juga mendapatkan bantuan dari CSR bantuan dari dunia industri nestle, Dancow ”. W-218 Juli 2016 Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pembiayaan dalam pelaksanaan program sekolah sehat SD N Tegalrejo 1 sudah mendapatkan anggaranya sendiri dari berbagai sumber. Anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki atau untuk pemenuhan sarana prasarana yang belum ada. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa sumber dana dari CSR Corporate Social Responsibility , sekolah biasanya menggunakan sloganbanner peringatan dari indutri tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kebersihan kesehatan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang kebersihan dan kesehatan secara keseluruhan dan sekaligus mempromosikan produk dari dunia industri tersebut. 3 Sumber Daya Sarana Prasarana Program Sekolah Sehat merupakan program yang menekankan kebersihan lingkungan sekolah dan kesehatan pada tujuan utamanya. Jadi dalam mencapai tujuan tersebut tentunya membutuhkan sarana prasarana yang dapat mendukung berlangsungnya program tersebut. 79 Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa sarana prasarana yang ada di SD N Tegalrejo 1 sudah mencukupi dalam pelaksanaan program sekolah sehat. Berikut ini dipaparkan bagan kondisi sarana dan prasarana penunjang yang ada di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta sebagai berikut. Hal di atas menunjukkan bahwa sarana prasarana yang ada di SD N Tegalrejo 1 sudah mencukupi untuk mengimplementasikan Program Sekolah Sehat itu terlihat dari lengkapnya sarana prasaran yang ada di sana. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak S selaku Petugas Puskesmas. “Di dalam suatu sekolah tentu harus ada sarana prasarana, apalagi ini dalam menunjang program sekolah sehat. Sarana prasaran yang harus ada di sekolah antara lain ruang UKS dan kelengkapanya. Sarana penunjangnya yaitu adanya tempat cuci tangan, tempat sampah, tempat gosok gigi dan lain sebagainya”. W-1 tanggal 30 Juli 2016 Hal tersebut juga diungkapkan oleh Bapak Kepala Sekolah sebagai berikut. “Sarana prasarana yang ada di sekolah ini sudah sangat mendukung dalam pelaksanaan program sekolah sehat”. W-3 tanggal 23 Juli 2016 Hal di atas dapat disimpulkan bahwa sarana prasarana penunjang Program Sekolah Sehat yang ada di SD N Tegalrejo 1 sudah mencukupi untuk melaksanakan program sekolah sehat ini. Selain itu sarana prasarana yang ada juga sudah sesuai dengan standar operasional yang ditentukan untuk program sekolah sehat. Dari hasil observasi yang dilakukan, SD N Tegalrejo 1 sudah memiliki tempat cuci tangan disetiap depan ruang kelas, 80 adanya tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya, adanya slogan- slogan tentang larangan, halaman yang luas, terawat dan bersih. Sarana prasarana tersebut telah mendukung dalam melakukan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.

c. Disposisi