Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program

85 Lanjutan tabel.. No Aspek Implementasi Deskripsi 3. Disposisi Disposisi atau sikap dan komitmen dari aktor pelaksana program sekolah sehat di SD N Tegalrejo ini semua aktor pelaksananya sangat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah. 4. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah sehat ini sesuai dengan TPU Tim Pelaksana UKS yang ada di sekolah

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program

sekolah sehat Keberhasilan SD N Tegalrejo 1 dalam mengembangkan program Sekolah Sehat di sekolah diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan strategi yang dirumuskan dan disepakati bersama. Keberhasilan tersebut tentunya memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan program Sekolah Sehat. Faktor Pendukung pelaksanaan program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo menurut Ibu S selaku Pengurus UKS sebagai berikut. “Faktor pendukung adanya program sekolah sehat yaitu diantaranya SD N Tegalrejo memiliki lahan yang cukup luas, selain itu memiliki siswa yang jumlahnya banyak dan komite sekolah, orang tua murid juga bisa diajak bekerjasama dengan sekolah dalam pelaksanaan program sekolah sehat”. W-2 Tanggal 18 Juli 2016 86 Adapun faktor pendukung lainya yang diungkapkan oleh Bapak N selaku Guru Olahraga, sebagai berikut. “Kita mendapat dukungan dari orang tua wali yaitu setiap sebulan sekali orangtua wali datang kesekolah untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu orangtua juga ikut berkampanye tentang Gizi seimbang ke warga masyarakat sekitar sekolah mensosialisasikan tentang sayuran yang mereka bawa dari rumah”. W-4 Tanggal 26 Juli 2016 Ditambahkan juga pendapat lain dari A selaku Ketua Dokter kecil SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta sebagai berikut. “saya sebagai ketua dokter kecil harus menanamkan kepribadian siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu juga menciptakan lingkungan seha t yang memungkinkan pertumbuhan yang selaras”. W-5 Tanggal 11 Agustus 2016 Hal ini mengandung arti bahwa dalam pelaksanaan sekolah sehat ini banyak dukungan dari warga sekolah, komite, siswa, masyarakat dan orang tua murid. Selain itu adanya tanggung jawab dari seorang dokter kecil untuk menjalankan tugasnya, ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam pelaksanaan program.Sarana prasarana sekolah juga sudah memenuhi standar sekolah yang sehat dan bersih. Adapun beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala dalam implementasi program sekolah sehat. Tidak banyak kendala yang dapat menghambat pelaksanaan implementasi sekolah sehat ini. Hal ini seperti yang diungkapkan Bapak S selaku Kepala Sekolah sebagai berikut. “Ahamdulilah untuk penghambat tidak banyak yaitu hanya kesadaran warga masyarakat atau tamu yang datang ke sekolah kurang pengetahuanya tentang sekolah sehat. Hal itu terlihat dari beberapa warga masyarakat yang kurang menaati peraturan yang ada disekolah misalnya masih merokok di lingkungan sekolah dan masih 87 ada beberapa yang membuang sampah sembarangan”. W-3 Tanggal 23 Juli 2016 Hal di atas juga didukung oleh keterangan dari Ibu S selaku Pengurus UKS sebagai berikut. “Sekolah itu kan tidak hanya satu dua orang yang mempunyai pemahaman yang sama kadang-kadang jadi ada pro kontra. Sebenernya hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dari warga sekolah tentang UKS itu sendiri. Jadi sekolah itu harus terus menerus mendorong dan memberikan pengetahuan kepada mereka agar tidak menyimpang dari perilaku PHBS. Selain itu kesadaran siswa tentang jajanan yang sehat masih kurang, itu terbukti dari adanya siswa yang masih jajan diluar, walaupun sekolah telah menyediakan kantin sehat”. W-2 Tanggal 18 Juli 2016 Adapun ditambahkan oleh Bapak S selaku Petugas Puskesmas sebagai berikut. “Kendala kami sebagai petugas puskesmas sendiri adalah adanya keterbatasan waktu siswa untuk mengikuti kegiatan sosialisasi kesehatan, jadi biasanya kami mengambil jam pelajaran olahraga untuk mensosialisasikan atau membimbing anak tentang pendidikan kesehatan maupun tentang perilaku hidup bersih dan sehat disekolah”. W-1 Tanggal 30 Juli 2016 Pendapat lain juga ditambahkan oleh bapak S selaku Kepala Sekolah sebagai berikut. “yang menjadi faktor penghambat yaitu masyarakat kurang pengetahuan tentang sekolah sehat jadi masih ada beberapa masyarakat yang membuang sampah sembarang walaupun disekolah sudah diberi poster tentang larangan membuang sampah sembarangan” W-3 Tanggal 23 Juli 2016 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat implementasi program Sekolah Sehat yaitu adalah masih ada pengetahuan warga sekolah dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan masih kurang dan kesadaran siswa tentang bahaya jajan sembarangan masih kurang. Salah 88 satu faktor tersebut karena keterbatasan waktu untuk Pihak Puskesmas dalam mensosialisasikan atau membimbing anak tentang pendidikan kesehatan. Berikut ini dipaparkan tentang faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program sekolah sehat dalam bentuk tabel. Tabel 11. Faktor Pendukung dan penghambat No Aspek faktor keberhasilan Deskripsi 1. Faktor Pendorong a. Fasilitas yang mendukung Fasilitas sarana-prasarana yang ada di sekolah sangat lengkap dan memenuhi syarat dalam pelaksanaan program sekolah sehat. b. Komitmen para pelaksana Komitmen dari warga sekolah dan masyarakat sudah sangat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program sekolah sehat. 2. a. Kurang kesadaran tentang peraturan di sekolah. Beberapa masih ada siswa yang jajan sembarangan, masih ada tamumasyarakat yang tidak menaati peraturan tata tertib sekolah. b. Keterbatasan waktu Keterbatasan waktu yang ada untuk petugas Puskesmas dalam mensosialisasikanmemberikan pendidikan kesehatan. Sumber: Hasil Olah data penelitian 89

C. PEMBAHASAN

1. Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta Sekolah sehat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan siswa dan warga sekolah. Program sekolah sehat ini merupakan salah satu kegiatan yang disusun oleh SKB Surat Keputusan Bersama 4 Menteri dalam mewujudkan sekolah yang sehat, bersih dan sekolah sehat ini untuk melaksanakan salah satu misi SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta yaitu “Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan”. Sebagai bagian dari SKB 4 Menteri maka Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta merealisasikan program sekolah sehat ini ke sekolah-sekolah untuk diterapkan dan SD N Tegalrejo 1 adalah salah satu SD yang merealisasikan. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri program sekolah sehat yang disusun dalam rangka meningkatkan prestasi akademik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pembinaan dan pengembangan UKS di SD N Tegalrejo berpedoman pada Trias UKS yaitu; a. Pendidikan kesehatan UKS memiliki peranan penting dalam memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan masalah kesehatan kepada siswa agar nantinya siswa dapat mempraktekkan apa yang telah diajarkan guru. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan secara intrakurikuler pada saat jam pelajaran olahraga maupun ekstrakurikuler di luar jam olahraga. b. Pelayananan kesehatan di sekolah dasar. Pelayanan kesehatan di sekolah adalah salah satu upaya promotif peningkatan kesehatan, preventif pencegahan, kuratif pengobatan