42
hidup adalah masalah biaya yang tidak ada nominal anggaran khusus PLH, buku PLH yang belum tersedia, tamu dari luar sekolah yang mengabaikan
peraturan dilarang merokok di sekolah, sumber daya manusia yang masih kurang disebabkan adanya kebijakan pemerintah yaitu pergantian guru tiap
tahunnya sehingga sekolah harus membekali lagi guru-guru baru melalui
workshop
seminar PLH dan workshop pengolahan sampah mandiri. Penelitian yang dilakukan oleh Mey Indiana tersebut ada relevansi dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu terkait pendidikan lingkungan hidup. Dalam penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
penulis, penelitian tersebut juga meneliti tentang lingkungan hidup sekolah.
C. Kerangka Berfikir
Gambar 2. Kerangka Berfikir Implementasi Program Sekolah Sehat
SKB, Nomor 1USKB2003;Nomor 1067MenkesVII2000; Nomor MA230 A2003; Nomor 26 tahun 2000 dan keputusan Menteri Kesehatan Nomor
828MENKESSKIX2008
PROGRAM SEKOLAH SEHAT
Implementasi Program Sekolah Sehat di SD N Tegalrejo 1 Yogyakarta
Pelaksana Program Sekolah Sehat:
Kepala Sekolah Guru Olahraga
Pengurus UKS Petugas Puskesmas
Siswa
Aspek: Komunikasi
Sumber daya Disposisi
Struktur birokrasi Faktor Pendukung
Dan Faktor Penghambat
Siswa Sehat
43
Berdasarkan bagan kerangka pikir di atas, dapat dijelaskan bahwa, kebijakan yang telah dibuat oleh Direktorat Jendral Kementrian yang
bekerjasama dengan SKB 4 Menteri yaitu kebijakan tentang UKS yang berlandaskan
atas Keputusan
Menteri Kesehatan
Nomor 828
MENKESSKIX2008 Tentang Usaha Kesehatan Sekolah UKS. Kebijakan UKS ini mempunyai program yaitu program sekolah sehat
dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
agar siswa menjadi pribadi yang berkarakter. Kebijakan ini kemudian direalisasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk diterapkan di
sekolah-sekolah yang ada di Kota Yogyakarta. SD N Tegalrejo 1 adalah salah satu sekolah yang sudah menerapkan
PHBS atau perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Di SD N Tegalrejo 1 sendiri sudah menerapkan Program Sekolah Sehat sejak tahun 2000 sampai
sekarang. Selain itu SD N Tegalrejo 1 telah mendapatkan Penghargaan Adiwiyata pada tahun 2012. Dalam implementasi kebijakan sekolah sehat di
SD N Tegalrejo 1, peneliti akan melihat dari segi komunikasi, ketersediaan sumber daya, sikap dan komitmen dari pelaksana program dan struktur
birokrasi. Disamping keempat hal tersebut, akan dilihat pula faktor pendukung dan faktor penghambat. Dalam penerapan Program Sekolah
Sehat di SD N Tegalrejo 1 dan demi kelancaran selama penelitian, maka diperlukannya saling kerjasama antara peneliti, kepala sekolah, Guru,
Pengurus UKS, Petugas Puskesmas dan Siswa.
44
D. Pertanyaan Penelitian