Table 7. Distribusi frekuensi nilai posttest kelas Kontrol
Nilai Frekuensi
5 – 5.6
3 6
– 6.3 6
6.6 – 7
13 7.3
– 7.6 12
8 – 8.3
2 Dengan  menggunakan  diagram  dapat  ditunjukkan  seperti  terlihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 7. Diagram Posstest kelas Kontrol
B. Uji Persyaratan Analisis
1.  Uji Normalitas
Tujuan  dari  penggunaan  uji  normalitas  adalah  untuk  mengetahui kenormalan  sebaran  data  tersebut,  dan  juga  untuk  memenuhi  persyaratan
pengujian  statistik  pada  hipotesis.  Uji  normalitas  dilakukan  pada  nilai pretest.  Analisis  statistik  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Uji
Chi Kuadrat yang dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :
= frekuensi atau jumlah data hasil observasi =  frekuensi  atau  jumlah  diharapkan  persentase  luas  tiap  bidang
dikalikan dengan n Hipotesis  yang  digunakan  adalah  hipotesis  nol  yang  menyatakan
bahwa data pretest berdistribusi normal. Persyaratan data tersebut normal jika nilai Chi Kuadrat hitung
nilai Chi Kuadrat tabel  . Sugiyono, 2010: 82
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas
N Variabel
Keterangan 1
Pretest MA 6.08
11,070 Terdistribusi normal
2 Pretest MB
10.81 11,070
Terdistribusi normal   Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 10
Berdasarkan  tabel  di  atas  besarnya  nilai  Chi  Kuadrat  hitung untuk nilai pretest kelas kontrol adalah 6.08,  sedangkan nilai Chi Kuadrat
hitung untuk  nilai  pretest  kelas  eksperimen  adalah  10.81.  Besarnya
nilai  Chi  Kuadrat  hitung pada  nilai  pretest  kelas  kontrol  dan  nilai
pretest  kelas  eksperimen  semuanya  lebih  kecil  dari  11,070,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  nilai  pretest  kelas  kontrol  dan  nilai  pretest  kelas
eksperimen berdistribusi normal.
2.  Uji Homogenitas
Tujuan  dari  penggunaan  uji  homogenitas  adalah  untuk  mengetahui apakah  sampel  berasal  dari  populasi  yang  memiliki  varian  homogen  atau
tidak.  Uji  homogenitas  dilakukan  pada  pretest.  Analisis  statistik  yang digunakan  adalah  Uji  homogenitas  Varians  yang  dihitung  menggunakan
persamaan Uji F. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : =
Hipotesis  yang  digunakan  adalah  hipotesis  nol  yang  menyatakan bahwa data pretest berasal dari sample yang bersifat homogen.
Persyaratan  data  disebut  homogen  apabila  nilai  F  hitung nilai F tabel
. Sugiyono, 2010 : 175
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest
Variabel Ket
1 Pretest MA dan Pretest MB  1.207
1,80 Homogen
  Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 11
Berdasarkan tabel di atas besarnya nilai untuk nilai pretest kelas
kontrol  MA  dan  nilai  pretest  kelas  eksperimen  MB  adalah  1.207.
Besarnya nilai F hitung pada nilai pretest kelas kontrol dan pretest
kelas  eksperimen  lebih  kecil  dari  1,80,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa nilai  pretest  kelas  kontrol  dan  pretest  kelas  eksperimen  memiliki  varian
yang homogen atau data berasal dari sampel dengan varian yang sama.
3.  Indeks Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran yang kurang dari 0,3 ≤ 0,3 atau mendekati 0 maka soal tersebut terlalu sulit ada sebanyak 12 butir soal, artinya sekitar
40 butir soal yang ada adalah terlalu sulitsukar. Dan yang lebih dari 0,7 ≥  0,7  atau  mendekati  1  maka  soal  tersebut  mudahterlalu  mudah  ada
sebanyak  3  butir  soal,  artinya  ada  10  butir  soal  tersebut  mudahterlalu mudah.  Sehingga  dari  keseluruhan  butir  soal,  terdapat  15  butir  soal  yang
memiliki  tingkat  kesukaran sedang dan baik 0,3 ≤ PC ≥ 0,7.  Rata-rata
indeks  kesukaran  butir  soal  adalah  0.315  dan  mempunyai  tingkat kesukaran sedang atau baik. Perhitungan nilai indeks kesukaran butir soal
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran12.
4.  Daya Beda Butir Soal
Analisis daya pembeda dalam penelitian ini,  6 butir soal atau 20 yang  cukup  untuk  membedakan  kemampuan  siswa,  1  butir  soal  yang
baik  dan 23 butir soal atau 77 mempunyai  daya beda  yang rendah  atau tidak baik. Rata-rata daya beda instrument adalah  1.56. Hal ini disebabkan
oleh  beberapa  hal,  diantaranya  karena  tingkat  kesulitan  butir  soal  terlalu