Populasi Sampel PENGARUH PENGGUNAAN MODUL MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN FRAISTERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN DI SMK N 2 KLATEN.

tes yaitu tes prestasi belajar achievement test dan tes kecerdasan intelligence test. 3. Daftar inventori kepribadian, dapat digunakan untuk mengukur kepribadian. Dalam penelitian ini untuk mengetahui prestasi siswa digunakan tes formatif. Tes formatif yang digunakan adalah tes obyektif dengan bentuk tes pilihan ganda multiple choice a, b, c, d dan e. Table 2. Kisi-Kisi Instrumen Tes Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais Variabel Indikator Kisi-Kisi No. Butir Jumlah Prestasi Belajar Siswa 1. Prosedur Keselamatan Kerja Mempelajari prosedur keselamatan kerja 1, 2, 3, 4, 5 5 2. Menentukan Persyaratan Kerja Mempelajari syarat-syarat dalam pekerjaan dengan mesin frais 6, 7, 8, 9, 10 5 3. Melakukan pekerjaan dengan mesin frais Mempelajari apa saja yang perlu dipelajari dan diperhatikan dalam pengerjaan dengan mesin frais 11,12,13, 14,15,16, 17,18,19, 20,21,22, 23,24,25 15 4. Memeriksa komponen sesuai Mempelajari cara pemeriksaan komponen sesuai 26,27,28, 29,30 5 spesifikasinya dengan spesifikasinya TOTAL 30

1. Validitas Tes

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang tidak menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 1997 : 5 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2009 : 173. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sugiyono, 2009 : 182. Validitas isi juga merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment.t Azwar, 1997 : 45. Instrumen penelitian ini divalidasi oleh Bapak Dr. Sudji Munadi dan bapak Drs. Anton Usmanto. Dari Bapak Dr. Sudji Munadi, secara substansi instrumen dapat digunakan untuk penelitian dan hanya perlu dibenahi beberapa jawaban dan konsekuensi urutan jawaban. Dari Bapak Drs. Anton Usmanto, gambar alat ukur pada instrumen penelitian harus diperjelas dan susunan jawaban diperbaiki.

2. Reliabilitas tes

Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan dalam Arikunto 1987 : 78 menyatakan bahwa persyaratan bagi tes , yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting dan reliabilitas ini perlu karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid . sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya tidak reliabel. “ A reliable measure in one that provides consisteant and stable indication of the characteristic being investigated.”Arikunto, 1987 : 78 Pengujian reliabilitas internal instrumen prestasi belajar penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown Sugiyono, 2009: 185, sebagai berikut : r i = ……………………… 1 Keterangan: i r = reliabilitas internal seluruh instrumen. b r = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua. Hasil dari reliabilitas pada penelitian ini adalah 0.765. Berdasarkan r table product moment dengan n = 36 dan taraf signifikan 5, maka diketahui r table = 0.329 Diketahui bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel r h = 0.765 r t = 0.329 , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliable. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Alat ukur dalam penelitian ini adalah tes sehingga selain validitas isi dan reliabilitas tes, juga akan dikaji tingkat kesulitan butir, daya beda dan keberfungsian distraktor. Menurut Arikunto 2005 : 207, indeks kesukaran difficulty index merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah sebagai berikut. P = ………………………………… 2 Suharsimi Arikunto, 2005 : 208 Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes