Validitas Tes PENGARUH PENGGUNAAN MODUL MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN FRAISTERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN DI SMK N 2 KLATEN.
Keterangan:
i
r
= reliabilitas internal seluruh instrumen.
b
r
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua. Hasil dari reliabilitas pada penelitian ini adalah 0.765.
Berdasarkan r table product moment dengan n = 36 dan taraf signifikan 5, maka diketahui r table = 0.329
Diketahui bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel r
h
= 0.765 r
t
= 0.329 , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliable.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
Alat ukur dalam penelitian ini adalah tes sehingga selain validitas isi dan reliabilitas tes, juga akan dikaji tingkat kesulitan butir, daya beda dan
keberfungsian distraktor. Menurut Arikunto 2005 : 207, indeks kesukaran difficulty index
merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan
proporsi menjawab benar adalah sebagai berikut. P =
…………………………………
2 Suharsimi Arikunto, 2005 : 208
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
Salah satu tujuan analisis soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan
perbedaan yang ada dalam kelompok kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan rendah adalah
indeks daya pembeda item discrimination Sumarna, 2004 : 23. Rumus untuk menghitung daya pembeda tersebut adalah :
D =
………………………….
3 Sumarna, 2004 : 31
Keterangan : D
= indeks daya beda ∑ A = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas
∑ B = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah n A = jumlah peserta tes pada kelompok atas
n B = jumlah peserta tes pada kelompok bawah
Dalam penelitian ini menggunakan tes obyektif pilihan ganda. Pilihan jawaban berfungsi kunci jawaban dan distraktornya adalah apabila kunci
jawaban lebih banyak dipilih oleh siswa yang mampu menguasai pelajaran dibandingkan oleh siswa yang kurang, maka kunci jawaban sudah berfungsi
dengan baik. Sebaliknya jika kunci jawaban lebih banyak dipilih oleh siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran dibandingkan dengan siswa yang
mampu, maka kunci jawaban dikatakan tidak berfungsi dengan baik.