Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional APBN

Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi membantu. Pemerintah Pusat masih mencari cara untuk membuat Pemda lebih menyadari tanggung- jawabnya. 3. Akibatnya, Pemerintah Pusat membatasi alokasi untuk melengkapi RPD. 4. Tidak ada pinjaman jangka panjang yang diperbolehkan hingga kini, hanya pinjaman jangka menengah PP No. 54 2005. Tabel 2 : Pinjaman dan tunggakan Pemda pada Pemerintah Pusat via RPD pada akhir TA 2006 2007 Rp juta

3.3 Subsidi

Subsidi bisa membiayai operasi dan pemeliharaan layanan sanitasi oleh departemen teknis atau BUMD, dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Selain itu, kecamatan bisa mendapatkan dana ini untuk layanan sanitasi, be- lanja pegawai atau perawatan dan peningkatan sarana sanitasi. Subsidi juga bisa diberikan ke perusahaan dan instansi tertentu, untuk tujuan menyediakan layanan publik atau produk akhir dengan harga yang terjangkau. Sebelum ini, studi diperlukan untuk dasar pembenaran pengeluaran dan memastikan pengaruhnya. Hibah lebih banyak dipakai untuk membantu Pemda, instansi semi-pemerintah, Pemda lain, BUMD, dan organisasi masyarakat atau sosial yang menyediakan layanan publik. Hibah ini harus ditangani melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah NPHD.

3.4 Investasi Modal

Menurut definisi,dana ini dapat dipakai untuk aset tetap atau aset lain, yang periode pemakaiannya lebih dari satu tahun anggaran, untuk pelaksanaan kegiatan Pemerintah yang diperlukan atau kegiatan sosial. Pembangunan sanitasi bisa mendapatkan alokasi sesuai kebutuhannya jika strategi pembangunan sanitasi sudah dipadukan ke dalam dokumen-dokumen perencanaan APBD. Maka, momen utama dalam siklus ini adalah: • Penyelenggaraan Musrenbang Mei, • Pencantuman hasil ke dalam Rencana Kerja Daerah dan Kebijakan Umum Anggaran KUA, • Penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS, • Menunggu keluarnya plafon pengeluaran sementara, • Penyelengaraan pertemuan anggaran akhir Juni, • Penyelesaian usulan Juli.

3.5 Donor pinjaman luar negeri

Lembaga Pembiayaan Internasional IFI masih terbatas dalam membiayai kegiatan yang bisa dibiayainya, karena kebijakan Pemerintah Pusat yang mengizinkan pinjaman luar negeri hanya untuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan, yakni kegiatan yang bisa menutup biaya operasinya. Pemda tidak mempunyai akses langsung ke pinjaman luar negeri dan masih bergantung pada pinjaman luar negeri yang diteruskan oleh Depkeu, PP 542005 menetapkan bahwa pinjaman asing diatur melalui: 1. PP 2 2006 yang mengatur pinjaman dan penerimaan hibah luar negeri. 2. Per. 05M.PPN062006 mengenai pengajuan dan penilaian program dengan dana pinjaman dan hibah. 3. PMK 53PMK.0102006 megenai penerusan-pinjaman luar negeri. Pemda Jumlah Pemda Nilai Pinjaman Tunggakan 2006 2007 2006 2007 2006 2007 Nominal Nominal Provinsi 13 9 4,644.4 2,574.3 1,957.7 0.65 897.1 0.26 Kabupaten 47 50 123,092.7 105,352.5 106,721.7 35.30 109,600.6 31.49 Kota 25 22 76,857.5 91,150.7 193,642.9 64.05 235,382.1 68.25 Total 85 81 204,594.6

199, 077.5 302,322.3

100.0 345,879.8 100.0