Peningkatan Kapasitas Kredit Mekanisme Pembiayaan Lain yang Inovatif

Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi 1 Latar Belakang Untuk mencapai sasaran pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM masih dibutuhkan pendanaan dari sumber luar negeri hibah dan pinjaman luar negeri. Hibah luar negeri dapat berbentuk uang, barang dan jasa yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan sesuai kesepakatan dengan pemberi hibah. Pinjaman luar negeri berbentuk pinjaman program maupun pinjaman kegiatan. Pinjaman program berupa pinjaman uang yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan, sedangkan pinjaman kegiatan digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan yang telah disepakati bersama antara Pemerintah dengan pemberi pinjaman luar negeri. Dalam kaitannya dengan pembangunan sanitasi, maka pinjaman dan hibah yang dimaksudkan adalah berupa pinjaman kegiatan. Secara umum sumber pendanaan luar negeri dapat berasal dari: 1 bilateralpemerintah negara lain, 2 lembaga multilateral, dan 3 perbankan atau lembaga keuangan internasional, berupa fasilitas kredit ekspor dan pinjaman komersial. Dalam konteks pendanaan luar negeri untuk pembangunan sanitasi perkotaan, maka pengadaan pinjaman luar negeri dilakukan dengan pertimbangan kemampuan Pemerintah untuk membayar kembali pinjaman tersebut di masa mendatang, serta kemampuan Pemerintah Daerah Pemda pelaksanan kegiatan dalam penyerapan dana pinjaman. Pemerintah melakukan penyempurnaan perencanaan, pengusulan dan penilaian kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman danatau hibah luar negeri, melalui penyempurnaan berbagai peraturan dan tata cara perencanaan dan pengadaan pinjaman danatau hibah luar negeri, antara lain dengan menyusun Peraturan Pemerintah PP Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman danatau Penerimaan Hibah srta Penerusan Pinjaman danatau Hibah Luar Negeri. Dalam rangka mengoperasionalisasikan pelaksanaan PP 22006 tersebut telah disusun 3 tiga Peraturan Menteri, yaitu : a. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor PER.005M.PPN062006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan Usulan serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri, b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52PMK.0102006 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Daerah, dan c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53PMK.0102006 tentang Tata Cara Pemberian Pinjaman Daerah dari Pemerintah yang Dananya Bersumber dari Pinjaman Luar Negeri. Tujuan penyempurnaan di atas terutama untuk: a. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan pinjamanhibah luar negeri, b. Meningkatkan transparansi dalam proses perencanaan dan pengelolaan kegiatan, c. Meningkatkan koordinasi antara lembaga-lembaga Pemerintah dalam perencanaaan, d. Meningkatkan integrasi dalam proses perencanaan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, e. Meningkatkan kemampuan dan peran dari Kementerian NegaraLembaga, Pemda, dan BUMN, f. Meningkatkan rasa kepemilikan ownership dari Kementerian Negaralembaga, Pemda, dan BUMN. Dalam lingkup sanitasi, maka tujuan penyempurnaan di atas terutama dalam hal pendanaan programkegiatan pembangunan sanitasi di daerah. Pinjaman luar negeri adalah setiap penerimaan Negara baik dalam bentuk devisa danatau devisa yang dirupiahkan, rupiah maupun dalam bentuk barangjasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Hibah luar negeri adalah setiap penerimaan Negara baik dalam bentuk devisa danatau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang danatau jasa yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu dibayar kembali.