Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
5 Fakta dan Rekomendasi
Setelah proses dan mekanisme pengusulan hingga persetujuan pengucuran pinjaman danatau hibah luar negeri, maka selanjutnya akan dilihat fakta serta rekomendasi agar penyaluran pinjaman danatau hibah untuk
pembangunan sanitasi di daerah dapat lebih efektif dan efisien.
5.1 Fakta PenerushibahanPeneruspinjaman Luar Negeri Kepada Pemerintah Daerah
Berdasarkan gambaran yang diperlihatkan di Blue Book DRPHLN-JM hingga DRPPHLN diketahui beberapa hal sebagai berikut :
a. Banyak usulan kegiatan yang mendapatkan komitmen pendanaan pledge dari pihak donorlender, baik usulan dari Kementerian Negaralembaga maupun usulan dari Pemerintah Daerah.
b. Dari sekian banyak usulan kegiatan yang telah mendapatkan komitmen pendanaan, umumnya usulan kegiatan dari Pemerintah Daerah sangat sedikit yang berhasil diwujudkan dan dilaksanakan menjadi kegiatan.
Sebagian besar karena kualitas usulan yang kurang baik tidak didukung studi kelayakan memadai atau data- data pendukung yang kurang lengkap, sebagian lainnya dianggap kurang menarik bagi donorlender. Usulan
kegiatan Pemerintah Daerah yang berhasil diwujudkan menjadi kegiatan umumnya karena sebelumnya telah terjalin komunikasi, antara Pemerintah Daerah bersangkutan dengan pihak donor yang tertarik dengan usulan
kegiatan tersebut.
c. Usulan kegiatan dari Kementerian NegaraLembaga lebih banyak berhasil diwujudkan menjadi kegiatan. Faktor utama keberhasilan tersebut umumnya disebabkan proposal yang lebih baik dan lebih menarik bagi
pihak donorlender. Hal ini tidak terlepas dari komunikasi dan hubungan yang telah terjalin lama antara kedua belah pihak, serta kualitas sumber daya manusia yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan Pemerintah
Daerah.
d. Khusus untuk penerushibahan, banyak Pemerintah Daerah yang terbentur aturan kapasitas fiskal yang berlaku, di mana Pemerintah Daerah yang memiliki kapasitas fiskal tinggi tidak dimungkinkan untuk mendapatkan
hibah.
5.3 Rekomendasi
Guna mengefektifkan dan mengefisienkan penerushibahan danatau peneruspinjaman pembangunan sanitasi, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan komunikasi dan hubungan Pemerintah Daerah yang kapasitas fiskalnya rendah dengan pihak donorlender, gunanya untuk mengidentifikasi kegiatan pembangunan sanitasi yang akan diusulkan untuk
mendapatkan penerushibahan. 2. Bagi Pemerintah Daerah yang kapasitasnya tinggi dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kementerian
NegaraLembaga untuk usulan kegiatan penerushibahan pembangunan sanitasi di daerahnya. 3. Untuk tingkat masyarakat community, donor dapat menyalurkan hibahnya melalui LSMNGO yang telah
terbiasa memfasilitasi dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kondisi sanitasi masyarakat.
Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Lampiran 3
Daftar Literatur
Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Daftar Literatur, ISSDP II
1. Myth vs. Reality in Sanitation and Hygiene Promotion: Field Note. By Nilana Mukherjee, AIR MINUM, March 2000.
2. Review of Public Financing for Water Supply and Sanitation in Indonesia. AIR MINUM, Jakarta, Dec. 2006. 3. Financial Services and Environmental Health: Household Credit for Water and Sanitation. EHP Applied Study 2.
By Robert C.G. Varley, Jan. 1995 for USAID. 4. Legal aspects of Regional Planning and Budgetting in Indonesia. PowerPoint Presentation by Suhirman on 8
February 2008 in the Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat. 5. Assignment of governmental functions in Indonesia: Reforms and prospects. INCEPTION REPORT draft
prepared by Gabriele Ferrazzi, Decentralization Support Facility, Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit GTZ GmbH, October 2, 2007.
6. Exploring Reform Options in Functional Assignment. Final Report, March 28, 2008. By Dr. G. Ferrazzi, for the Decentralization Support Facility DSF and the Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit GTZ.
7. Initial Assessment of the Main Regulatory Instruments of Alternative Mechanisms for Service Delivery. By AMSD government study project, Jan. 2008.
8. “Analytical Study on District Planning and Budgeting Processes. Revised Inception Report. By Wicaksono Sarosa, Ari Nurman and Misbahul Hasan, March 2008 for the Decentralization Support Facility.
9. Report on the results of the Roundtable Discussion on “Costing, financing and monitoring improvements in Service Delivery”. Summary of Presentations. May 2008.
10. Presentation WB February 2009 on on-granting of foreign loangrant. 11. Nota Keuangan 2009, Kementerian Keuangan RI
12. Buku Pegangan Keuangan Daerah, Bappenas 2008 13. Realisasi APBD 2003–2008 Kota Payakumbuh, Jambi, Surakarta, Blitar, Denpasar, Banjarmasin, Tegal, dan
Pekalongan. 14. Menggagas Penyusunan Implementasi Perda yang Partisipatif, Transparan Akuntabel, Yayasan Inovasi
Pemerintahan Daerah, Agustus 2006 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Eko
Jaya, Jakarta 2006 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Eko Jaya, Jakarta
2007 17. Innovation in Financing Urban Water Sanitation; Trimolet Curdone, Da Silva, Fransisca, International Water
and Sanitation Centre, July 2007 18. Indonesian Budget in Brief 2006, 2007, MOF Republic of Indonesia, Directorate General Budget Fiscal
Balance 19. Review Strategic Plan 2005-2009, MPW Republic of Indonesia
20. Pengelolaan Badan Layanan Umum, Fokus Media, 2008 21. Dekonsentrasi dan Tugas Pembangunan, Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2008, Fokus Media, 2008
22. Pedoman Penyusunan APBD tahun Anggaran 2008-2009, Fokus Media, 2008