30 Hedonisme universal adalah suatu aliran hedonisme yang
mirip dengan ulitarisanisme, yaitu kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang. Contohnya: bila berdansa haruslah
berdansa bersama-sama, waktunya semalam suntuk, tidak boleh ada seorang pun yang absen, ataupun kesenangan-kesenangan
lainnya dapat dinikmati bersama semua orang. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
2 macam gaya hidup hedonisme, yaitu hedonisme egoistis yang berpusat pada kesenangan pribadi dan hedonisme universal yang
mengutamakan kesenangan bersama.
4. Ciri-Ciri Gaya Hidup Hedonisme
Menurut Russel 2004: 45, Cicerno menguraikan ciri-ciri gaya hidup hedonisme adalah sebagai berikut :
a. Memiliki pandangan hidup serba instan yaitu melihat sesuatu harta
selalu dilihat dari hasil akhir bukan dari proses untuk mencapai hasil akhir itu. Akibatnya orang yang berpandangan instan akan
melakukan pembenaran
rasionalisasi dalam
memenuhi kesenangan-kesenangannya.
b. Menjadi pengejar identitas fisik. Seseorang yang berpandangan
bahwa memiliki barang-barang berteknologi mutakhir adalah kebanggaan.
31 c.
Memiliki cita rasa yang tinggi. Seseorang merasa tidak puas dengan kenikmatan yang sudah memuaskan bagi kebanyakan
orang. d.
Memiliki banyak keinginan-keinginan yang spontan. Dalam penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat sedikit
sehingga ketika orang menginginkan sesuatu harus segera di penuhi.
e. Tidak tahan menderita. Ketika mendapat masalah yang dia anggap
berat muncul, menganggap bahwa dunia begitu membencinya. f.
Tidak bisa mengatur keuangan. Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan skala uang yang dimiliki
berada di hidup orang menengah dan tidak ada musibah selama memegang uang tersebut. Untuk masalah makanan saja begitu
kompleks dan jenisnya banyak, belum termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah.
Berdasarkan ciri-ciri gaya hidup hedonisme tersebut makan dapat disimpulkan bahwa gaya hidup hedonisme mempunyai ciri-ciri khusus
yaitu selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki dan selalu mengejar kesenangan duniawi.
32
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup Hedonisme
Gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Danang Sunyoto2012: 257 menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam individu internal dan faktor yang berasal dari luar eksternal.
Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi
oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya. Keadaan pikir seseorang merupakan cara pikir yang dipengaruhi
oleh tingkat pendidikannya . b.
Pengalaman dan pengamatan Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam
tingkah laku, pengalaman diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajat orang akan dapat
33 memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat
membentuk pandangan terhadap suatu objek. Perbedaan pandangan individu akan menciptakan proses pengamatan dalam perilaku
yang berbeda pula. Berdasarkan teori stimuli, manusia dipandang sebagai makhluk yang lapar stimuli, yang senantiasa berusaha
mencari pengalaman-pengalaman baru, yang selalu berusaha memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. Hasrat ingin
tahu, kebutuhan untuk mendapatkan rangsang emosional, dan keinginan untuk menghindarkan kebosanan merupakan kebutuhan
dasar manusia. Komunikasi masa menyajikan hal-hal yang aneh, yang spektakuler, yang menjangkau pengalaman-pengalaman yang
tidak terdapat pada pengalaman individu sehari-hari. Televisi, radio, film, dan surat kabar mengantarkan orang pada dunia tidak terduga
baik dengan kisah-kisah fantastis maupun peristiwa-peristiwa actual. Dengan istilah Daniel Learner, media masa menyajikan
pengalaman buatan
vicarious experience
. c.
Kepribadian Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. Dalam diri individu yang menentukan penyesuaiannya
yang unik terhadap lingkungan. Kepribadian merupakan proses psikologis yang mempengaruhi perilaku seseorang. Hillgard
Danang, 2012: 259 mengemukakan bahwa kepribadian adalah
34 konfigurasi karakteristik individual dan cara berperilaku yang
menentukan penyesuaian diri, misalnya untuk mengkonsumsi atau tidak apa yang dibutuhkan. Kepribadian meliputi ..
d. Konsep Diri
Konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan
frame of reference
dalam berinteraksi dengan lingkungan. e.
Motif Motif individu muncul karena adanya motif kebutuhan
untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap
prestise
merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap
kebutuhan akan
prestise
itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonisme.
f. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk
suatu gambar yang berarti mengenai dunia. Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Danang Sunyoto 2012:
261sebagai berikut : a.
Kelompok Refrensi Kelompok refrensi adalah kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah
35 kelompok dimaan individu tersebut menjadi anggotanya dan saling
berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota
di dalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
Terdapat tiga cara dasar dimana kelompok acuan dan refrensi mempengaruhi konsumen yaitu :
1 Pengaruh Utilitarian Normatif
Pengaruh kelompok acuan dapat diekspresikan melalui tekanan untuk patuh pada norma kelompok atau mengacu pada
pengaruh normatif. Tekanan konformitas menjadi potensial bila ada motivasi positif untuk mempertahankan identitas kelompok
melalui kepatuhan. 2
Pengaruh Nilai Ekspresif Kelompok acuan juga dapat melaksanakan fungsi nilai
ekspresif, di mana suatu kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu kelompok tersebut dengan respon penyesuaian
diri dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk menjadi anggota kelompok. Satu tujuan yang diharapkan adalah untuk
menaikkan citra diri di mata orang lain . 3
Pengaruh Informasi Konsumen sering menerima opini orang lain sewaktu
memberikan buku yang dapat dipercaya dan dibutuhkan
36 mengenai realistis. Suatu contoh yang paling nyata adalah
ketika sulit untuk menilai karakter merk atau produk melalui observasi. Mereka kemudian akan merasa pemakaian dan
rekomendasi oleh orang lain sebagai hal yang bijaksana dan absah .
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam
sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur
pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan status dan peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan,
prestise
hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan .
37 d.
Kebudayaan Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan
bertindak. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang memperngaruhi seseorang ada 2 yaitu faktor internal berasal dari dalam individu dan faktor eksternal berasal
dari luar individu.
6. Aspek-Aspek Gaya Hidup Hedonisme