20 e. Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran kebutuhan seks
dengan partner atau istri Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai motif-motif
adanya prostitusi maka dapat disimpulkan bahwa banyak motif yang menyebabkan timbulnya prostitusi, ada motif dari pihak wanita seperti
himpitan ekonomi, aspirasi materiil, nafsu seks yang abnormal dan kesenangan melakukan relasi seks sewaktu kanak-kanak. Sedangkan
motif dari pihak pria ialah karena nafsu seks yang tidak terkontrol, ketidakpuasan hubungan seks dengan istri, istri sedang haid dan
ditugaskan ditempat yang jauh dengan istri.
5. Jenis-jenis Prostitusi
Jenis-jenis prostitusimenurut aktivitasnya yaitu : a. Prostitusi yang terdaftar
Pada umumnya mereka dilokalisasi dalam satu daerah tertentu. Penghuninya secara periodik harus memeriksakan diri
pada dokter atau petugas kesehatan dan mendapatkan suntikan serta pengobatan, sebagai tindakan kesehatan dan keamanan umum.
Pelakunya diawasi oleh kepolisian yang bekerja sama dengan Jawatan Sosial dan Jawatan Kesehatan . Namun kenyataannya cara
ini tidaklah efisien karena kenyataannya tidak adanya kerjasama antara PSK dengan petugas kesehatan.
21 b. Prostitusi yang tidak terdaftar
Mereka melakukan prostitusi secara gelap-gelapan dan liar, baik secara perorangan maupun dalam kelompok. Perbuatannya
tidak terorganisasi dan tempatnya tidak tertentu, sehingga kesehatannya sangat diragukan.
Jenis Prostitusi menurut jumlahnya, yaitu : a.
Prostitusi yang beroperasi secara individual merupakan
single operator
sering disebut dengan PSK jalanan. Mereka biasanya mangkal dipinggir jalan, stasiun maupun tempat-tempat aman
lainnya. b. Prostitusi yang bekerja dengan bantuan organisasi dan sindikat
yang teratur rapi. Jadi, mereka tidak bekerja sendirian melainkan diatur melalui satu sistem kerja suatu organisasi. Biasanya dalam
bentuk rumah bordir,
bar
atau
casino
. Dalam buku “
Young People and Sexual Exploitation
” Jenny J. Pearce, 2009: 28 memaparkan proses perdagangan seks, yaitu :
Child Prostitute
Punter buyer Pimp facilitator
Bagan 1. Bagan perdagangan seks
22 Pembelipemakai jasa seks menghubungi fasilitatorgermo
terlebih dahulu dan melakukan transaksi perdagangan seks. Setelah itu baru kemudian germo tersebut memberikan PSK tersebut untuk
dipakai jasanya. Namun pada bagan tersebut juga dijelaskan bahwa pemakai jasa seks dapat langsung bertransaksi pada PSK tersebut
tanpa harus melalui germo terlebih dahulu. Jenis prostitusi menurut tempat penggolongan atau lokalisasinya yaitu :
a. Segregasi atau lokalisasi, yang terisolasi atau terpisah dari kompleks penduduk lainnya. Seperti lokalisasi Silir di Solo dan
Gang Dolly di Surabaya. Meskipun lokalisasi ini sudah tidak ada namun para PSK masih beroprasi yaitu di pinggir jalan, club
malam, dan mereka merupakan PSK kelas bawah yang bekerja sama dengan sopir becak dan para pedagang.
b. Rumah-rumah panggilan Rumah-rumah panggilan ini memiliki ciri khusus dimana hanya
pihak yang terkait saja yang mengetahuinya. Selain itu kegiatannya lebih terorganisisr dan tertutup.
c. Dibalik front organisasi atau dibalik bisnis-bisnis terhormat salon kecantikan, tempat pijat, rumah makan, warnet, warung remang-
remang, dll. Disini sudah memiliki jaringan yang baik dan terorganisisr. Tidak sedikit yang melibatkan orang-orang terhormat
maupun pihak keamanan yaitu polisi.
23 Berdasarkan pemaparan diatas mengenai jenis-jenis prostitusi
maka dapat disimpulkan bahwa ada berbagai jenis prostitusi yaitu jika dilihat dari aktivitasnya maka ada dua jenis yaitu prostitusi terdaftar
dan tidak terdaftar. Jika dilihat dari jumlahnya maka ada dua jenis yaitu prostitusi yang beroprasi secara individual dan secara organisasi,
kemudian jika dilihat dari lokasinya maka ada prostitusi yang dijalankan dilokalisasi khusus yang jauh dari rumah penduduk,
prostitusi yang dijalankan di rumah-rumah panggilan dan di salon- salon kecantikan.
6. Akibat-akibat Prostitusi