Pengertian Gaya Hidup Kajian Teori tentang Gaya Hidup Hedonisme

26 lokalisasi sendiri pada umumnya di daerah terpencil yang jauh dari keramaian, 2 Untuk mengurangi prostitusi diusahakan melalui aktivitas rehabilitasi dan resosialisasi, agar mereka bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila. Rehabilitasi dan resosialisasi ini dilakukan melalui: pendidikan moral dan agama, latihan-latihan kerja dan pendidikan ketrampilan agar nereka bersifat kreatif dan produktif. 3 Penyempurnaa tempat-tempat penampungan bagi wanita tuna susila yang terkena razia; disertai pembinaan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. 4 Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yang bersedia meninggalkan pekerjaanprostitusi dan mau memulai hidup susila. Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penanggulangan prostitusi ada dua yaitu bersifat preventif atau pencegahan agar tidak terjadi prostitusi dan kuratif atau penanggulangan prostitusi yang sudah terjadi.

B. Kajian Teori tentang Gaya Hidup Hedonisme

1. Pengertian Gaya Hidup

Kotler 2001: 224 berpendapat bahwa gaya hidup adalah pola interaksi seseorang yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup dipahami sebagai adaptasi aktif 27 individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain. Cara berpakaian, konsumsi makanan termasuk penggunaan zat-zat adiktif, cara kerja, bagaimana individu mengisi kesehariannya merupakan unsur-unsur yang membentuk gaya hidup Alfathri Aldin, 2006: 36. Selanjutnya Siregar Masmuadi, 2007: 26 menambahkan bahwa gaya hidup yang terjadi pada remaja tidak hanya ditentukan oleh faktor usia, kelompok sosial, akan tetapi lebih mengarah pada latar belakang sosial budaya, dimana mereka berada.Chaney 1996: 39 mengatakan bahwa gaya hidup merupakan ciri sebuah dunia modern, gaya hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Gaya hidup berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat dipahami oleh orang yang tidak hidup dalam masyarakat modern. Ancok 2004: 35, berpendapat bahwa gaya hidup merupakan pengaruh dari adanya modernisasi. Perilaku gaya hidup tersebut mengarah pada suka berbelanja shopaholics , pola konsumsi, kebiasaan merayakan hari-hari penting seperti hari ulang tahun, perkawinan, syukuran, dan sebagainya di restoran. Bagi orang-orang modern, gaya hidup semacam ini dapat dilakukan demi gengsi di mata orang lain. Engel dkk, 1994: 151 mendefinisikan gaya hidup sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup 28 di sini merupakan fungsi motivasi dalam mencerminkan nilai konsumen. Dengan kata lain masalah gaya hidup erat kaitannya dengan pola konsumtif. Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan suatu ciri bahwa orang telah mengikuti modernisasi dunia dan hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pola hidup konsumtif.

2. Gaya Hidup Hedonisme