Pertanyaan Penelitian KAJIAN TEORI

53 Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonisnya, mereka berusaha untuk meminta uang pada orang tua mereka. Tetapi bagi mereka yang keadaan ekonominya kurang berada, maka akan timbul suatu kesenjangan sosial dan perasaan iri kepada remaja sebayanya yang mampu memiliki segala sesuatu yang bersifat kesenangan dan hura-hura. Kesenjangan sosial tersebut menimbulkan suatu kenakalan remaja dan bermuara pada seks bebas. Banyak remaja putri yang terjebak dalam pergaulan dan seks bebas, yang mengakibatkan banyak dari mereka menjalani profesi sebagai PSK demi memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka. Dengan menjajakan dirinya mereka mampu mendapatkan banyak uang dalam waktu sekejap dan mampu untuk bersaing dalam pergaulan guna mempertahankan gengsi mereka. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk lebih dalam meneliti tentang PSK berseragam putih abu-abu tentang faktor apa sajakah yang melatarbelakangi mereka bekerja sebagai PSK disaat mereka masih berstatus menjadi pelajar. Selain itu peneliti juga tertarik untuk meneliti bagaimana pemenuhan kebutuhan gaya hidup hedonisme mereka.

E. Pertanyaan Penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan studi dan penelitian ini, peneliti menguraikan pokok masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil kajian teori dan kerangka berpikir penelitian, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini yaitu: 54 1. Faktor apa saja yang melatarbelakangi siswi SMASMK bekerja sebagai PSK ? a Adakah faktor internal berasal dari dalam diri sendiri yang melatarbelakangi siswi SMASMK menjadi seorang PSK ? Apa saja faktor internal itu? b Adakah faktor eksternal berasal dari luar diri sendiri yang melatarbelakangi siswi SMASMK menjadi seorang PSK ? Apa saja faktor eksternal itu? 2. Bagaimanakahpemenuhan kebutuhan gaya hidup hedonisme siswi SMASMK yang bekerja sebagai PSK ? 55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2008: 15, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme , digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball , teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 2010: 4, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode sudi kasus. Sebagaimana pendapat Burhan Bungin 2006: 20, mendefinisikan studi kasus adalah suatu studi yang bersifat komprehensif, intens, rinci, dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian. Deddy Mulyana 2004: 201, studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program atau situasi sosial.