Sunan Ampel BUKU | SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR) kisah wali songo

33 Set el ah rombongan dari negeri Cermain meninggal kan pant ai Leran maka Prabu Brawij aya menyerahkan sel uruh daerah Gresik kepada Syekh Maul ana Mal ik Ibrahim unt uk diperint ah sendiri dibawah kedaul at an Maj apahit . Penyerahan daerah it u adalah siasat dari sang Raj a agar rakyat Gresik yang beragama Isl am it u t i dak memberont ak kepada raj anya yang masih beragama Hindu. Amanat raj a Maj apahit it u dit erima Syekh Maul ana Mal ik Ibrahim denga suka rel a. Sesuai dengan aj aran Isl am yang menganj urkan perdamaian wal aupun dengan kaf ir zimmi yait u orang- orang bukan musl im yang mau hidup bersampingan dengan aman dal am sat u negara. Demikianl ah sekil as t ent ang Syekh Maul ana Mal ik Ibrahim, seorang Wal i yang dianggap sebagai ayah dari Wali Sanga. Bel iau waf at di Gresik pada t ahun 882 H at au 1419M.

BAB III Sunan Ampel

Di Rusia selat an ada sebuah daerah yang disebut Bukhara. Bukhara ini t erl et ak di Samarqand. Sej ak dahul u daerah yang disebut Bukhara. Bukhara ini t erl et ak di Samarqand. Sej ak dahul u daerah Samarqand dikenal sebagai daerah Isl am yang menelorkan ul ama-ulama besar sepert i sarj ana hadist t erkenal yait u Imam Bukhari yang mashur sebagai perawi hadit s sahih. Di Samarqand ini ada seorang ul ama besar bernama Syekh j amal l uddin Jumadil Kubra, seorang Ahl ussunnah bermahzab Syaf i’ i, bel iau mempunyai seorang put ra bernama Ibrahim. Karena berasal dari Samarqand maka Ibrahim kemudian mendapat t ambahan Samarqandi. Orang j awa sangat sukar mengucapkan Samarqandi maka mereka hanya menyebut kan sebagai Syekh Ibrahim Asmarakandi. Syekh Ibrahim Asmarakandi ini diperint ah ol eh ayahnya yait u Syekh Jamal l uddin Jumadil Kubra unt uk berda’ wah ke negara-negara Asia. Perint ah ini dil aksanakan, dan bel iau kemudian diambil menant u ol eh raj a Cempa, dij odohkan dengan put ri raj a Cempa yang bernama Dewi Candrawul an. Negeri Cempa ini menurut sebagian ahl i sej arah t erl et ak di Muangt hai. Dari perkawinannya dengan Dewi Candrawul an maka Ibrahim Asmarakandi mendapat dua orang put ra yait u Raden Rahmat at au Sayyid Al i Rahmat ul l ah dan raden Sant ri at au Sayyid Al im Murt ol o. 34 Sedangkan adik Dewi Candrawul an yang bernama Dewi Dwarawat i diperist ri ol eh Prabu Brawij aya Maj apahit . Dengan demikian Raden Rahmat it u keponakan Rat u Maj apahit dan t ergolong put ra bangsawan at au pangeran keraj aan. Raj a Maj apahit sangat senang mendapat ist ri dari negeri Cempa yang waj ahnya t idak kal ah menarik dengan Dewi Sari. Sehingga ist ri-ist ri l ainnya diceraikan, banyak yang diberikan kepada para adipat inya yang t ersebar di sel uruh Nusant ara. Sal ah sat u cont oh adal ah ist ri yang bernama Dewi Kian, seorang put ri Cina yang diberikan kepada Adipat i Ario Damar di Pal embang. Ket ika Dewi Kian di ceraikan dan diberikan kepada Ario Damar saat it u sedang hamil t iga bul an. Ario Damar t idak diperkenankan menggaul i put ri Cina it u sampai si j abang bayi t erlahir ke dunia. Bayi dari rahim Dewi Kian it ul ah yang nant inya bernama Raden Hasan at au l ebih t erkenal dengan nama Raden Pat ah, sal ah seorang muri d Sunan Ampel yang menj adi raj a di Demak Bint oro. Keraj aan Maj apahit sesudah dit inggal mahapat ih Gaj ah Mada dan Prabu Hayam Wuruk mengalami kemunduran drast is. Keraj aan t erpecah bel ah karena t erj adinya perang saudara, dan para adipat i banyak yang t ak l oyal l agi kepada Prabu Hayam Wuruk yait u Prabu Brawij aya Kert abhumi. Paj ak dan upet i keraj aan t ak banyak yang sampai ke ist ana Maj apahit . Lebih sering dinikmat i ol eh para adipat i it u sendiri. Hal ini membuat sang Prabu bersedih hat i. Lebih-l ebih l agi dengan adanya kebiasaan buruk kaum bangsawan dan para pangeran yang suka berpest a pora dan main j udi sert a mabuk-mabukan. Prabu Brawij aya sadar bet ul bil a kebiasaan semacam it u dit eruskan negara akan menj adi l emah dan j ika negara sudah kehil angan kekuat an bet apa mudahnya bagi musuh unt uk menghancurkan Maj apahit Raya. Rat u Dwarawat i, yait u ist ri Prabu Brawij aya menget ahui kerisauan hat i suaminya. Dengan memberanikan diri ia mengaj ukan pendapat kepada suaminya. “ Kanda Prabu, agaknya para ponggawa dan rakyat Maj apahit sudah t idak t akut lagi kepada Sang Hyang Widhi. Mereka t idak segan dan t idak merasa mal u mel akukan t indakan yang t idak t erpuj i, pest a pora, f oya-f oya, mabuk dan j udi sudah menj adi kebiasaan mereka bahkan para 35 pangeran dan kaum bangsawan sudah mul ai ikut -ikut an. Sungguh berbahaya bil a hal ini dibiarkan berlarut -l arut . Negara bisa rusak karenanya. ” “ Ya, hal it ul ah yang membuat ku risau sel ama ini, ” sahut Prabu Brawij aya. “ Lal u apa t indakan Kanda Prabu ?” “ Aku masih bingung, ” kat a sang Prabu. “ Sudah kuusahakan menambah bikhu dan brahmana unt uk mendidik dan memperingat kan mereka t api kelakuan mereka masih t et ap sepert i semula, bahkan guru-guru agama Hindu dan Budha it u dianggap sepel e. ” “ Saya mempunyai seorang keponakan yang ahl i mendidik dalam hal mengat asi kemerosot an budi pekert i, ” kat a rat u Dwarawat i. “ Bet ul kah ?” t anya sang Prabu. “ Ya, namanya Sayyid Al i Rahmat ul l ah, put ra dari kanda Dewi Candrawul an di Negeri Cempa. Bil a kanda berkenan saya akan memint a Ramanda Prabu di Cempa unt uk mendat angkan Ali Rahmat ul l ah ke Maj apahit ini. ” “ Tent u saj a aku akan merasa senang bil a Rama Prabu di Cempa bersedia mengirimkan Sayyid Al i Rahmat ul lah ke Maj apahit ini. ” Kat a Raj a Brawij aya. Maka pada suat u hari diberangkat kanl ah ut usan dari Maj apahit ke negeri Cempa unt uk memint a Sayyid Al i Rahmat ul l ah dat ang ke Maj apahit . Kedat angan ut usan Maj apahit disambut gembira ol eh raj a Cempa, dan raj a Cempa t idak keberat an mel epas cucunya ke Maj apahit unt uk mel uaskan pengal aman. Keberangkat an Sayyid Al i Rahmat ke Tanah Jawa t idak sendirian. Ia dit emani ol eh ayah dan kakaknya. Sebagaimana disebut kan di at as, ayah Sayyid Ali Rahmat adal ah Syekh Maul ana Ibrahim Asmarakandi dan kakaknya bernama Sayyid Al i Murt adho. 36 Diduga mereka t idak l angsung ke Maj apahit , mel ainkan mendarat di Tuban. Tet api di Tuban, t epat nya di desa Gesikharj o, Syekh Maul ana Ibrahim Asmarakandi j at uh sakit dan meninggal dunia, bel iau dimakamkan didesa t ersebut yang masih t ermasuk ke camat an Pal ang kabupat en Tuban. Sayyid Murt adho kemudian meneruskan perj al anan, bel iau berda’ wah kel il ing ke daerah Nusa Tenggara, Madura dan sampai ke Bima. Disana beliau mendapat sambut an raj a Pandit a Bima, dan akhirnya berda’ wah di Gresik mendapat sebut an Raden Sant ri, bel iau waf at dan dimakamkan di Gresik. Sayyid Ali Rahmat ul l ah meneruskan perj al anan ke Maj apahit menghadap Prabu Brawij aya sesuai permint aan Rat u Dwarawat i. “ Nanda Rahmat ul l ah, bersediakah engkau memberikan pel aj aran at au mendidik kaum bangsawan dan rakyat Maj apahit agar mempunyai budi pekert i mul ia ?” t anya sang Prabu. Dengan sikapnya yang sopan t ut ur kat a hal us Sayyid Al i Rahmat ul l ah menj awab. “ Dengan senang hat i Gust i Prabu, saya akan berusaha sekuat -kuat nya unt uk mencurahkan kemampuan saya mendidik mereka. ” “ Bagus ” sahut sang Prabu. “ Bil a demikian kau akan kuberi hadiah sebidang t anah berikut bangunannya di Surabaya. Di sanal ah kau akan mendidik para bangsawan dan pangeran Maj apahit agar berbudi pekert i mul ia. ” “ Terima kasih saya hat urkan Gust i Prabu, ” j awab Sayyid Al i Rahmat ul l ah. Disebut kan dal am l it erat ur bahwa sel anj ut nya Sayyid Al i Rahmat ul l ah menet ap beberapa hari di ist ana Maj apahit dan dij odohkan dengan sal ah sat u put ri Maj apahit yang bernama Dewi Candrawat i. Dengan demikian Sayyid Al i Rahmat ul l ah adalah sal ah seorang Pangeran Maj apahit , karena dia adal ah menant u raj a Maj apahit . Sel anj ut nya, pada hari yang t el ah dit ent ukan berangkat l ah rombongan Sayyid Al i Rahmat ul l ah ke sebuah daerah di Surabaya yang disebut sebagai Ampel dent a. Sel ama dal am perj alanan banyak hal -hal aneh di j umpai rombongan it u. Diant aranya adal ah pert emuan Sayyid Al i Rahmat ul l ah dengan seorang gadis bernama Sit i Karimah yang kemudian menj adi ist erinya. Dan sepanj ang perj al anan it u bel iau j uga mel akukan da’ wah sehingga bert ambahl ah anggot a rombongan yang mengikut i perj al anannya ke Ampeldent a. Semenj ak Sayyid Ali Rahmat ul l ah diambil menant u Raj a Brawij aya maka bel iau adal ah anggot a kel uarga keraj aan Maj apahit at au sal ah seorang pangeran, para pangeran pada j aman dul u di t andai dengan nama depan Raden. Sel anj ut nya bel iau l ebih dikenal dengan sebut an Raden Rahmat . Dan karena bel iau menet ap di desa Ampel dent a, menj adi penguasa daerah t ersebut maka kemudian beliau dikenal sebagai Sunan Ampel . 37 Sunan art inya yang di j unj ung t i nggi at au panut an masyarakat set empat . Langkah pert ama yang dil akukan Raden Rachmat di Ampeldent a adalah membangun masj id sebagaimana yang dil akukan oleh Nabi sewakt u hij rah ke Madinah. Sel anj ut nya bel iau mendirikan pesant ren t empat mendidik put ra bangsawan dan pangeran Maj apahit sert a siapa saj a yang mau dat ang berguru kapada bel iau. Hasil didikan bel iau yang t erkenal adalah f al saf ah Mo Limo at au t idak mau melakukan l ima hal t ercel a yait u: main j udi, minum arak at au bermabuk-mabukkan, mencuri, madat at au menghisap madu dan madon at au main perempuan yang bukan ist erinya. Prabu Brawij aya sangat senang at as hasil didikan Raden Rahmat . Raj a menganggap agama Islam it u adal ah aj aran budi pekert i yang mul ia, maka ket ika Raden Rahmat kemudian mengumumkan aj arannya adal ah agama Isl am maka Prabu Brawij aya t idak menj adi marah, hanya saj a ket ika dia diaj ak unt uk memel uk agama Isl am ia t idak mau. Raden Rahmat diperbol ehkan menyiarkan agama Islam di wilayah Surabaya bahkan disel uruh Maj apahit , dengan cat at an bahwa rakyat t i dak bol eh dipaksa, Raden Rahmat pun memberi penj el asan bahwa t idak ada paksaan dal am beragama. Set el ah Syekh Maul ana Mal ik Ibrahim waf at , maka Sunan Ampel diangkat sebagai sesepuh Wal i Songo, sebagai Muf t i at au pemimpin agama Isl am se Tanah Jawa. Beberapa murid dan put ra Sunan Ampel sendiri j uga menj adi anggot a Wal i Songo, mereka adalah Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Draj ad, Sunan Kal ij aga. Sunan Bonang dan Sunan Draj ad adal ah put ra Sunan Ampel sendiri. Jasa beliau yang besar adal ah pencet us dan perencana l ahirnya keraj aan Isl am dengan raj anya yang pert ama yait u Raden Pat ah, murid dan menant unya sendiri. Bel iau j uga t urut membant u mendirikan Masj id Agung Demak yang didirikan pada t ahun 1477 M. Sal ah sat u diant ara empat t iang ut ama masj id Demak hingga sekarang masih diberi nama sesuai dengan yang membuat nya yait u Sunan Ampel . Sikap Sunan Ampel t erhadap adapt ist iadat l ama sangat hat i-hat i, hal ini didukung ol eh Sunan Giri dan Sunan Draj ad. Sepert i yang pernah t ersebut dal am permusyawarat an para Wali di masj id Agung Demak. Pada wakt u it u Sunan Kalij aga mengusul kan agar adat ist iadat Jawa sepert i sel amat an, bersaj i, kesenian wayang dan gamel an dimasuki rasa keisl aman. Mendengar pendapat Sunan Kalij aga t ersebut bert anyal ah Sunan Ampel : 38 “ Apakah t idak mengkwat irkan di kemudian hari bahwa adat ist iadat dan upacara l ama it u nant i dianggap sebagai aj aran yang berasal dari agama Isl am ? Jika hal ini dibiarkan nant inya akan menj adi bid’ ah ?” Dal am musyawarah it u Sunan Kudus menj awab pert anyaan Sunan Ampel , “ Saya set uj u dengan pendapat Sunan Kal ij aga, bahwa adat ist iadat l ama yang masih bisa diarahkan kepada agama Tauhid maka kit a akan memberinya warna Islami. Sedang adat dan kepercayaan l ama yang j el as-j el as menj urus kearah kemusyrikan kit a t i nggal sama sekal i. Sebagai misal, gamelan dan wayang kul it , kit a bisa memberinya warna Islam sesuai dengan sel era masyarakat . Adapun t ent ang kekuat iran Kanj eng Sunan Ampel , saya mempunyai keyakinan bahwa di bel akang hari akan ada orang yang menyempurnakannya. ” Adanya dua pendapat yang seakan bert ent angan t ersebut sebenarnya mengandung hikmah. Pendapat Sunan Kalij aga dan Sunan Kudus ada benarnya yait u agar agama Islam cepat dit erima ol eh orang Jawa, dan ini t erbukt i, dikarenakan dua Wal i t ersebut pandai mengawinkan adat ist iadat l ama yang dapat dit ol el ir Islam maka penduduk Jawa banyak yang berbondong-bondong masuk agama Isl am. Pada prinsipnya mereka mau menerima Isl am l ebih dahul u dan sedikit demi sedikit kemudian mereka akan diberi pengert ian akan kebersihan t auhid dal am iman mereka. Sebal iknya, adanya pendapat Sunan Ampel yang menginginkan Isl am harus disiarkan dengan murni dan konsekwen j uga mengandung hikmah kebenaran yang hakiki, sehingga membuat ummat semakin berhat i-hat i menj al ankan syariat agama secara benar dan bersih dari segala macam bid’ ah. Dari perkawinannya dengan Dewi Candrawat i at au Nyai Ageng Manil a Sunan Ampel mendapat beberapa put ra di ant aranya : 1. Maul ana Makdum Ibrahim at au Sunan Bonang. 2. Raden Qosim at au Sunan Draj ad. 3. Maul ana Akhmad at au Sunan Lamongan. 4. Sit i Mut mainah 5. Sit i Al wiyah 6. Sit i Asikah yang diperist ri Raden Pat ah. Adapun dari perkawinannya dengan Nyai Karimah put ri Ki Wiryosaroyo bel iau dikaruniai dua orang put ri yait u : 39 1. Dewi Murt asia yang diperist ri Sunan Giri. 2. Dewi Mursimah yang di perist ri Sunan Kal ij aga.