Joko Samodra Sunan Giri

52 Maul ana Ishak it u kembali ke Jawa, mendampingi Sunan Giri yang memerint ah di Giri Kedat on dan kemudian waf at di Gresik l al u dimakamkan t ak j auh dari kompl ek pemakaman Syekh Maul ana Mal ik Ibrahim.

2. Joko Samodra

Pada suat u mal am ada sebuah perahu dagang dari Gresik melint asi Sel at Bal i. Ket ika perahu it u berada dit engah-t engah Sel at Bal i t iba-t iba t erj adi keanehan, perahu it u t idak dapat bergerak, maj u t ak bisa mundurpun t ak bisa. Nakhoda memerint ahkan awak kapal unt uk memeriksa sebab-sebab kemacet an it u, mungkinkah perahunya membent ur bat u karang. Set el ah diperiksa t ernyat a perahu it u hanya menabrak sebuah pet i berukir indah, sepert i pet i milik kaum bangsawan yang digunakan menyimpan barang berharga. Nakhoda memerint ahkan mengambil pet i it u. Diat as perahu pet i it u dibuka, semua orang t erkej ut karena didal amnya t erdapat seorang bayi mungil yang bert ubuh mont ok dan rupawan. Nakhoda merasa gembira dapat menyelamat kan j iwa si bayi mungil it u, t api j uga mengut uk orang yang t ega membuang bayi it u ke t engah l aut an, sungguh orang yang t idak berperikemanusiaan. Nakhoda kemudian memerint ahkan awak kapal unt uk mel anj ut kan pel ayaran ke Pul au Bal i. Tapi perahu t ak dapat bergerak maj u. Ket ika perahu diput ar dan diarahkan ke Gresik t ernyat a perahu it u mel aj u dengan pesat nya. “ Ini benar-benar kej adian gaib, kej adian dil uar perhit ungan manusia biasa. Pert ama hanya karena pet i perahu ini t ak dapat bergerak, kemudian set el ah pet i ini kit a buka perahu t ak dapat bergerak maj u. Ket ika perahu diput ar dan diarahkan ke Gresik t ernyat a perahu it u mel aj u dengan pesat nya. “ Ini benar-benar kej adian gaib, kej adian dil uar perhit ungan manusia biasa. Pert ama hanya karena pet iperahu ini t ak dapat bergerak, kemudian set el ah pet i ini kit a buka perahu t ak dapat mel anj ut kan perj al anan ke Pul au Bali. Baikl ah kit a kembal i saj a ke Gresik, kit a l aporkan kej adian aneh ini kepada maj ikan kit a, ” demikian kat a Nakhoda kepada anak buahnya. 53 Perahu it upun mel aj u cepat ke arah Gresik. Tanpa ada hal angan dan rint angan. Padahal berdasarkan perhit ungan, berl ayar ke arah barat saat it u sama dengan menent ang gel ombang dan badai. Mereka t iba di pel abuhan Gresik dengan sel amat . Tet api Nyai Ageng Pinat ih merasa cemas mel ihat kapal perahu dagang miliknya kembal i l ebih cepat dari biasanya. “ Apa yang t erj adi? Mengapa kalian pul ang secepat nya ini ?” Lebih-l ebih set el ah diperiksa barang dagangan masih ut uh sepert i semul a. Nyai Ageng Pinat ih mul ai naik pit am. Nakhoda perahu t ak banyak bicara, dia perint ahkan anak buahnya membawa pet i berisi bayi ke hadapan Nyai Ageng Pinat ih. “ Pet i inil ah yang menyebabkan kami kembal i dal am wakt u secepat ini. Kami t ak dapat meneruskan pel ayaran ke Pul au Bal i, ” kat a sang Nakhoda. “ Hanya karena pet i? Apa isinya? Hart a karun?” hardik Nyai Ageng Pinat ih. “ Inil ah isinya, kat a Nakhoda sembari membuka t ut up pet i it u. Sepasang mat a Nyai Ageng Pinat ih t erbel al ak heran mel ihat bayi mont ok, sehat dan rupawan menggerakgerakkan t angannya sembari menat ap ke arahnya. “ Bayi ………. ? Bayi siapa ini ?” guman Nyai Ageng Pinat ih sembari mengangkat bayi it u dari dal am pet i. Begit u diangkat bayi it u t ampak t ersenyum. Hat i Nyai Ageng Pinat ih berbinar-binar, seket ika it u j uga dia merasa sangat suka pada si bayi. Lebi h-l ebih dia it u adal ah seorang j anda yang t idak dikaruniai seorang put rapun. “ Kami menemukannya di t engah samodra Sel at Bal i, j awab nakhoda kapal . 54 “ Tengah samodra ?” ul ang Nyai Ageng Pinat ih. “ Benar Nyai Ageng. ” “ Lal u apa rencana kalian at as bayi ini ?” “ Banyak di ant ara kami yang menyukai bayi it u dan mengambil nya sebagai anak. Tapi kami t ahu bet apa lama Nyai Ageng mendambahkan seorang put ra, maka l ebih t epat kiranya bila Nyai Ageng yang merawat dan membesarkan bayi it u. ” “ Jelasnya kalian berikan bayi ini kepadaku ?” Nyai Ageng menegaskan. “ Benar Nyai Ageng. ” Nyai Ageng Pinat ih merasa sangat bert erima kasih kepada nakhoda dan anak buahnya. Memang sudah l ama dia mengingingkan seorang anak. Sebagai ungkapan rasa senangnya. . . . Kepada nakhoda dan anak buahnya. Sel anj ut nya bayi it u diambil anak angkat ol eh Nyai Ageng Pinat ih, seorang j anda kaya raya yang disegani masyarakat Gresik. Karena bayi it u dit emukan di t engah samodra maka Nyai Ageng Pinat i kemudian memberinya nama Joko Samodra. Nyai Ageng Pinat ih adalah seorang musl imah yang baik, walau Joko Samodra bukan anak kandungnya dia merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Terl ebih Joko Samodra it u t ernyat a mempunyai sif at yang baik, kepada ibunya dia sangat berbakt i sel al u bersikap menyenangkan hat i. Kepada orang yang l ebih t ua dia sel al u menghormat i dan menj unj ung t inggi. Kepada t eman-t eman sebayanya dia t ak pernah menyakit i at au berbuat usil . Pendek kat a Joko Samodra benar-benar merupakan prof il anak yang menj adi buah hat i orang t ua dan pant as dibanggakan set iap orang t ua. Ket ika berumur 11 t ahun, Nyai Ageng Pinat ih mengant arkan Joko Samodra unt uk bergur u kepada Raden Rahmat at au Sunan Ampel di Surabaya. 55 Menurut beberapa sumber mul a pert ama Joko Samodra set iap hari pergi ke Surabaya dan sorenya kembal i ke Gresik. Sunan Ampel kemudian menyarankan agar anak it u mondok saj a di pesant ren Ampel dent a supaya l ebih konsent rasi dalam mempel aj ari agama Islam. Dal am beberapa minggu saj a Sunan Ampel t el ah dapat menget ahui bahwa Joko Samodra bukanl ah anak sembarangan. Muridnya yang sat u ini memil iki kecerdasan luar biasa. Semua pel aj aran yang diberikan mampu dicerna dan dihaf al dal am t empo yang t idak t erl al u l ama. Pada suat u mal am, sepert i biasa Raden Rahmat hendak mengambil air wudhu guna mel aksanakan shal at t ahaj j ud, mendoákan murid-muridnya dan mendoákan ummat agar sel amat di dunia dan akhirat . Sebel um berwudl u Raden Rahmat menyempat kan diri mel ihat - l ihat para sant ri yang t idur di asrama. Tiba-t iba Raden Rahmat t erkej ut . Ada sinar t erang memancar dari salah seorang sant rinya. Sel ama beberapa saat beliau t ert egun, sinar t erang it u menyil aukan mat a, unt uk menget ahui siapakah murid yang waj ahnya bersinar it u maka Sunan Ampel memberi ikat an pada pada sarung murid it u. Esok harinya, sesudah shalat subuh, Sunan Ampel memanggil murid-muridnya it u. “ Siapakah di ant ara kalian yang wakt u bangun t i dur kain sarungnya ada ikat an ?” Tanya Sunan Ampel . “ Saya Kanj eng Sunan ………. “ acung Joko Samodra. Mel ihat yang mengacungkan t angan Joko Samodra, Sunan Ampel makin yakin bahwa anak it u past il ah bukan anak sembarangan. Kebet ul an pada saat it u Nyai Ageng Pinat ih dat ang unt uk menengok Joko Samodra, kesempat an ini digunakan Sunan Ampel unt uk bert anya l ebih j auh t ent ang asal usul Joko Samodra. Nyai Ageng Pinat ih menj awab sej uj ur-j uj urnya. Bahwa Joko Samodra di t emukan di t engah Sel at Bal i ket ika masih bayi. Pet i yang digunakan unt uk membuang bayi it u hingga sekarang masih t ersimpan rapi di rumah Nyai Ageng Pinat ih. Sunan Ampel kemudian menyempat kan diri dat ang ke Gresik unt uk mel ihat pet i yang masih t ersimpan rapi it u. Berdasarkan pengamat an Sunan Ampel pet i it u memang berasal dari 56 kal angan ist ana Bl ambangan, hal it u diket ahui dari ciri-ciri ukiran dan t anda khusus pada pet i it u. Yakinl ah Sunan Ampel bahwa Joko Samodra adalah put ra Syekh Maul ana Ishak yang dibuang ke t engah samodra. Teringat pada pesan Syekh Maul ana Ishak sebel um berangkat ke negeri Pasai maka Sunan Ampel kemudian mengusul kan pada Nyai Ageng Pinat ih agar nama anak it u digant i dengan nama Raden Paku. Nyai Ageng Pinat ih menurut saj a apa kat a Sunan Ampel , dia percaya penuh kepada Wal i besar yang sangat dihormat i masyarakat bahkan j uga masih t erhit ung seorang Pangeran Maj apahit it u.

3. Raden Paku