Sejarah Perkembangan Penyakit HIVAIDS

tato, 3Anal seks, 4 Bentuk hubungan seks oral, anal atau vagina tanpa menggunakan kondom, 5 Penggunaan alkohol dan penyalahgunaan obat keduanya mempunyai pengaruh terhadap perilaku seksual Pencegahan penularan penyakit HIVAIDS yang diajukan oleh pemerintah Republik Indonesia, yang disebut sebagai rumus ABC. Rumus tersebut mengandung pemahaman A untuk Abstinence pantang berhubungan seks sebelum menikah; B untuk Be faithful berhubungan seks hanya dengan pasangan suami-istri tetap; C untuk use Condom pergunakan kondom dengan kontinyu bila melakukan hubungan seksual Nursalam, 2007. Namun di Indonesia penekanan pencegahannya yang utama, terletak pada huruf A yang mengandung pengertian upaya pencegahan yang utama adalah dengan melarang atau mencegah remaja melakukan hubungan seks sebelum atau diluar nikah Muchtar, 2007. Upaya pencegahan yang demikian tampaknya tidak mudah untuk dilaksanakan oleh para remaja dan dalam kenyataannya justru muncul fenomena yang popular di kalangan remaja, seperti yang telah diungkapkan dari berbagai hasil penelitian mengenai perilaku seksual remaja.

2.7.2 Sejarah Perkembangan Penyakit HIVAIDS

Penyakit HIVAIDS Human Immunodeficiency Virus Aquired Immune Deficiency Syndrome pertama kali diidentifikasi dan dilaporkan keberadaanya sebagai suatu jenis penyakit pada tahun 1981 di Los Angeles, Amerika Serikat. Kondisi tersebut merupakan hasil identifikasi dari lima pemuda homoseksual yang terjangkit penyakit Pneumonia jenis langka yaitu PCP Penemocytis Cariini Universitas Sumatera Utara Pneumonia WHO, 2010. Dalam waktu yang bersamaan, Pusat Pengendalian di Amerika Serikat juga menemukan 26 kasus homoseksual yang terserang penyakit Sarcoma Kaposi yaitu sejenis kanker langka yang biasanya menyerang golongan lanjut usia atau peminum berat. Pada awalnya kedua jenis penyakit ini hanya di lihat sebagai penyakit yang menimbulkan kerusakan yang teramat parah pada sistim kekebalan seseorang. Namun mengingat terdapat kesamaan faktor-faktor pendukung berkembangnya kedua jenis penyakit tersebut, maka para ahli kedokteran mulai mengelompokkannya sebagai jenis penyakit yang merusak fungsi kekebalan tubuh manusia. Hasil penelitian terhadap kedua jenis penyakit tersebut pada tahun 1982 resmi dinyatakan sebagai penyakit AIDS. Kasus HIVAIDS di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 di Bali dan dua orang warga negara asing sebagai penderitanya. Kemudian pada tahun 1988 di Bali, seorang pria Indonesia dilaporkan meninggal karena penyakit tersebut. Sebenarnya terdapat kontroversi mengenai tahun kepastian kasus HIVAIDS pertama kali di temukan di Indonesia. Sebagian berpendapat, sesungguhnya kasus HIVAIDS pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 1986 berkaitan dengan meninggalnya seorang wanita Indonesia berusia 25 tahun. Kasus tersebut baru diinformasikan pada masyarakat umum pada tahun 1988 dengan pernyataan meninggal akibat penyakit HIVAIDS yang tertular melalui transfusi darah. Dengan demikian, waktu tepatnya penyakit HIVAIDS masuk di Indonesia pertama kali sekitar antara tahun 1987-1988. Universitas Sumatera Utara

2.7.3 Kebijakan Penanggulangan HIVAIDS di Indonesia

Dokumen yang terkait

Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Tentang HIV/AIDS Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMK Tritech Informatika dan SMK Namira Tech Nusantara Medan Tahun 2013

5 71 187

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

2 86 181

Efekfitias Penyampaian Informasi HIV/AIDS melalui Peer Group dan Metode Ceramah Interaktif terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMAN 1 Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

12 133 131

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Analisis Optimasi Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Usaha Tani Kopi di Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir

0 21 96

Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Tentang HIV/AIDS Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMK Tritech Informatika dan SMK Namira Tech Nusantara Medan Tahun 2013

0 1 54

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

0 0 54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan dan Pendidikan Kesehatan - Efekfitias Penyampaian Informasi HIV/AIDS melalui Peer Group dan Metode Ceramah Interaktif terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMAN 1 Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

0 0 45

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efekfitias Penyampaian Informasi HIV/AIDS melalui Peer Group dan Metode Ceramah Interaktif terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMAN 1 Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

0 1 11

Efekfitias Penyampaian Informasi HIV/AIDS melalui Peer Group dan Metode Ceramah Interaktif terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMAN 1 Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

0 0 17