2.7.3 Kebijakan Penanggulangan HIVAIDS di Indonesia
Dampak dari perkembangan masalah HIVAIDS ini tidak saja merugikan di bidng kesehatan, tetapi yang lebih serius adalah bahwa masalah ini dapat
menimbulkan ancaman bagi pengembangan sumber daya manusia mengingat bahwa penyakit tersebut menyerang kelompok usia produktif, termasuk didalamnya kaum
remaja yang cenderung memiliki ciri-ciri atau sifat ingin tahu serta mencoba-coba berpetualang dengan masalah seksual, alkohol serta pornografi, yang pada akhirnya
menyebabkan mereka menjadi korban HIVAIDS maupun penyakit menular seksual lainnya. Oleh karena itu pada tahun 1994 dikeluarkan Keputusan Presiden Keppres
No. 36 yang berisikan dibentuknya Komisi Penanggulangan AIDS di Indonesia. Kemudian Keppres ini ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat KeputusanSK Menteri
No. 9Kep.MenkoVI1994 yang memuat strategi penanggulangan AIDS di Indonesia.
Adapun isi dari strategi penanggulangan AIDS di Indonesia adalah 1 Prinsip- prinsip dasar penanggulangan HIVAIDS, 2 Lingkup program, 3 Peran dan
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, 4 Kerjasama Internasional. Khusus mengenai lingkup program yang utama menyangkut:
1. Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE dengan sasaran : a. Masyarakat umum
b. Petugas kesehatan pemerintah, swasta dan masyarakat c. Perorangan dan Lembaga-lembaga
d. Wanita dan Remaja
Universitas Sumatera Utara
e. Orang beresiko tinggi f. Para pengidap HIV dan penderita AIDS
2. Tindakan pencegahan 3. Pengujian testing dan konseling
4. Pengobatan, pelayanan dan perawatan Wanita dan remaja dimasukkan secara khusus sebagai kelompok sasaran KIE
yang cukup penting karena kelompok ini dalam kehidupan sehari-hari sangat rawan terhadap penularan HIVAIDS tetapi juga sekaligus berpotensi sebagai pendidik dan
motivator yang sangat ampuh. Adapun dilihat dari tatanan setting sasaran KIE dapat di kelompokkan :
a. Rumah tangga sasarannya adalah keluarga, khususnya ibu-ibu b. Institusi pendidikan baik jalur sekolah maupun luar sekolah dengan sasaran
terutama remaja dan dewasa muda c. Institusi kesehatan seperti, puskesmas, rumahsakit, balai pengobatan dan lain-
lain, sasarannya adalah pasien, pengunjung dan petugas kesehatan. d. Tempat kerja seperti pabrik, kantor dan lain-lain, sasarannya adalah karyawan,
pimpinan dan pemilik pengelola. e. Tempat khusus, seperti lokalisasi WTS, Rutan, Lapas dan Panti Sosial baik panti
rehabilitasi maupun pelayanan, sasarannya penghuni, warga pengunjung dan pemilik maupun pengelola.
f. Institusi Lembaga Organisasi Kemasyarakatan seperti organisasi agama dan
pemuda. Dengan sasaran anggota dan pengurus organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4 Pendidikan Kesehatan HIVAIDS Melalui Pendidikan Kelompok Sebaya