2.2 Komunikasi dan Faktor Efektifitas Penyuluhan
Secara umum, komunikasi meruakan suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok yang bersifat umum dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu yang berarti. Dalam kerangka penyuluhan, maka ilmu komunikasi jelas sangat diperlukan sebagai dasar dalam mentransfer pesan yang akan
disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran. Sasaran komunikasi dalam penyuluhan kesehatan adalah masyarakat yang pada umumnya adalah kepala dan ibu rumah
tangga, Pasangan Usia Subur PUS, ibu hamilnifas, remaja, dan sebagainya. Jika pengertian komunikasi di atas dikaitkan dengan bidang kesehatan secara umum, maka
komunikasi penyuluhan di bidang kesehatan dapat diartikan sebagai pernyataan antara manusia, baik secara individu maupun kelompok berkaitan dengan kegiatan
penyuluhan di bidang kesehatan yang sifatnya khusus, menyangkut bidang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dengan menggunakan lambang-lambang
tertentu Lucie, 2005. Upaya seseorang atau sekelompok orang untuk dapat memperoleh informasi
sekaligus teknologi yang tepat guna dan sesuai dengan kondisi sasaran, hanya dapat dilakukan jika sasaran memperoleh penyuluhan dengan benar. Pemahaman yang
mendalam tentang peran penyuluhan sebagai proses penyebarluasan informasi, penerangan, perubahan perilaku, sampai proses transformasi sosial Suriatna, 1988.
Menurut Widjaja 1986, komunikasi sebagai bentuk penyampaian pesan, maka perlu diketahui apakah pesan yang disampaikan telah efektif sampai kepada
sasaran komunikasi. Untuk hal tersebut, maka seorang komunikator perlu melakukan
Universitas Sumatera Utara
evaluasi dalam bentuk umpan balik atau Feedback. Umpan balik dari komunikator ke komunikan dapat bersifat langsung Direct Feed-Back maupun tidak langsung
Indirect Feed-Back. Dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut :
Gambar 2.1 Umpan Balik Langsung dari Proses Komunikasi
Sumber : Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Lucie 2005.
Menurut Lucie 2005, didalam membahas faktor efektivitas penyuluhan, maka banyak unsur-unsur yang sangat berperanan dalam tercapainya efektifitas suatu
penyuluhan atau pendidikan kesehatan, ada empat unsur yaitu: 1. Metode Penyuluhan
Menurut Van den Ban dan Hawkins 1996, pilihan seseorang terhadap satu metodetekhnik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin
dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan
metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai. 2. Media Penyuluhan
Yaitu alat bantu penyuluhan, yang dalam peranannya berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya menghubungkan antara penyuluh dengan sasaran sehingga
KOMUNIKATOR PESAN
KOMUNIKAN
UMPAN BALIK
Universitas Sumatera Utara
pesan atau informasi akan lebih jelas dan nyata. Menurut Mardikanto 1993, media adalah alat bantu atau benda yang dapat diamati, didengar, diraba atau
dirasakan oleh indera manusia yang berfungsi untuk memperagakan atau menjelaskan uraian yang disampaikan penyuluh agar materi penyuluhan mudah
diterima dan dipahami. Alat peraga atau media, selain sebagai alat memperjelas juga dapat berfungsi sebagai berikut yaitu 1 Menarik perhatian atau memusatkan
perhatian, sehingga konsentrasi sasaran terhadap materi tidak terpecah; 2 Menimbulkan kesan mendalam, artinya apa yang disuluhkan tidak mudah untuk
dilupakan; serta 3 Alat untuk menghemat waktu yang terbatas, terutama jika penyuluh harus menjelaskan materi yang cukup banyak.
3. Materi Penyuluhan Yaitu segala sesuatu yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan, baik yang
menyangkut ilmu atau teknologi. Materi yang baik dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan kebutuhan sasaran, menarik karena dapat memperbaiki
produktivitas sumber daya manusia, yang lebih penting lagi dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan. Kartasaputra 1994
mengemukakan bahwa, materi penyuluhan agar dapat diterima, dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh sasaran penyuluhan dengan baik, harus : a sesuai dengan
kemampuan sasaran penyuluhan; b tidak bertentangan atau sesuaiselaras dengan adatkepercayaan yang berkembang di daerah setempat; c mampu mendatangkan
keuntungan; d bersifat praktis, mudah dipahami dan diaplikasikan sesuai tingkat pengetahuan; e mengesankan, dapat dimanfaatkan dengan hasil nyata dan dapat
dinikmati.
Universitas Sumatera Utara
4. Waktu dan Tempat Penyuluhan Seorang penyuluh harus mengetahui kapan sasaran ada di lapangan, di rumah
dalam keadaan santai, di kantor, ketika berada dalam kegiatan kelompok, sosialisasi masyarakat, dan sebagainya.
Komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara langsung berhadapan. Menurut penelitian, teknik komunikasi yang efektif adalah dengan
mengemukakan kesimpulan komunikasi secara eksplisit kepada subyek yang sikapnya hendak diubah, dan dengan mengulang-ulanga argumentasi yang
mendukung sikap yang dituju Middlebrook, 1974. Pengulangan pesan yang terlalu sering justru dapat mendatangkan penolakan dari individu yang dijadikan target.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo dan Petty, 1979 dalam Azwar 2003 ditemukan bahwa pengulangan akan menaikkan perubahan sikap, tetapi apabila
diteruskan maka pengulangan itu justru akan menurun efeknya.
2.3 Metode Ceramah Interaktif