INDEKS KESENGSARAAN Pada triwulan II 2009 diperkirakan indeks kesengsaraan misery

Triwulan II 2009 99 Kajian Ekonomi Regional Banten didorong upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat Banten dan juga budaya kerja yang baik sesuai kebutuhan penyerap tenaga kerja.

C. INDEKS KESENGSARAAN Pada triwulan II 2009 diperkirakan indeks kesengsaraan misery

index Propinsi Banten sedikit menurun. Indeks kesengsaraan dihitung dengan cara menjumlahkan persentase tingkat pengangguran terbuka dengan tingkat inflasi. Angka Indeks yang pertama kali dikenalkan oleh Arthur Okun ini mengasumsikan bahwa tingkat pengangguran yang tinggi dan tingkat inflasi yang memburuk akan menciptakan biaya sosial dan ekonomi bagi suatu negara. Kombinasi dari meningkatnya inflasi dan bertambahnya angka pengangguran akan berdampak pada memburuknya kinerja ekonomi yang tercermin dari tingginya angka indeks kesengsaraan. Dengan asumsi tingkat pengangguran Banten pada Triwulan II 2009 sama dengan tingkat pengangguran pada bulan Februari 2009 maka indeks kesengsaraan masyarakat Banten pada Triwulan II 2009 adalah seperti pada Grafik V.10. Tw III Tw IV Tw I Tw II 2008 2009 Banten 29.76 26.67 24.09 19.02 Nasional 20.54 16.69 15.25 11.75 5 10 15 20 25 30 35 Indeks Kesengsaraan Sumber : BPS Propinsi Banten, diolah Grafik V.10 Indeks Kesengsaraan Propinsi Banten Terlihat dari Grafik di atas bahwa pada triwulan II 2009, indeks kesengsaraan Banten mengalami sedikit penurunan dibandingkan pada triwulan-triwulan sebelumnya yaitu pada level 19.02. Penurunan tingkat inflasi Banten secara bertahap telah membawa perbaikan pada kualitas kesejahteraan masyarakat Banten yaitu meningkatnya daya beli yang tercermin salah satunya melalui menurunnya angka indeks kesengsaraan. Namun demikian, angka ini masih berada di atas indeks kesengsaraan nasional. Tingginya tingkat pengangguran Banten dibandingkan dengan tingkat pengangguran nasional menjadi penyebab utamanya. Hal ini seyogyanya menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak terutama pemerintah di dalam perumusan kebijakan dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kondusif dan dapat menciptakan Triwulan II 2009 100 Kajian Ekonomi Regional Banten lapangan kerja yang benar-benar bisa menyerap tenaga kerja lokal Banten.

D. KESENJANGAN SOSIAL Berdasarkan data pendapatan per kapita di wilayah Banten,