23
Kajian Ekonomi Regional Banten
sebesar Rp 2,42 triliun dengan pertumbuhan sebesar 185,53 terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Tabel I.14 Kredit Investasi yang disalurkan di Banten per Sektor
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Pertanian 97,037
96,140 101,608
93,893 90,168
92,982 0.89
-6.09 Pertambangan
59,319 30,605
29,157 48,858
47,176 45,812
0.44 -16.33
Industri pengolahan 3,628,621
3,729,583 4,290,565
4,468,615 4,443,620
4,138,693 39.54
7.36 Listrik,Gas dan Air
832,764 825,713
1,936,124 1,939,960
2,073,737 2,416,757
23.09 185.53
Konstruksi 1,327,710
1,425,448 1,502,690
1,168,311 1,102,250
1,057,422 10.10
-22.80 Perdagangan
762,261 807,512
867,360 987,187
1,126,727 969,974
9.27 22.22
Pengangkutan 199,962
196,782 165,662
158,732 137,486
134,997 1.29
-32.76 Jasa Dunia Usaha
1,237,607 1,095,359
1,240,411 1,267,397
1,115,084 1,241,005
11.86 16.50
Jasa Sosial Masyarakat 207,719
255,739 369,556
365,752 364,577
370,492 3.54
44.82 Kredit Investasi
8,353,000 8,462,881
10,503,133 10,498,705
10,500,825 10,468,134
100.00 22.57
2008 2009
Sektor Ekonomi Growth Tw
II 09 y-o-y Pangsa Tw II
09
Sumber : Bank Indonesia
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
2008 2009
Listrik,Gas dan Air 832,764 825,713 1,936,1
1,939,9 2,073,7
2,416,7 ‐
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
Rp M
il ia
r
Listrik,Gas dan Air
Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik I.39 Kredit Investasi Lokasi Proyek di Banten untuk Sektor LGA
4. Sektor Bangunan
Memasuki paruh kedua tahun 2009 sektor konstruksi di Banten diperkirakan masih mengalami penurunan secara tahunan yoy
meskipun secara triwulanan qtq telah ada indikasi peningkatan. Maraknya pembangunan properti di sejumlah wilayah terutama di
Tangerang dan juga minat masyarakat yang tinggi untuk membelanjakan penghasilannya pada sektor ini menjadi beberapa
indikator yang menunjukkan adanya peningkatan tersebut. PT. Subur Progress saat ini telah memulai pembangunan Paradise Dreamland di
kawasan Serpong City Paradise SCP yang ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2010 mendatang. Perusahaan tersebut juga kembali
meluncurkan produk huniannya yaitu Rasamala sebanyak 66 unit.
PT. Cowell Development Tbk juga menginvestasikan dana senilai Rp 3 miliar untuk pembangunan sport club di kawasan Serpong, sehingga
dengan nilai tanah yang digunakan keseluruhan investasi mencapai Rp 7 miliar. Perusahaan pengembang lainnya seperti PT. Alam Sutera Realty
24
Kajian Ekonomi Regional Banten
Tbk juga mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga semester I 2009. Nilai penjualan perusahaan tersebut hingga Mei 2009 tercatat sebesar
Rp 250-275 miliar, dan saat ini telah mempersiapkan belanja modal sekitar Rp 750 miliar untuk pengembangan area komersial di Serpong.
Berdasarkan informasi yang diperoleh diketahui pula bahwa prospek pengembangan rumah untuk kalangan menengah bawah masih sangat
baik. Hal ini diperlihatkan dari tingginya minat masyarakat untuk membelui perumahan dengan harga kurang dari Rp 200 juta bahkan
pada saat pasca krisis global pada akhir tahun 2008 lalu. PT. Ciputra Residence mencatat produk propertinya untuk rumah yang dibandrol
dengan kisaran Rp 135-140 juta per unit telah terjual sekitar 90 dari total 75 unit hanya dalam jangka waktu satu bulan.
5. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Selain sektor LGA, sektor perdagangan hotel dan restoran adalah sektor yang turut mengalami peningkatan pada triwulan laporan.
Pertumbuhan sektor perdagangan pada Triwulan II 2009 diperkirakan sebesar 6,8 y-o-y meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan
pada Triwulan I 2009 sebesar 4,25 y-o-y. Tingkat konsumsi masyarakat yang masih terjaga pada level yang tinggi terutama pada
masa libur sekolah dan awal tahun ajaran baru, pencairan dana gaji ke- 13 PNS dan tingginya pertumbuhan kredit konsumsi memberikan
dampak positif pada kinerja sektor ini. Pada masa libur sekolah Juni 2009, kawasan pantai di Banten
dipadati wisatawan dan tingkat hunian hotel serta kunjungan masyarakat ke tempat-tempat hiburanrekreasi pun tinggi. Tingkat
hunian hotel dan restoran meningkat dengan rata-rata per hari sebesar 75 dari jumlah kamar dan meningkat pada akhir pekan. Tingkat
kunjungan bioskop juga meningkat dengan rata-rata kunjungan sebesar 1200 orang per hari. Hal ini cukup menggembiarkan karena selain
meningkatkan kinerja di sektor PHR sekaligus juga mendorong peningkatan pajak daerah dari pajak hiburan. Secara nominal, kredit
yang disalurkan perbankan nasional untuk sektor perdagangan masih tinggi walaupun melambat. Belum membaik sepenuhnya daya beli dan
tingkat konsumsi masyarakat Banten disinyalir mengakibatkan keinginan pelaku usaha untuk menambah pembiayaan terhadap usahanya tidak
sebaik triwulan yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan quick survey yang dilakukan Bank Indonesia Serang kepada sejumlah pedagang
responden menginformasikan bahwa banyak pedagang terutama yang merupakan pedagang tradisional lebih memilih untuk tetap
menggunakan dananya sendiri daripada mengajukan kredit kepada perbankan, ditambah pula dengan suku bunga kredit perbankan yang
tidak dapat diturunkan secepat suku bunga simpanan.
25
Kajian Ekonomi Regional Banten
‐ 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
‐ 1,000
2,000 3,000
4,000 5,000
6,000 7,000
8,000
T w
‐I T
w ‐II
T w
‐III T
w ‐IV
T w
‐I T
w ‐II
T w
‐III T
w ‐IV
T w
‐I T
w ‐II
2007 2008
2009
Rp M
il ia
r
Kredit Sektor Perdagangan
Perdagangan Growth
y‐o‐y
Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik I.40 Kredit Lokasi Proyek di Banten untuk Sektor Perdagangan
6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi