Sektor Industri Pengolahan DATA SOSIAL 15. Jumlah Penduduk orang

20 Kajian Ekonomi Regional Banten diterima oleh menunjukkan daya beli petani. Produksi padi dan palawija yang tinggi pada Triwulan II 2009 walaupun secara produktivitas menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya membuat indeks yang diterima petani menjadi lebih tinggi dan NTP petani padi dan palawija pun meningkat.

2. Sektor Industri Pengolahan

Perlambatan masih terjadi pada sektor industri pengolahan walaupun indikator-indikator pada sektor ini telah mulai menunjukkan adanya pergerakan ke arah perbaikan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,33 y-o-y. Sektor industri yang menjadi sektor utama perekonomian Banten kontribusi ±47 terhadap PDRB Banten masih cenderung melambat pada triwulan laporan. Dampak krisis keuangan global masih dirasakan namun sudah mulai terlihat adanya perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dimana sektor ini mengalami penurunan kinerja yang cukup tajam. Penurunan ekspor yang tajam pada periode sebelumnya menjadi salah satu sebab yang melatarbelakangi perlambatan sektor tersebut. Namun demikian berdasarkan hasil liaison wawancara mendalam dengan pengusahaasoisiasi Bank Indonesia Serang menunjukkan bahwa permintaan domestik masih cukup tinggi. Industri yang orientasi ekspornya tinggi cukup terguncang namun yang berorientasi domestik dirasakan masih bisa menahan dampak krisis. ‐150.00 ‐100.00 ‐50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan Penggunaan Total BBM Industri Banten g. Total BBM Industri Sumber: BPS Propinsi Banten Grafik I.33 Pertumbuhan Penggunaan Total BBM Industri Banten Industri besar di Banten seperti sub sektor industri baja terindikasi mulai membaik. Permintaan domestik terhadap produk baja semakin menunjukkan adanya peningkatan. PT Krakatau Steel Persero menargetkan bahwa mulai Juli 2009, pabriknya dapat beroperasi secara penuh full capacity yaitu sekitar 2,5 – 3 juta ton per tahun. Hal ini terutama ditopang oleh tingginya permintaan baja pemerintah terkait dengan pembangunan infrastruktur dalam rangka pelaksanaan program stimulus fiskal. Pihak PT. Krakatau Steel juga optimis walaupun harga baja di pasar internasional saat ini sedang rendah, dengan tingginya permintaan baja pemerintah dapat 21 Kajian Ekonomi Regional Banten mendorong peningkatan laba perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya permintaan domestik ini yang menyebabkan ekspor baja pada Triwulan II 2009 cenderung menurun. 100 50 ‐ 50 100 150 ‐ 10 20 30 40 50 60 70 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 2009 Ju ta U S D Besi Baja Nilai Ekspor Growth y‐o‐y Sumber : Bank Indonesia, diolah Grafik I.34 Ekspor Besi Baja ‐100 ‐50 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan Sektor Industri Baja Banten Angka Indeks Industri Baja Banten Sumber : Produsen baja, diolah Grafik I.35 Indeksasi Produksi Baja Seiring dengan meningkatnya berbagai indikator, sub sektor kimia diperkirakan juga mengalami perbaikan pada triwulan laporan. Naiknya tren ekspor produk kimia Banten pada Triwulan II 2009 menjadi salah satu indikator perbaikan pada sektor ini. Setelah menurun tajam pada Triwulan I 2009 pertumbuhan ekspor produk kimia pada triwulan laporan menunjukkan proses kembali menuju pertumbuhan yang membaik, dimana pertumbuhan tahunan ekspor produk kimia Banten pada triwulan laporan adalah sebesar -16,53 y- o-y setelah sebelumnya menurun drastis dengan pada level - 40,62 y-o-y. Naiknya harga minyak dunia mendorong peningkatan harga produk sektor ini namun di sisi lain karena import content yang tinggi menyebabkan terjadinya set off pada neraca perdagangan internasional Banten. 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 U S D p e r B a rr e l WTI Spot Price WTI Sumber : Official Energy Statistics from the US Government, diolah Grafik I.36 Perkembangan Harga Minyak Dunia 50 40 30 20 10 ‐ 10 20 ‐ 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 2009 Ju ta U S D Chemical Nilai Ekspor Growth y‐o‐y Sumber : Bank Indonesia, diolah Grafik I.37 Ekspor Produk Kimia 22 Kajian Ekonomi Regional Banten ‐60 ‐50 ‐40 ‐30 ‐20 ‐10 10 20 30 40 50 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007 2008 2009 Perkembangan Sektor Industri Pengolahan Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia, diolah Grafik I.38 Saldo Bersih Perkembangan Sektor Industri Pengolahan Membaiknya sektor industri pengolahan walaupun masih melambat diperkuat oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU Bank Indonesia yang menunjukkan adanya peningkatan. Hasil SKDU Bank Indonesia pada Triwulan II 2009 menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan usaha sektor industri pengolahan masih melambat. Hal ini diindikasikan dari nilai saldo bersih sektor dimaksud sebesar -6,67. Namun demikian nilainya meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan saldo bersih sebesar -35,29 ataupun dengan Triwulan IV 2008 dengan saldo besih sebesar -45,45. Nilai saldo bersih ini menunjukkan gambaran dari responden survei kegiatan dunia usaha di Banten khususnya sektor industri pengolahan. Nilai yang negatif menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang menjawab bahwa sektor ini mengalami perlambatan walaupun pada triwulan laporan mulai membaik.

3. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih