20
Kajian Ekonomi Regional Banten
diterima oleh menunjukkan daya beli petani. Produksi padi dan palawija yang tinggi pada Triwulan II 2009 walaupun secara produktivitas
menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya membuat indeks yang diterima petani menjadi lebih tinggi dan NTP petani padi dan
palawija pun meningkat.
2. Sektor Industri Pengolahan
Perlambatan masih terjadi pada sektor industri pengolahan walaupun indikator-indikator pada sektor ini telah mulai
menunjukkan adanya pergerakan ke arah perbaikan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,33 y-o-y. Sektor industri yang
menjadi sektor utama perekonomian Banten kontribusi ±47 terhadap PDRB Banten masih cenderung melambat pada triwulan laporan.
Dampak krisis keuangan global masih dirasakan namun sudah mulai terlihat adanya perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,
dimana sektor ini mengalami penurunan kinerja yang cukup tajam. Penurunan ekspor yang tajam pada periode sebelumnya menjadi salah
satu sebab yang melatarbelakangi perlambatan sektor tersebut. Namun demikian berdasarkan hasil liaison wawancara mendalam dengan
pengusahaasoisiasi Bank Indonesia Serang menunjukkan bahwa permintaan domestik masih cukup tinggi. Industri yang orientasi
ekspornya tinggi cukup terguncang namun yang berorientasi domestik dirasakan masih bisa menahan dampak krisis.
‐150.00 ‐100.00
‐50.00 0.00
50.00 100.00
150.00 200.00
250.00 300.00
350.00
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2006
2007 2008
2009
Pertumbuhan Penggunaan
Total BBM Industri Banten
g. Total BBM
Industri
Sumber: BPS Propinsi Banten
Grafik I.33 Pertumbuhan Penggunaan Total BBM Industri Banten
Industri besar di Banten seperti sub sektor industri baja terindikasi mulai membaik. Permintaan domestik terhadap produk
baja semakin menunjukkan adanya peningkatan. PT Krakatau Steel Persero menargetkan bahwa mulai Juli 2009, pabriknya dapat
beroperasi secara penuh full capacity yaitu sekitar 2,5 – 3 juta ton per tahun. Hal ini terutama ditopang oleh tingginya permintaan baja
pemerintah terkait dengan pembangunan infrastruktur dalam rangka pelaksanaan program stimulus fiskal. Pihak PT. Krakatau Steel juga
optimis walaupun harga baja di pasar internasional saat ini sedang rendah, dengan tingginya permintaan baja pemerintah dapat
21
Kajian Ekonomi Regional Banten
mendorong peningkatan laba perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya permintaan domestik ini yang menyebabkan
ekspor baja pada Triwulan II 2009 cenderung menurun.
100 50
‐ 50
100 150
‐ 10
20 30
40 50
60 70
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
2007 2008
2009
Ju ta
U S
D
Besi Baja
Nilai Ekspor
Growth y‐o‐y
Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik I.34 Ekspor Besi Baja
‐100 ‐50
50 100
150 200
250 300
350 400
450
1 3
5 7
9 11 1 3
5 7
9 11 1 3
5 7
9 11 1 3
5 2006
2007 2008
2009 Pertumbuhan
Sektor Industri
Baja Banten Angka
Indeks Industri Baja
Banten
Sumber : Produsen baja, diolah
Grafik I.35 Indeksasi Produksi Baja
Seiring dengan meningkatnya berbagai indikator, sub sektor kimia diperkirakan juga mengalami perbaikan pada triwulan
laporan. Naiknya tren ekspor produk kimia Banten pada Triwulan II 2009 menjadi salah satu indikator perbaikan pada sektor ini. Setelah
menurun tajam pada Triwulan I 2009 pertumbuhan ekspor produk kimia pada triwulan laporan menunjukkan proses kembali menuju
pertumbuhan yang membaik, dimana pertumbuhan tahunan ekspor produk kimia Banten pada triwulan laporan adalah sebesar -16,53 y-
o-y setelah sebelumnya menurun drastis dengan pada level - 40,62 y-o-y. Naiknya harga minyak dunia mendorong peningkatan
harga produk sektor ini namun di sisi lain karena import content yang tinggi menyebabkan terjadinya set off pada neraca perdagangan
internasional Banten.
20 40
60 80
100 120
140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2007
2008 2009
U S
D p
e r
B a
rr e
l
WTI Spot Price
WTI
Sumber : Official Energy Statistics from the US Government, diolah
Grafik I.36 Perkembangan Harga Minyak
Dunia
50 40
30 20
10 ‐
10 20
‐ 50
100 150
200 250
300 350
400 450
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
2007 2008
2009
Ju ta
U S
D
Chemical
Nilai Ekspor
Growth y‐o‐y
Sumber : Bank Indonesia, diolah
Grafik I.37 Ekspor Produk Kimia
22
Kajian Ekonomi Regional Banten
‐60 ‐50
‐40 ‐30
‐20 ‐10
10 20
30 40
50
Tw I
Tw II
Tw III Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III Tw IV
Tw I
Tw II
2007 2008
2009
Perkembangan Sektor Industri Pengolahan
Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia, diolah
Grafik I.38 Saldo Bersih Perkembangan Sektor Industri Pengolahan
Membaiknya sektor industri pengolahan walaupun masih melambat diperkuat oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU Bank Indonesia
yang menunjukkan adanya peningkatan. Hasil SKDU Bank Indonesia pada Triwulan II 2009 menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan
usaha sektor industri pengolahan masih melambat. Hal ini diindikasikan dari nilai saldo bersih sektor dimaksud sebesar -6,67. Namun demikian
nilainya meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan saldo bersih sebesar -35,29 ataupun dengan Triwulan IV 2008
dengan saldo besih sebesar -45,45. Nilai saldo bersih ini menunjukkan gambaran dari responden survei kegiatan dunia usaha di Banten
khususnya sektor industri pengolahan. Nilai yang negatif menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang menjawab bahwa sektor ini
mengalami perlambatan walaupun pada triwulan laporan mulai membaik.
3. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih