Triwulan II 2009
100
Kajian Ekonomi Regional Banten
lapangan kerja yang benar-benar bisa menyerap tenaga kerja lokal Banten.
D. KESENJANGAN SOSIAL Berdasarkan data pendapatan per kapita di wilayah Banten,
Kabupaten Lebak adalah daerah dengan pendapatan terendah, sedangkan Kotif Cilegon yang merupakan salah satu pusat
industri di Banten memiliki pendapatan per kapita tertinggi. Pertumbuhan ekonomi suatu Propinsi selayaknya dinikmati oleh semua
masyarakat dan tidak terpusat pada satu atau beberapa wilayah saja. Jika dilihat dari Tabel V.5 terlihat bahwa terjadi kesenjangan yang cukup
tinggi pada pendapatan per kapita per tahun Dati II di Banten. Terlihat bahwa Kota Cilegon dengan jumlah penduduk terendah dan PDRB yang
tinggi memiliki pendapatan per kapita per tahun yang tinggi yaitu sebesar Rp 50,13 juta. Sedangkan di sisi lain, Kabupaten Lebak hanya
memiliki pendapatan per kapita sekitar Rp 5,58 juta tiap tahunnya dan Kabupaten Pandeglang sebesar Rp 5,75 juta per tahun.
Tabel V.5 PDRB dan Pendapatan Per Kapita tiap Dati II di Banten
Wilayah PDRB
ADHB 2008 Juta
Rupiah PDRB
ADHK 2008
Juta Rupiah
LPE 2008
Jumlah Penduduk
Ribu Jiwa
Pendapatan per
Kapita per
Tahun Rp
KOTA TANGERANG
46,226,878.48 26,169,044.65
6.79 3,602.50
12,831,889 KAB.
TANGERANG 35,456,067.36
20,072,723.00 6.83
1,652.40 21,457,315
KOTA CILEGON
18,507,066.75 11,089,505.17
5.42 369.20
50,127,483 KOTA
SERANG 15,499,310.62
9,227,083.95 5.05
2,023.40 7,660,033
KAB. LEBAK
6,980,036.64 3,731,648.06
4.85 1,251.30
5,578,228 KAB.
PANDEGLANG 6,944,677.74
3,828,334.08 4.04
1,207.70 5,750,333
BANTEN 122,440,021.50
68,840,980.32 5.83
10,106.60 12,114,858
Sumber: BPS Propinsi Banten, diolah Perkiraan BI Serang
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 Kab.
Pandeglang Kab.
Lebak Kab.
Tangerang Kab.
Serang Kota
Tangerang Kota
Cilegon Banten
Sumber: BPS Propinsi Banten, diolah
Grafik V.11 Gini Ratio per Daerah Tingkat II di Banten
Triwulan II 2009
101
Kajian Ekonomi Regional Banten
Tingkat Gini Ratio Grafik V.10 juga memperlihatkan hal yang serupa,dimana terjadi ketimpangan pemerataan kesejahteraan antara
wilayah Banten Utara yang perekonomiannya relatif maju dengan Kabupaten Lebak dan Pandeglang di wilayah Banten Selatan. Hal ini
yang selayaknya diperhatikan. Pemerintah Daerah diharapkan dapat mendorong pembangunan ke arah selatan, dan perbankan juga
sebenarnya memiliki peluang dalam mendapatkan pasar sekaligus membantu pengembangan ekonomi di Banten Selatan. Dari Tabel V.11
terlihat bahwa di Kota Tangerang, satu bank melayani masyarakat rata- rata pada wilayah seluas 2 Km2, sedangkan di Lebak dan Pandeglang 1
bank melayani masyarakat dengan rata-rata luasan masing-masing sebesar 220 Km2 dan 274,7 Km2.
Tabel V.6 Sebaran Kantor Bank per Dati II di Banten
2006 2009
2006 2009
Kab. Pandeglang
2747 10
10 274.7
274.7 Kab.
Lebak 2860
5 13
572.0 220.0
Kota Tangerang
184 76
88 2.4
2.1 Kab.
Tangerang 2772
109 169
25.4 16.4
Kab. Serang
1724 25
43 69.0
40.1 Kota
Cilegon 176
29 13
6.1 13.5
Luas Wilayah per
Bank Km2
Jumlah Kantor Bank
Luas Wilayah
Km2
KABUPATEN KOTA
Sumber: BPS Propinsi Banten dan Bank Indonesia, diolah
E. KESEJAHTERAAN PETANI Secara umum tingkat kesejahteraan petani di Banten masih