2
Kajian Ekonomi Regional Banten
yang diperoleh sebesar Rp 1,08 triliun maka terdapat surplus sebesar 118,07 miliar.
Ekspor maupun impor Banten masih mengalami perlambatan pada triwulan laporan namun tidak sedalam pada triwulan
sebelumnya. Membaiknya permintaan akan produk-produk ekspor Banten seiring dengan mulai membaiknya perekonomian dunia
mendorong peningkatan konsumsi maupun pergerakan dunia usaha di negara-negara mitra dagang Banten dan akhirnya mendorong
permintaan akan berbagai produk baik untuk konsumsi akhir maupun untuk proses produksi selanjutnya. Peningkatan ekspor kemudian
mendorong pula peningkatan impor, selain juga akibat masih tingginya permintaan domestik.
Dari sisi penawaran, perlambatan masih terjadi pada hampir seluruh sektor, kecuali sektor pertanian, Listrik, Gas dan Air Bersih
serta sektor perdagangan yang tumbuh cukup tinggi. Sektor Pertanian tumbuh cukup baik terutama karena dukungan iklim dan
curah hujan yang baik serta peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Nilai Tukar Petani yang menunjukkan tren yang meningkat juga
menjadi salah satu komponen bertumbuhnya sektor ini. Sektor industri pengolahan juga masih cenderung tumbuh melambat namun sudah
mulai bergerak menuju pemulihan karena ditopang oleh kinerja ekspor impor yang sudah membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU juga menunjukkan adanya kondisi bisnis dan ekspektasi pelaku usaha yang membaik. Sektor
Bangunan, Pengangkutan dan Jasa juga masih bertumbuh meskipun masih melambat pada periode laporan. Sebaliknya, sektor Perdagangan
Hotel dan Restoran PHR serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih LGA diprediksi bertumbuh cukup tinggi pada triwulan laporan. Relatif masih
tingginya tingkat konsumsi masyarakat serta tingginya investasi baik PMA maupun PMDN untuk sektor LGA membuat kinerja kedua sektor
ini membaik pada triwulan laporan.
A. SISI PERMINTAAN
Perlambatan ekonomi yang terjadi akibat dampak dari krisis keuangan dunia diperkirakan mulai melemah. Sejumlah indikator
perekonomian dari sisi permintaan maupun penawaran menunjukkan secercah harapan akan dimulainya proses pemulihan ekonomi pada
periode mendatang. Tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan masih tetap tinggi seiring dengan mulai membaiknya kondisi kesejahteraan
masyarakat Banten yang ditunjukkan dari menurunnya tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan masyarakat Banten pada triwulan
laporan.
Kondisi investasi dan realisasi pendapatan maupun belanja pemerintah Banten hingga akhir Triwulan II 2009 juga
3
Kajian Ekonomi Regional Banten
menunjukkan perkembangan yang baik. Tingkat realisasi investasi Banten hingga Mei 2009 telah mencapai sekitar 90 dari target tahun
2009. Total investasi PMAPMDN baru hingga Mei 2009 mencapai Rp 1,44 triliun dan USD 168,63 juta serta investasi perluasan PMA dan
PMDN sebesar 517,5 miliar dan USD 923 juta. Realisasi belanja pemerintah hingga semester I 2009 telah mencapai 40,61 dari APBD
2009 atau senilai Rp 961,04 miliar. Dengan realisasi pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1,08 triliun maka terdapat surplus keuangan
daerah sebesar 118,07 miliar. Kondisi tersebut mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan mampu meredam angka
pengangguran.
Kinerja ekspor dan impor yang menurun tajam pada triwulan sebelumnya mulai menunjukkan perbaikan dengan level
pertumbuhan yang terus bergerak ke arah yang lebih baik. Berdasarkan data Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Bank Indonesia
nilai ekspor produk yangberasal dari Propinsi Banten pada Triwulan II 2009 hingga Mei 2009 adalah sebesar Rp 941,32 miliar dengan
pertumbuhan tahunan sebesar -20,21 y-o-y yang membaik dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya dengan
pertumbuhan ekspor sebesar -23,97 y-o-y. Dengan kondisi import content industri Banten yang tinggi, peningkatan ekspor ini kemudian
mendorong peningkatan permintaan bahan bakupenolong melalui impor, dan akibatnya impor pun meningkat dengan pertumbuhan pada
triwulan laporan sebesar -6,46 y-o-y membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan pertumbuhan sebesar -14,09 y-o-y.
Angka pertumbuhan ekspor dan impor secara tahunan untuk triwulan ini yang lebih rendah dari triwulan sebelumnya diakibatkan angka
pertumbuhan pada tahun sebelumnya relatif tinggi. Namun, apabila kondisi membaik ini terus berlanjut, maka angka pertumbuhan triwulan
mendatang akan lebih tinggi dibandingkan triwulan saat ini.
Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Banten – Sisi Permintaan y-o-y
URAIAN 2008
2008 2009
I II
III IV
Total I
II
Konsumsi 6,72