9
Kajian Ekonomi Regional Banten
pertumbuhan investasi di Banten sejak beberapa triwulan sebelumnya akibat dampak krisis keuangan global akhirnya mulai mereda,
penambahan kendaraan baru jenis truk, pick up dan bus cenderung sudah mulai bergerak naik sejak akhir Triwulan I 2009, meskipun jika
dibandingkan tahun sebelumnya belum membaik. Meningkatnya investasi dan kembalinya pulih pada sektor industri diharapkan akan
meningkatkan pembelian kendaraan bermotor khususnya niaga yang sangat berperan sebagai distribusi barang.
Kredit investasi untuk lokasi proyek di Banten menunjukkan pertumbuhan yang moderat. Pada Triwulan II 2009 pertumbuhan
kredit investasi dari perbankan nasional untuk Banten adalah sebesar 22,57 y-o-y dengan nilai kredit sebesar Rp 10,47 triliun. Kredit
investasi yang disalurkan di Banten banyak digunakan untuk sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air serta jasa dunia usaha.
Tabel I.6 Kredit Investasi yang disalurkan di Banten per Sektor
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Pertanian 97,037
96,140 101,608
93,893 90,168
92,982 0.89
-6.09 Pertambangan
59,319 30,605
29,157 48,858
47,176 45,812
0.44 -16.33
Industri pengolahan 3,628,621
3,729,583 4,290,565
4,468,615 4,443,620
4,138,693 39.54
7.36 Listrik,Gas dan Air
832,764 825,713
1,936,124 1,939,960
2,073,737 2,416,757
23.09 185.53
Konstruksi 1,327,710
1,425,448 1,502,690
1,168,311 1,102,250
1,057,422 10.10
-22.80 Perdagangan
762,261 807,512
867,360 987,187
1,126,727 969,974
9.27 22.22
Pengangkutan 199,962
196,782 165,662
158,732 137,486
134,997 1.29
-32.76 Jasa Dunia Usaha
1,237,607 1,095,359
1,240,411 1,267,397
1,115,084 1,241,005
11.86 16.50
Jasa Sosial Masyarakat 207,719
255,739 369,556
365,752 364,577
370,492 3.54
44.82 Kredit Investasi
8,353,000 8,462,881
10,503,133 10,498,705
10,500,825 10,468,134
100.00 22.57
2008 2009
Sektor Ekonomi Growth Tw
II 09 y-o-y Pangsa Tw II
09
Sumber : Bank Indonesia
3. Belanja Pemerintah
Realisasi belanja Pemerintah daerah Propinsi Banten sejak Januari hingga Juni 2009 telah mencapai 40,61 dari APBD tahun 2009.
Nilai realisasi belanja daerah Banten hingga semester I 2009 ini adalah sebesar Rp 961,04 miliar atau 40,61 dari target belanja pemerintah
Propinsi Banten tahun 2009 dengan besar Rp 2,366 triliun. Telah dilaksanakannya sejumlah proyek pemerintah sejak awal Triwulan II lalu
mendorong pencapaian target realisasi belanja pemerintah daerah Banten hingga semester I 2009. Dengan pencapaian realisasi belanja
Januari hingga Juni 2009 sebesar 40,61, DPKAD memperkirakan bahwa pada akhir semester II 2009 belanja pemerintah daerah Banten
akan mencapai target tahun 2009.
10
Kajian Ekonomi Regional Banten Tabel I.7
Pagu Belanja Langsung Berdasarkan Bidang Tahun 2009
No. Bidang
APBD 2009
Milyar Rp
thd Belanja APBD
thd Belanja
Langsung
1 Pendidikan
345.00 14.62
26.14
‐ Pendidikan Provinsi 205.00
8.69 15.53
‐ Bantuan Pendidikan KabKota 140.00
5.93 10.61
2 Kesehatan
150.00 6.36
11.36
3 KP3B
115.00 4.87
8.71
4 Sumber
Daya Alam dan Perkim 125.00
5.30 9.47
5 Bina
Marga 275.00
11.65 20.83
6 Pertanian
40.00 1.69
3.03
7 Kelautan
20.00 0.85
1.52
8 Kehutanan
dan Perkebunan 20.00
0.85 1.52
9 Pariwisata
20.00 0.85
1.52
10 SKPD
Lain 210.00
8.90 15.91
TOTAL BELANJA LANGSUNG
1,320.00
Sumber : Bappeda Propinsi Banten, diolah
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Banten tahun 2009, belanja pemerintah daerah Banten pada tahun 2009
difokuskan pada bidang pendidikan sebesar 14,62 dari belanja APBD tahun 2009, bidang Bina Marga 11,65 dan kesehatan
6,36. Proporsi penganggaran bidang-bidang penyerap anggaran terbesar tersebut terkait dengan tema pembangunan tahun 2009 yaitu
“Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Solusi Utama Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Pengurangan Kemiskinan”.
Melalui tema ini Pemerintah Daerah Banten memiliki beberapa prioritas pembangunan yang beberapa diantaranya adalah pengurangan
kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial, optimalisasi penataan ruang dan pengembangan wilayah dan kawasan serta pembangunan
sarana dan prasarana wilayah dan kawasan untuk menunjang percepatan pembangunan pusat pertumbuhan. Sasaran-sasaran yang
ingin dicapai terkait dengan hal: meningkatnya indeks pendidikan; meningkatnya indeks kesehatan; meningkatnya partisipasi perempuan
dalam pendidikan ekonomi; serta memadainya infrastruktur pendukung pembangunan.
4. Ekspor – Impor