PALEMBANG - SUMATERA SELATAN

26 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial Luas wilayah kota Palembang adalah 102.47 Km2 dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak kota Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara daerah di pulau Sumatera. Disamping itu kota Palembang juga terdapat sungai Musi yang dilintasi jembatan Ampera yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah. Jumlah penduduk kota Palembang pada pertengahan tahun 2008 sebesar 1.417.047 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 697.681 jiwa dan perempuan 719.366 jiwa. Dengan demikian rasio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 96.99 persen yang berarti jumlah penduduik laki-laki lebih kecil di bandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kelurahan dan Peraturan Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kecamatan Wilayah Administrasi Kota Palembang, maka terjadilah perubahan jumlah kecamatan dan kelurahan di kota Palembang. Saat ini di kota Palembang terdapat 16 kecamatan dan 107 kelurahan yang sebelumnya hanya 14 kecamatan dan 103 kelurahan. Dua kecamatan baru tersebut adalah Kecamatan Alang-Alang Lebar yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Sukarami, dan Kecamatan Sematang Borang yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Sako. Sementara empat 4 kelurahan yang baru adalah Kelurahan Jambe yang merupakan pemekaran dari Keluarahan Talang Betutu, Kelurahan Sukodadi yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Alang-Alang Lebar, dan Keluarahan Sako Baru merupakan pemekaran dari Kelurahan Sako. Terakhir adalah Kelurahan Karya Mulya merupakan pemekaran dari Kelurahan Sukamulya. Visi pembangunan kota Palembang 2008 - 2013 adalah Palembang Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya. Visi tersebut memiliki makna bahwa pembangunan di kota Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya kota Palembang sebagai salah satu kota Internasional yang senantiasa dinamis dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, 27 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial disertai dengan kepedulian yang tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya. Dalam visi pembangunan kota Palembang terdapat tiga 3 kunci pokok, yakni: kota internasional; sejahtera; dan berbudaya. Kota internasional mengandung arti bahwa pembangunan kota Palembang bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga kota Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana, prasarana, maupun sistem birokrasi serta aparaturnya. Sejahtera dimaksudkan bahwa pembangunan di kota Palembang bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat. Berbudaya mengandung arti bahwa pembangunan di kota Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa di jiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Permasalahan kesejahteraan sosial di kota Palembang yang perlu mendapat perhatian baik pemerintah maupun masyarakat, antara lain : keluarga miskin; anak terlantar; anak nakal; anak jalanan; lanjut usia terlantar; tuna sosial gelandangan dan pengemis, pekerja sek komersial atau PSKWTS ; korban penyalahgunaan narkotika; HIVAIDS ; Penderita Cacat; penderita penyakit kronis; wanita rawan sosial ekonomi; bekas narapidana; dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam. Untuk menanggulangi permasalahan sosial tersebut pemerintah dan masyarakat telah bekerjasama memanfaatkan potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang telah tersedia di kota Palembang. Adapun potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang tersedia di kota Palembang antara lain potensi alampertanian, peternakan dan perikanan, serta tersedianya sumber kesejahteraan sosial antara lain para donatur, fasilitas dalam bentuk panti pemerintah dan swasta serta berbagai jenis organisasi sosial. Jumlah organisasi sosial di kota Palembang sebanyak 28 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial 113 buah, yang sebagian besar masih termasuk tipe tumbuh dan berkembang, hanya sebesar 20 persen termasuk dalam kategori organisasi sosial maju, sedangkan organisasi sosial yang termasuk dalam kategori percontohan atau mandiri belum ada di kota Palembang. Dilihat dari sisi legalitas bahwa organisasi sosial di kota Palembang semuanya telah berbadan hukum. Hal ini terbukti bahwa organisasi sosial tersebut telah memiliki akte notaris, terdaftar pada Kesbanglinmas, Dinas Sosial kota dan provinsi, dan legalitas dari Kementerian Hukum dan Perundang-Undangan.Ditinjau dari sisi manajerial bahwa semua organisasi sosial yang diteliti mempunyai struktur organisasi dan uraian tugas dari masing- masing pengurus. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi organisasi sosial yang diteliti dapat dikemukakan bahwa kondisi fisik dari 30 organisasi sosial yang menjadi sasaran penelitian ini, pada umumnya relatif sedang dalam arti mempunyai bangunan untuk sekretariat, tempat pelayanan atau bimbingan. Ditinjau dari sisi pendanaan, secara umum organisasi sosial yang ada di kota Palembang masih memerlukan bantuan baik dari pemerintah maupun dunia usaha sebagai donatur, dalam arti bahwa organisasi sosial tersebut belum mempunyai bidang usahajasa yang menghasilkan dana untuk mendukung kegiatan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu keberlangsungan pelayanan organisasi sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial di kota Palembang untuk sementara ini masih sangat tergantung dari perhatian pemerintah, dunia usaha, dan para donatur. Peran organisasi sosial di kota Palembang secara kualitatif dapat dikemukakan bahwa pelayanan dan pemberdayaan yang dilakukan berhasil membantu peserta layanan, sehingga mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Sebagai contoh misalnya anak yatim dan anak dari keluarga miskin yang diberi pelayanan dalam bentuk pendidikan, pelatihan keterampilan sehingga kemampuan mereka dapat meningkat. Bagi keluarga 29 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial miskin yang mendapat pelayanan dari organisasi sosial dapat mendirikan usaha kecil-kecilan yang dapat membantu ekonomi keluarga mereka, dan bagi lanjut usia terlantar yang mendapat pelayanan dari organisasi sosial dapat mencegah keterlantaran mereka dan kesehatan mereka terjaga dengan baik. Begitu pula halnya bagi para penyalahgunaan NAFZA dapat disadarkan secara perlahan untuk meninggalkan kebiasaan mereka menyalahgunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Hal-hal yang dikemukakan di atas merupakan gambaran umum atau diskripsi kota Palembang dalam kaitannya dengan peransertapartisipasi masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial.

B. SEMARANG - JAWA TENGAH

Semarang merupakan salah satu kota dan sekaligus berfungsi sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Semarang terletak antara 6 derajat 50 - 7 derajat 10 lintang selatan dan garis 109 derajat 35 - 110 derajat 50 Bujur Timur, dengan batas-batas sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah barat dengan Kabupaten Kendal dan sebelah selatan dengan Kabupaten Semarang. Suhu udara berkisar antara 20 - 30 derajat Celsius dan suhu rata-rata 27 derajat Celsius. Kota Semarang memiliki luas 373,70 km atau 37.366.836 Ha. Secara administratif terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Penduduk sangat heterogen terdiri dari campuran beberapa etnis, Jawa, Cina, Arab dan keturunanya. Juga etnis lain dari beberapa daerah di Indonesia yang datang di Semarang untuk berusaha, menuntut ilmu maupun menetap selamanya di Semarang. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, kemudian berikutnya adalah Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Mata pencaharian pendududuk beraneka ragam, terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah, pekerja pabrik dan petani. Kendati warganya sangat heterogen, namun kehidupan sosial masyarakat Kota Semarang sangat damai. Toleransi kehidupan umat 30 Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial beragama sangat dijunjung tinggi. Inilah faktor yang sangat mendukung kondisi keamanan sehingga Semarang menjadi kota Indonesia yang sangat baik untuk pengembangan investasi dan bisnis.Sebagai kota Metropolitan dan ibu kota Propinsi Jawa Tengah, Semarang juga memiliki fasilitas yang sangat memadai. Disini terdapat fasilitas pelabuhan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan , fasilitas perbelanjaan ,kawasan bisnis dll. Kota Semarang nampaknya akan terus berkembang, selain sebagai kota perdagangan juga menjadi kota jasa pariwisata. Oleh karena itu, di Semarang terus bertumbuhan hotel-hotel dari kelas melati hingga bintang. Perkembangan menjadi kota jasa itu akan ditunjang sarana transportasi udara dengan bandara Ahmad Yani yang ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional, maupun transportasi darat berupa Kereta Api KA dan bus dengan berbagai jurusan. Dengan pelabuhannya yang terkenal sejak jaman Belanda, Semarang merupakan kota yang ideal sebagai gerbang masuk menuju kota-kota lain di Jawa Tengah. Berbagai kegiatan bongkar muat terjadi di pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk kemudian diangkut menuju kota-kota lain. Tak heran bila kemudian Semarang lebih dikenal sebagai Kota Transit daripada Kota Wisata. Padahal Semarang menyimpan begitu banyak keunikan yang bisa dinikmati dan obyek-obyek yang bisa dikunjungi. Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan pusat industri, perdagangan dan pemerintahan yang mengatur 34 kota dan kabupaten lainnya. Maka wajar bila kota ini memiliki berbagai fasilitas yang lebih baik dan lebih lengkap dibanding kota lainnya. Dengan keunikan bentuk geologisnya yang jarang ditemui di kota-kota lain, Semarang seperti terbagi menjadi daerah dengan dua iklim, panas dan sejuk. Iklim yang panas terjadi karena kota berada dipesisir pantai Semarang yang merupakan dataran rendah. Iklim yang sejuk didapat karena sebagian Kota Semarang berada di lereng gunung Ungaran. Semarang selama ini dikenal sebagai kota industri dan bisnis. Tapi bukan berarti