MANADO - SULAWESI UTARA
35
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Sebelah selatan : Kabupaten Minahasa
Sebelah Barat : Teluk Manado
Sebelah Timur : Kabupaten Minahasa
Manado merupakan kota pantai berada di tepi pantai memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer, namun sebagian besar wilayah daratan
adalah kawasan berbukit dengan interval ketinggian dataran antara 0-40 dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa. Wilayah perairan Kota Manado
meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak
setinggi 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ± 750 meter. Luas wilayah daratan kota Manado adalah
15.726 hektar terbagi dalam 9 kecamatan Bunaken Malalayang, Mapanget, Sario, Singkil, Tikala, Tuminting, Wanea, Wenang dan 87 Kelurahan.
Masyarakat Kota Manado cukup heterogen. Mayoritas penduduk berasal dari suku Minahasa. Mongondo, Sangir, Gorontalo. Disamping itu ada
beberapa beberapa suku yang berasal dari luar daerah tersebut, seperti: Arab, Tionghoa, Makasar, Jawa, Batak, Maluku. Agama yang dianut adalah
Protestan, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Mayoritas penduduk kota adalah pemeluk agama Kristen atau Katolik. Hal itu jelas dapat dilihat dari
banyaknya gereja di seantero kota. Ditengah masyarakat yang heterogen, terdapat nilai dalam berinteraksi
antar anggota masyarakat yang sangat dijunjung tinggi yaitu Torang samua basudara yang secara harafiah dapat diterjemahkan Kita semua
bersaudara. Nilai inilah yang mendasari sikap hidup toleran, terbuka dan dinamis untuk menjaga kerukunan umat antara agama dan antar suku.
Manado. Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tomou Tou, sebuah
filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti: Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain atau Orang
hidup untuk menghidupkan orang lain. Dalam ungkapan bahasa Manado seringkali dikatakan: Baku beking pande, yang secara harafiah berarti
36
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Saling menambah pintar [orang lain]. Di Masyarakat Jawa, Motto seperti ini dikenal dengan istilah nguwongake uwong
Masyarakat Manado juga disebut dengan istilah warga Kawanua. Walaupun secara khusus Kawanua diartikan kepada suku Minahasa, tetapi
secara umum penduduk Manado dapat disebut juga sebagai warga Kawanua. Dalam bahasa daerah Minahasa, Kawanua sering diartikan
sebagai penduduk negeri atau wanua-wanua yang bersatu atau Mina- Esa Orang Minahasa. Kata Kawanua diyakini berasal dari kata Wanua.
Kata Wanua dalam bahasa Melayu Tua Proto Melayu, diartikan sebagai wilayah pemukiman. Sementara dalam bahasa Minahasa, kata Wanua
diartikan sebagai negeri atau desa. Perekonomian kota Manado khususnya terdiri dari sektor perdagangan,
perhotelan dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Pada tahun 1996 peran ketiga sektor utama ini dalam pembentukan
PDRB adalah sejumlah 68,74. Dalam kurun waktu 5 tahun, peran ketiga sektor ini cenderung semakin dominan, yang dilihat dari kontribusinya pada
tahun 2000 yang meningkat menjadi 74,68. Laju Inflasi kota Manado selama kurun waktu dua tahun terakhir 2000-2001 sangat berfluktuatif.