Pembangunan Kesejahteran Sosial Pelaksana Penelitian
10
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
ukur yang dijadikan patokan untuk melihat kondisi. Dalam konteks ini dapat dilihat dari berbagai istilah yang dipergunakan misalnya Pembanguan sosial,
pembangunan masyarakat, pembanguan kesejahteraan sosial Secara konseptual pembangunan kesejahtetaran sosial merupakan
bagian dari pembangunan sosial yang memberi perhatian pada keseimbangan kehidupan manusia dalam memperbaiki atau
menyempurnakan kondisi-kondisi sosialnya. Dalam kerangka memahami pengertian pembangunan kesejahteraan sosial dalam penelitian ini, tentunya
dapat disimak dari beberapa pandangan sebagai berikut: a. Roger 1964:8 mengemukakan Development is a type of social change
in which ideas are introduced into a social system in order to produce higer percapita incomes and level of living throughtout more modern
production methode and improved social organization. Pembangunan merupakan suatu perubahan sosial di mana ide baru diperkenalkan
kepada suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan perkapita yang lebih baik dan tingkat hidup yang lebih tinggi dengan menggunakan
metode produksi yang lebih modern dan perbaikan organisasi sosial. b. Clark 1995 mengemukakan, bahwa pembangunan merupakan suatu
proses yang menjadikan masyarakat turut bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri dan menyadari bahwa mereka memiliki potensi. Yang
perlu dilakukan membangun rasa kepercayaan dalam diri masyarakat, keterampilan-keterampilan, aset-aset kebebasan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. c. Rumusan pre-converence Working Party dari Internbational Conference
of Social Work WPICSW: dalam Soetomo 2006:312, Pembangunan Sosial diartikan sebagai aspek keseluruhan pembangunan yang
berhubungan dengan relasi-relasi sosial, sistem-sistem sosial, dan nilai- nilai yang berhubungan dengan hal itu. Pembanguan memberi perhatian
kepada keseimbangan kehidupan manusia dalam memperbaiki atau menyempurnakan kondisi.
11
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
d. Suharto, 2006: 4 mengemukakan, bahwa pembangunan kesejahteraan sosial adalah sebagai usaha yang terencana dan melembaga yang
meliputi berbagai bentuk intervensi dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta
memperkuat institusi-institusi sosial. Pandangan Roger, Clark dan Suharto maupun WPICSW di atas
pengertian pembanguan, pembangunan sosial, dan pembangunan kesejahteraan sosial pada prinsipnya adalah sama, yakni menekankan
adanya perubahan kondisi. Kondisi dimaksud tidak hanya sebatas pada kondisi perekonomian. Dari aspek sosial Roger menekankan adanya
perbaikan organisasi sosial. Clark memandang pentingnya kepercayaan dalam diri masyarakat, keterampilan-keterampilan, aset-aset kebebasan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. WPICSW pada aspek relasi-relasi sosial, sistem-sistem sosial, dan nilai-nilai. Suharto pada aspek intervensi
dan pelayanan dan pemperkuat intitusi lokal yang ada. Proses yang terjadi dalam pembangunan kesejahteraan sosial juga dapat
dipahami dari suatu kondisi yang paling buruk sampai dengan kondisi ideal. Menurut Soetomo 2009:3 perubahan dari realita yang disebut masalah
sosial yang merupakan kondisi yang tidak diharapkan illfare, menuju kondisi masyaraat yang disebut ideal yang biasa disebut wellfare. Dalam praktek
kehidupan masyarakat, kondisi wellfare tidak pernah menjadi realitas sehingga lebih tepat disebut sebagai idealisme.
Tolok ukur terhadap hasil yang dicapai dalam pembanguan juga dikemukakan oleh Migley 2005:3. Bagi sebagian orang, pembangunan
berkonotasi sebagai sebuah proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses industrialisasi. Istilah ini juga mengandung arti sebuah proses
perubahan sosial yang dihasilkan dari urbanisasi, adopsi gaya hidup modern, dan perilaku masa kini. Istilah ini juga memiliki konotasi kesejahteraan yang
menawarkan bahwa pembangunan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan level pendidikan mereka, memperbaiki kondisi
permukiman dan kesehatan mereka. Secara instrumental Suharto 2006
12
Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
mengemukakan, bahwa secara prinsip tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, yang mencakup:
a. peningkatan standar hidup, melalui seperangkat pelayanan sosial dan jaminan sosial segenap lapisan masyarakat, terutama kelompok-
kelompok masyarakat yang kurang beruntung dan rentan yang sangat memerlukan perlindungan sosial;
b. peningkatan keberdayaan melalui penetapan sistem dan kelembagaan ekonomi, sosial dan politik yang menjunjung harga diri dan martabat
kemanusiaan; c. penyempurnaan kebebasan melalui perluasan aksesibitas dan pilihan-
pilihan kesempatan sesuai aspirasi, kemampuan dan standar kemanusiaan.
Berdasar dari uraian di atas, secara yang dimaksud pembangunan kesejahteraan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya yang
terencana untuk mewujudkan kondisi kesejahteraan sosial. Adapun upaya yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia sesuai dengan yang termaktub
di dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Bab I, Pasal 1 ayat 2 bahwa Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah
upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.